TERUNGKAP Sosok Billy Beras, Pengusaha Beras yang Larang Jokowi Blusukan ke Pasar Induk Cipinang

TERUNGKAP Sosok Billy Beras, Pengusaha Beras yang Larang Jokowi Blusukan ke Pasar Induk Cipinang

Editor: Tariden Turnip
facebook
Pengusaha beras Billy Haryanto alias Billy Beras larang Jokowi blusukan ke Pasar Induk Cipinang 

TERUNGKAP Sosok Billy Beras, Pengusaha Beras yang Larang Jokowi Blusukan ke Pasar Induk Cipinang

TRIBUN-MEDAN.com - Nama pengusaha beras Billy Haryanto mendadak menjadi perhatian publik setelah pengusaha yang juga dikenal dengan nama Billy Beras minta Presiden Joko Widodo tidak lagi melakukan inspeksi mendadak (sidak) di Pasar Induk Beras Cipinang, Jakarta Timur.

Hal itu disampaikan ketika para pengusaha beras yang tergabung dalam DPD Perkumpulan Penggilingan Padi dan Pengusaha Beras Indonesia (Perpadi) bertemu Presiden Joko Widodo, Kamis (24/1/2019) siang.

Ditemui seusai pertemuan tersebut, Billy mengaku permintaannya punya alasan tersendiri. 

"Maksudnya saya melarang itu, karena harga (beras) stabil. Malah cenderung turun. Stok juga cukup ya. Nanti dikira pencitraan (kalau Presiden datang ke Pasar Induk Beras Cipinang) karena ini, kan, masa kampanye pilpres," ujar Billy.

Baca: Bupati Mesuji dan Adiknya Tersangka, Kena OTT KPK saat Ambil Fee Proyek Rp 1,28 Miliar di Toko Ban

Baca: Buwas Angkat Bicara soal Prabowo Ungkit Polemik Impor Beras Dirinya dengan Mendag di Debat Capres

Billy juga meminta Presiden Jokowi tidak termakan isu yang dilontarkan pihak-pihak tertentu yang menyebutkan bahwa harga beras dan sejumlah komoditas di pasar tradisional mengalami kenaikan.

"Enggak ada harga beras naik. Hoaks itu. Kami ini pedagang maunya adem. Kalau harga mahal ya kami juga enggak mau," ujar Billy.

Presiden Joko Widodo saat menerima pengusaha beras di Pulau Jawa, Kalimantan dan Sumatera di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/1/2019).

Presiden Joko Widodo saat menerima pengusaha beras di Pulau Jawa, Kalimantan dan Sumatera di Istana Merdeka, Jakarta, Kamis (24/1/2019).(Fabian Januarius Kuwado)

Ketua Umum Perpadi Sutarto menjelaskan, pertemuan dengan Presiden untuk memastikan harga beras dan stok di lapangan dalam kondisi baik.

"Situasinya seperti itu, tentunya ini yang menjadi hal yang menggembirakan situasinya. Tidak ada gejolak harga," ucap Sutarto. 

Sutarto juga menyampaikan, beberapa daerah akan memulai panen padi, misalnya di Sragen, Jawa Tengah.

"Itu yang kami sampaikan. Kami harapkan, sekaligus kombinasi dengan gimana kita bangun corporate farming," ucapnya.

Penelusuran Kompas.com, harga beras Setra I/Premium di Pasar Kramat Jati pada hari ini Rp 15.000 per kilogram.

Sementara di Pasar Minggu Rp 13.750 per kilogram, serta Pasar Senen Blok III dan Pasar Sunter Podomoro sama, yakni Rp 12.000 per kilogram.

Sebelumnya, Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan, stok beras di Tanah Air sangat cukup, bahkan berlebih.

Sumber: Kompas.com
Halaman 1 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved