Teror Kain Api Semakin Meluas, Polisi: Tujuannya Bikin Resah Jelang Pilpres 2019
Akhir-akhir ini Kota Semarang diresahkan dengan aksi pembakaran terhadap kendaraan yang sedang diparkir dengan melemparkan kain api.
Tak hanya satu sepeda motor, Honda BeAT FI tahun 2014 warna hitam yang juga diparkir di garasi rumah Aulia pun juga terkena jilatan si jago merah.
Kasubbag Humas Polres Semarang AKP Teguh Susilo Hadi mengatakan, awalnya pembakaran tersebut diduga pelemparan bom molotov.
Namun setelah dilakukan pengecekan di tempat kejadian perkara (TKP), Teguh menyatakan bukan bom molotov.
Pelaku melemparkan kain yang telah dibasahi dengan minyak, kemudian membakar kain tersebut.
"Selanjutnya pelaku melemparkan kain yang sudah terbakar ke dalam garasi melalui celah pintu gerbang rumah dan mengenai dua unit sepeda motor tersebut," terang Teguh pada Kamis (31/1).
Sayangnya, pasca-peristiwa pembakaran kendaraan tersebut, hingga kini belum ada yang membuat pelaporan sebagai laporan pendahuluan.
Meski demikian, pihaknya telah berkoordinasi dengan tim resmob telah bergerak untuk mempercepat pengungkapan peristiwa tersebut.
Teguh mengingatkan pada masyarakat bahwa kejadian tersebut merupakan cipta kondisi yang dilakukan bertujuan untuk membuat resah masyarakat Jawa Tengah jelang Pemilihan Presiden 2019.
Hal tersebut terlihat dari modus operandi yang dilakukan, yakni waktu kejadian dan alat yang digunakan sama.
"Masyarakat diimbau tetap waspada jelang waktu subuh dan tetap berperan aktif menjaga keamanan. Bila ditemukan hal yang mencurigakan maupun informasi apapun, dapat menghubungi pihak kepolisian terdekat," terang Teguh.
Menanggapi hal tersebut, Agus Budiman, warga Kecamatan Bandungan Kabupaten Semarang berpendapat agar Sistem Keamanan Lingkungan (Siskamling) kembali ditingkatkan, baik di tingkat RT maupun RW.
Selain itu ia meminta agar setiap Siskamling disediakan fasilitas Walkie Talkie sebagai perangkat pendukung komunikasi bila membutuhkan koordinasi.
"Semoga segera terungkap siapa pelaku dan dalang teror ini," pungkas Agus.
Pembakaran mobil maupun sepeda motor yang terparkir di teras maupun depan rumah juga terjadi di Kabupaten Kendal.
Modus kejahatan yang dilakukan oleh pelaku tak jauh berbeda dengan pelaku pembakaran di Kota Semarang dan Kabupaten Semarang.