Viral Medsos

Di Balik Viral Video Anggota TNI Merasa Diusir dari RS TNI, Terungkap Sakitnya & Respons Kodam I/BB

Bagaimana reaksi Kodam I/BB viral Anggota TNI ngamuk, merasa tak mendapat pelayanan medis di RS TNI. Kapten Infanteri Leo Sianturi jadi sorotan

Penulis: Tommy Simatupang | Editor: Salomo Tarigan
Ist/medsos
Di Balik Viral Video Anggota TNI Merasa Diusir dari RS TNI, Terungkap Sakitnya & Respons Kodam I/BB 

TRIBUN-MEDAN.COM - Di Balik Viral Video Anggota TNI Merasa Diusir dari RS TNI, Terungkap Sakitnya & Respons Kodam I/BB.

Kapten Infanteri Leo Sianturi jadi sorotan di media sosial.

Bagaimana reaksi Kodam I/BB atas viral Anggota TNI yang ngamuk karena merasa tidak mendapat pelayanan medis di RS TNI.

Baca: Ahok Akhirnya Angkat Bicara Calon Istri, Puput, Ibu Sempat Ragu, BTP Ingat Sikap Veronica Tan

Komandan Koramil 10 Balimbingan Kodim 02/07 Simalungun, Kapten Infanteri Leo Sianturi membuat heboh saat dia meninggalkan Rumah Sakit Tentara di Jalan Gunung Simanuk-manuk, Pematangsiantar, Jumat (25/1/2019).

Kapten Leo meninggalkan rumah sakit dalam kondisi masih mengenakan infus di tangannya.

Dia meninggalkan rumah sakit lantaran merasa tak dilayani dengan baik oleh pihak rumah sakit.

Kepada wartawan, Kapten Kapten Infanteri Leo Sianturi yang kemudian pergi ke rumah sakit swasta RS Vita Insani Pematangsiantar dengan mengendarai angkutan kota, menyebut dia diusir oleh perawat.

Alasan pengusiran, kata dia, karena dia tak ditemani oleh keluarga saat dirawat di rumah sakit tersebut. Kapten Leo masuk rumah sakit pada Kamis (24/1/2019), karena menderita penyakit asam urat.

Baca: Hotman Paris Blak-blakan Sasar KPK & Saut Situmorang soal Pejabat Penguna Artis Online, Nih Videonya

"Saya sedang makan. Lalu perawat bilang, kalau dirawat di sini tak ada yang jaga, tak boleh," ujar Kapten Infanteri Leo Sianturi, menuturkan ulang proses kejadian.

Kapten Infanteri Leo Sianturi mengungkapkan alasan dia berada sendiri di rumah sakit.

"Istri saya sedang persiapan untuk serah terima jabatan Dandim. Makanya, saya sendiri yang ke rumah sakit,” kata dia.

Kejadian yang menjadi heboh ini membuat pihak rumah sakit menggelar keterangan pers pada Jumat malam.

Komandan Dankesyah 01.04.01 Pematangsiantar, Letkol CKM Suhartono didampingi Dewi, salah seorang perawat yang merawat Leo saat kejadian, membantah telah menelantarkan, apalagi mengusir Kapten Infanteri Leo Sianturi.

Suhartono mengatakan, awalnya Kapten Infanteri Leo Sianturi masuk ke poliklinik rawat jalan dan atas saran dokter, dia dirawat inap.

Setelah dirawat, terjadi pergantian perawat.

Sesuai dengan prosedur di ruangan, perawat yang baru masuk menanyakan apakah sudah makan dan bagaimana kondisi pasien.

“Dan ditanya oleh perawat apakah makanan sudah dimakan, dan ternyata makanan sudah dimakan,” terang dia.

Kemudian, ada ketersinggungan yang diucapkan oleh perawat terhadap Kapten Leo. Ketersinggungan itu membuat pasien kemudian tidak nyaman.

Suhartno menyebut, pasien yang dirawat apalagi militer, dirawat sesuai dengan prosedur dan tidak mungkin ditelantarkan. Namun, karena ketersinggungan tersebut membuat Kapten Infanteri Leo Sianturi marah-marah.

“Kami sudah berupaya untuk merawat dengan baik dan kalau tetap mau pindah, kami fasilitasi tetapi yang bersangkutan tidak mau,” terang dia.

“Jadi, tidak ada menolak dan menelantarkan. Pasien umum saja kami layani dengan baik,” kata dia.

Sedangkan, Dewi mengatakan, saat pergantian perawat jaga dari malam ke pagi, dia seperti biasa melakukan serah terima dengan perawat malam.

Baca: Ahok Akhirnya Angkat Bicara Calon Istri, Puput, Ibu Sempat Ragu, BTP Ingat Sikap Veronica Tan

 Setelah itu, dia masuk ke ruangan dan menanyakan kondisi Kapten Leo. Dia mengakui bertanya mengapa pasien tidak ada keluarga yang menjaga. 

“Ditanya kemana ibu, Kapten Leo mengaku dia sudah cerai dengan istrinya. Sedangkan anak-anaknya di luar kota, satu di Bandung dan satu lagi pendidikan militer,” terang dia.

Rupanya, pertanyaan itu membuat Kapten Leo tersinggung dan langsung ke luar memakai tongkat. Perawat sudah berusaha menahan namun dia bersikeras meninggalkan kamar.

Perawat juga sudah mencoba memita maaf jika ada hal yang membuatnya tersinggung, namun Kapten Leo tetap ke luar dan mengatakan akan pulang.

Dibantah Letkol Ckm Suhartono

Dankesyah 01.04.01 Letkol Ckm Suhartono menggelar konfrensi pers terkait video viral Kapten Leo Sianturi yang mengamuk di Kantor BPJS.

Dalam konfrensi pers ini turut hadir Kapala Penerangan Korem 022 Pantai Timur Mayor Infanteri Djuardi dan perawat Dewi.

Letkol Ckm Suhartono menjelaskan pihak rumah sakit TNI tidak ada menelantarkan atau pun mengusir Kapten Leo Sianturi.

"Bahwasanya pernyataan kapten Leo itu tak benar. Pasien-pasien yang dirawat sudah sesuai prosedur tak ada kami telantarkan. Karena ketersinggungan itu maka pasien marah-marah," ujarnya saat konfrensi pers di Rumah Sakit TNI Siantar, Jumat (25/1/2019) malam.

Letkol Ckm Suhartono mengatakan dalam SOP setiap pasien ditanya siapa yang menemani selama perawatan.

Bahkan, katanya, sudah menyarankan Kapten Leo untuk dirujuk ke rumah sakit lain.

"Sebenarnya kami sudah menyarankan ke dia, kalau mau rujuk akan kami rujuk. Tapi bersangkutan naik angkut pergi. Rekam medik masih di sini. Kalau mau merujuk kami layani. Sehingga kalau butuh rujuk sampai pusat kami rujuk," ujarnya.

Baca: Konferensi Pers tentang Video Kapten Leo yang Viral, Letkol Suhartono: Semua Sudah Sesuai Prosedur!

Letkol Ckm Suhartono menjelaskan saat dirujuk ke Vita Insani, pihak Rumah Sakit TNI juga menemani.

Letkol Ckm Suhartono menjelaskan hal ini terjadi karena Kapten Leo mudah tersinggung.

"Pasien yang dirawat sudah sesuai prosedur tak ada kami telantarkan. Karena ketersinggungan itu maka pasien marah-marah. Kami sudah rawat dengan baik. Sudah kita fasilitasi tetapi tidak mau difasilitasi. Tidak ada kami menolak dan mengusir pasien itu. Prioritas fungsi kami pelayanan. Pasien umumnya saja kami layani dengan baik. Pada dasarnya kami tidak mentelantari pasien dinas," ujarnya.

Penjelasan Perawat Dewi

Sementara Dewi perawat yang diduga mengusir Kapten Leo mengatakan tidak ada melarang pasien keluar jika tidak ada yang menemani.

"Saya sebagai perawat kalau tukaran sift malam ke pagi kami serah terima. Kami ke ruangan pak leo apakah sudah makan. Memang kami menanyakan siapa yang menunggu bapak, kenapa tidak ada yang menunggu. Katanya sudah cerai. Kalau gak anak bapak yang nunggu. Tapi lagi di luar kota dan lagi pendidikan. Dan beliau tidak terima dengan itu. Bapak itu tersinggung karena tentang keluarga bapaknya. Bapak itu keluar, kami tahan juga tak mau,"ujarnya.

Dewi menjelaskan juga sudah meminta maaf kepada Kapten Leo.

Tetapi, Kapten Leo marah dan tetap pergi meninggalkan rumah sakit.

"Kalau memang tersinggung kami minta maaf. Kami coba menahan bapak itu, tapi bersikeras tetap ingin pulang. Saya minta maaf dan kawan saya dinas malam minta maaf,"ujarnya.

Dewi mengetahui bahwa Kapten Leo seorang perwira.

Ia juga mengatakan Kapten Leo dirawat dalam keadaan mengenakan seragam TNI.

"Kami tahu bapak itu prajurit. Kami setiap saat baca status bapak itu dan bapak itu pakai seragam. Saya tidak ada ucapan tak boleh dirawat karena tak ada keluarga,"pungkasnya.

Videonya Viral

Videonya pun beredar di media sosial hingga grup WhatsApp.

Dalam video tersebut, Kapten Leo yang masih menggunakan infus menaiki kursi roda.

Ia mengamuk mengungkapkan apa yang diterimanya selama dirawat di RS TNI Kota Pamtangsiantar.

"Tolong saya Pak Presiden, tolong saya Pak Panglima. Saya Kapten Leo Sianturi tak dilayani dengan baik di rumah sakit," ucap Leo histeris.

Setelah dari BPJS, Kapten Leo pindah ke Rumah Sakit Swasta Vita Insani Kota Pematangsiantar.

Di BPJS, ia mengurus berkas perpindahan dari peserta BPJS TNI ke masyarakat biasa.

Kapten Leo menjelaskan ia diusir oleh perawat karena tidak ada keluarga yang menjaga.

Ia mengatakan perawat mengusirnya karena dalam posisi sendiri.

"Saya sedang makan kerupuk, disampaikan kenapa makan kerupuk pak. Nasi saya di sana gimana saya mengambil. Istri kemana pak, kata perawat itu. Kalau kita dirawat kan gak perlu ditanya istri dan anak berapa. Lalu kata perawat itu, pak kalau dirawat di sini gak ada yang jaga, gak boleh,"ujarnya di Rumah Sakit Vita Insani, Jumat (25/1/2019).

Kapten Infanteri Leo Sianturi Komandan Koramil 10 Balimbingan Kodim 02/07 Simalungun dirawat di Rumah Sakit Vita Insani Kota Pematangsiantar, Jumat (25/1/2019).
Kapten Infanteri Leo Sianturi Komandan Koramil 10 Balimbingan Kodim 02/07 Simalungun dirawat di Rumah Sakit Vita Insani Kota Pematangsiantar, Jumat (25/1/2019). (tribun-medan.com/tommy)

Akibat mendapatkan pengusiran, Kapten Leo pergi meninggalkan Rumah Sakit TNI Siantar.

Ia pergi menggunakan infus dengan menggunakan angkutan umum.

Ia minggat dari Rumah Sakit TNI menuju Rumah Sakit Vita Insani.

"Karena saya marah-marah dan menunjukkan baju dinas tentara saya, mereka minta maaf. Ada satu utusan mereka yang minta maaf sama saya. Saya gak mau," ujarnya.

Kapten Infanteri Leo Sianturi Komandan Koramil 10 Balimbingan Kodim 02/07 Simalungun dirawat di Rumah Sakit Vita Insani Kota Pematangsiantar, Jumat (25/1/2019).
Kapten Infanteri Leo Sianturi Komandan Koramil 10 Balimbingan Kodim 02/07 Simalungun dirawat di Rumah Sakit Vita Insani Kota Pematangsiantar, Jumat (25/1/2019). (tribun-medan.com/tommy)

Kapten Leo merasa pelayanan di Rumah Sakit TNI tidak memberikan pelayanan baik kepada siapapun.

"Perwira saja digitukan. Apalagi masyarakat biasa, bisa mati. Pelayanan rumah sakit tentara sangat mengecewakan. Padahal itu katanya untuk dilayani. Nyatanya saya masih aktif, ternyata pelayanan tidak bagus," ujarnya.

Kapten Leo menjelaskan masuk ke Rumah Sakit TNI pada Kamis (24/1/2019) sekitar pukul 11.30 WIB siang.

Ia mulai dioperasi mulai pukul 14.00 WIB.

"Kebetulan istri saya sedang persiapan untuk serah terima jabatan Dandim. Makanya, saya sendiri yang ke rumah sakit. Kalau untuk pelayanankan gak perlu tannya istri dan anak dimana yang penting melayani,"katanya.

Kapten Leo tetap mengamuk saat pindah ke rs swasta
Kapten Leo tetap mengamuk saat pindah ke rs swasta (ISTIMEWA)

Menanggapi hal ini, Kepala Rumah Sakit (Karumkit) TNI Kota Pematangsiantar Mayor dr Hadi mengatakan Kapten Leo terlalu sensitif saat disinggung tentang istri dan anaknya.

Ia menilai Kapten Leo sedang ada masalah di luar kerja.

"Dia marah saat ditanya tentang istrinya. Kalau perawat bertanya seperti itu kan biasa. Gak ada permasalahan apa-apa. langsung keluar dia bawa infus. Dia terlalu sensitif," ujarnya via seluler.

Saat disinggung apakah boleh dirawat di Rumah Sakit TNI tanpa ada keluarga yang menjaga, dr Hadi mengatakan tidak masalah.

Namun, ia mengatakan kalau boleh ada yang menjaga.

"Kalau sakit ya kalau boleh ada yang menjagalah. kalau memang tak ada kita kan bisa ekstra menjaga," pungkasnya.

Tanggapan Kapendam I/BB

Kepala Penerangan Daerah Militer (Kapendam) I/BB, Kolonel Inf Roy Hansen Sinaga menegaskan seluruh prajurit TNI-AD dilayani dengan maksimal.

Hal tersebut ia ungkapkan menanggapi sikap emosional dari Danramil 10 Balimbingan, Kodim 02/07 Simalungun Kapten (Inf) Leo Sianturi terhadap pelayanan Rumkit TNI Kota Pematangsiantar.

Kapendam mengatakan sejauh ini seluruh Rumkit di jajaran Kodam I/BB telah berbenah.

Terangnya, baik perwira hingga tamtama punya pelayanan yang sama.

"Jangankan beliau (Kapten Leo Sianturi), seluruh prajurit kita layani maksimal. Sejauh ini, kita sudah membenahi pelayanan kesehatan yang ada di rumkit-rumkit kita demi kesehatan prajurit seluruh Kodam I/BB" ucap Kolonel Roy Hansen melalui sambungan seluler, Jumat (25/1/2019) malam.

Mantan Dandim 0203/Lkt ini mengatakan bahwa sikap emosional Kapten (Inf) Leo Sianturi merupakan kesalahpahaman saja dengan pihak rumah sakit.

Saat itu, Kapten (Inf) Leo Sianturi hanya ditanya siapa yang mendampingi mengambil makanan.

"Jadi beliau sensitif saat itu. terpicu lah emosinya. Jadi ini hanya salah paham saja. Beliau mungkin-mungkin lagi naik darah tingginya," sambung Roy.

Terhadap pria dengan tiga strip di bahu itu, Kapendam I/BB Roy Hansen Sinaga mengatakan tak akan memberikan sanksi.

Kodam I/BB hanya memberikan nasihat dan mencoba meluruskan peristiwa tersebut.

Roy melanjutkan, peristiwa seperti ini diharapkan tidak terulang kembali.

Soal kesalahpahaman pelayanan kesehatan prajurit di rumkit-rumkit jajaran Kodam I/BB bisa diselesaikan secara baik-baik.

"Kita saat ini sedang berbenah. Jadi bila ke depan, ada sesuatu yang kurang sesuai oleh prajurit bisa dibicarakan dengan baik-baik dengan pihak Rumkit, sehingga hal-hal seperti ini tidak perlu menjadi besar, apalagi dimanfaatkan oleh segelintir orang." katanya.

"Saya berharap agar masalah ini tidak perlu menjadi besar. Kondisi kesehatan Pak Danramil 10 Balimbingan itu sudah baik dan dilayani secara maksimal," pungkasnya.

Ayo subscribe channel YouTube Tribun MedanTV

Baca: Indonesia Masters 2019 -Jadwal & Live Streaming Indonesia Masters 2019 Hari Ini Jonatan Christie dkk

Baca: Ahok Akhirnya Angkat Bicara Calon Istri, Puput, Ibu Sempat Ragu, BTP Ingat Sikap Veronica Tan

Di Balik Viral Video Anggota TNI Merasa Diusir dari RS TNI, Terungkap Sakitnya & Respons Kodam I/BB

(tmy/tribun-medan.com/kompas)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved