Soal Bangkai Ikan di Dasar Danau Toba Area PT Aquafarm Ditangani Polisi
Polres Toba Samosir, hingga saat ini masih mendalami kasus tersebut. Barang bukti yang diangkut dari lokasi saat ini menjadi otoritas kepolisian.
Penulis: Arjuna Bakkara |
Namun, Bupati Darwin meminta agar penyelaman tetap dijalankan serta kepada Aquafarm juga dimintanya supaya membiarkan penyelaman berlangsung. Kata Darwin, kasus tersebut akan sepenuhnya menjadi keputusan penegak hukum. Selanjutnya, Juan Carlos pergi menginggalkan lokasi, sedangkan bawahanya turut menyaksikan penyelaman.
Tak berapa lama, Holmes muncul dari dasar Danau Toba membawa karung berisi bangkai ikan. Manajemen PT Aquafarm terdiam, di hadapan Bupati dan Polisi.
Kata Holmes, karung berisi bangkai itu diambil dari kedalaman 40 meter. Namun, masih banyak karung yang tertinggal di dasar danau. Meyakinkan bupati, ia kembalim turun menyelam dan mengambil lima karung bangkai ikan yang ditemggelamkan ke dasar danau.
Setelah di permukaan, karung diangkat ke daratan dan dibelah menggunakan pisau cutter. Bangkai ikan sudah meleleh dan tinggal tulang belulang serta sisik ikan. Agar bangkai ikan mudah tenggelam, batu dimasukkan sebagai pemberatnyabke dalam karung. Air jugabl seketika berubah menjadi keruh dan berlemak, serta menghasilkan bau busuk.
Menurut Ernita, praktik penenggelaman bangkai sudah berlangsung sejak lama. Bahkan, mereka juga kesulitan mendapatkan air bersih
Sementara itu, warga, Ernita Manurung mengatakan setelah kejadian pada Minggu terpublish, PT Aquafarm mengambil karung-karung yang ditenggelamkan ke dasar Danau. Lalu, bersama Arimo dia menuntun polisi ke tempat penguburan karung berisi bangkai yang dianggapnya untuk menghilangkan jejak.
Manajemen PT Aquafarm tidak berkomentat banyak pada saat penyelaman dilakukan. Mereka juga tidak menepis secara tegas apa yang dikatakan warga di depan mereka.
Sementara itu, Bupati Darwin mengakui penenggelaman ikan ke dasar Danau terbukti di Areal PT Aquafarm. Selanjutnya, kasus tersebut diserahkan kepada Kepolisian.
Disinggung soal kejadian yang juga sebelumnya pernah terjadi seperti ditemui Tribun Mei lalu namun belum ada penindakan, Darwin mengakui belum melihat dan berkunjung. "Kalaupun itu pernah terjadi, kami tidak bisa berkomentar baru saat ini kami melihat langsung",tuturnya.
Barang bukti tetsebut pun dibawa ke Kantor Polres Tobasa. Sampel air juga turut dibawa petugas Dinas Lingkungan Hidup Tobasa.
Dikonfirmasi kembali, pada Jumat (25/1/2019) Jhonson Hutajulu, satu dari Humas PT Aquafarm mengatakan belum bisa menjawab perihal tudingan ditemukannya bangkai ikan yang ditenggelamkan di Areal PT Aquafarm Nusantara.
Jhonson juga menyebut, belum bisa berkomentar terkait bangkai ikan yang ditemukan Holmes disaksikan Manajemen PT Aquafarm sendiri, meski dirinya merupakan humas PT Aquafarm Nusantara untuk danau Toba.
"Saya tidak bisa menjawab, sepertinya lebih baik ke pimpinan kami. Jadi, kai gak boleh menjawab ini," tambahnya.
Seperti yang disarankan Jhonson, Tribun lantas menghubungi pimpinanya, Afrizal. Namun, hingga berita ini diturunkan belum ada jawaban resmi dari Afrizal.
(jun/tribun-medan.com)