Pilpres 2019

Jokowi Tantang Prabowo Lapor KPK terkait Anggaran Bocor Rp 500 Triliun, Bukti Bawa Fakta Jangan Asal

Jokowi angkat bicara, tantang Prabowo Subianto melapor ke KPK. Jokowi menyinggung perkataan Prabowo yang menyebut anggaran bocor Rp 500 triliun

Editor: Salomo Tarigan
tribunnews/herudin
Jokowi Tantang Prabowo Lapor KPK terkait Anggaran Bocor Rp 500 Triliun, Bukti Bawa Fakta Jangan Asal 

TRIBUN-MEDAN.COM - Jokowi Tantang Prabowo Lapor KPK terkait Anggaran Bocor Rp 500 Triliun, Bukti Bawa Fakta Jangan Asal.

Jokowi angkat bicara, tantang Prabowo Subianto agar berani melapor ke KPK.

Jokowi menyinggung perkataan Prabowo yang menyebut anggaran bocor Rp 500 triliun dan menimpali jangan asal.

Presiden Jokowi dengan tegas menantang calon presiden nomor 02 Prabowo Subianto, untuk melaporkan klaim kebocoran anggaran yang mencapai Rp 500 triliun, kepada Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Baca: Jokowi Otoriter? Jusuf Kalla Blak-blakan Ungkap Sosok Capres No 1, Pujian JK Bandingkan Era Soeharto

Baca: Respons Luna Maya saat Dijodohkan dengan Gading Marten, Dukungan Melaney Ricardo hingga Ayu Dewi

Nantinya jika benar bakal dilaporkan, mantan Gubernur DKI Jakarta ini meminta laporan tersebut harus pula disertai dengan data dan fakta.

Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno
Pasangan calon Presiden dan Wakil Presiden Prabowo Subianto dan Sandiaga Uno (Tribunnews/JEPRIMA)

"Duitnya gede banget Rp 500 triliun. Laporin ke KPK dengan bawa bukti-bukti dan bawa fakta. Jangan asal," tegas Jokowi seusai menghadiri Perayaan Imlek Nasional 2019, di JI-EXPO, Kemayoran, Jakarta, Kamis (7/2/2019).

Jokowi juga menyinggung pernyataan Prabowo Subianto pada 2014 silam. Ketika itu, disebut pula terjadi kebocoran anggaransebesar Rp 7.200 triliun.

Saat ini, kebocoran anggaran disebut sebesar 25 persen alias Rp 500 triliun.

Menurut Jokowi, bila memang terdapat kebocoran yang disebut mencapai 25 persen dari total APBN tahun lalu atau sekitar Rp 500 triliun, sebaiknya segera dilaporkan kepada KPK.

Jokowi dan Ma'ruf Amin Dalam Debat Pilpres 2019
Jokowi dan Ma'ruf Amin Dalam Debat Pilpres 2019 (Kompas.com)

"Kalau memang bocor sampai 25 persen laporin aja ke KPK. Duit gede banget itu," ucap Jokowi.

Baca: Kronologis Suami Bunuh Selingkuhan Istri, Mayat Korban Dibawa ke Kantor Polisi, Ungkap Pembunuhan

Baca: LIGA INGGRIS - Kalahkan Everton 2-0, Manchester City ke Puncak Klasemen Liga Inggris Geser Liverpool

Sebelumnya, Prabowo Subianto mengatakan pembangunan Indonesia seharusnya dinikmati oleh seluruh masyarakat. Tapi, menurut Prabowo Subianto, kenyataannya anggaran yang disusun pemerintah setiap tahunnya justru bocor dikorupsi.

Berdasarkan data versinya, Prabowo Subianto menyebut setidaknya ada kebocoran anggaran akibat penambahan besaran jumlah alokasi dana (mark up) sekitar Rp 500 triliun per tahun.

"Dari Rp 2.000 triliun (anggaran pemerintah), hampir Rp 500 triliun yang bocor. Uang ini hilang," ujarnya di kawasan Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Semburan dusta

Sementara itu Juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf, Ace Hasan Syadzily menyebut calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto sedang melanjutkan propaganda firehose of falsehood.

Apa yang dikatakan juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Maruf Ace Hasan Syadzily ini mengacu pada pidato Prabowo saat menghadiri perayaan ulang tahun ke 20 Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI) di Sports Mall, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

Salah satunya ketika Capres nomor urut 02 Prabowo Subianto mengatakan tidak akan ada perbaikan di Indonesia jika elite saat ini terus berkuasa.

"Apa yang disampaikan Pak Prabowo dengan mengatakan semua elite-elite di negeri ini tidak akan ada perbaikan apabila berkuasa menunjukan kemiripan dari metode firehose of falsehood yang disampaikan saya sebelumnya," ujar Ace ketika dihubungi, Kamis (7/2/2019).

Ace juga menyoroti ucapan Prabowo Subianto yang menyebut kekeliruan ini sudah berlangsung sejak era Orde Baru.

Menurut Ace, Prabowo Subianto lupa dirinya merupakan bagian dari Orde Baru. Kiprah Prabowo selama era Orde Baru, kata Ace, juga dinilai tidak baik.

Kini, kata Ace, Prabowo Subianto kembali menyampaikan hal-hal bombastis mengenai negara. Seolah-olah hanya Prabowo yang bisa menyelamatkannya.

"Inilah bagian dari kelanjutan drama semburan dusta itu. Dia ingin mengatakan hanya dirinyalah yang memiliki kemampuan untuk mengelola bangsa ini," ujar Ace.

Namun Ace yakin masyarakat sudah memahami pola-pola propaganda seperti ini. Dia meyakini pidato Prabowo tidak akan memengaruhi masyarakat.

Baca: Kronologis Suami Bunuh Selingkuhan Istri, Mayat Korban Dibawa ke Kantor Polisi, Ungkap Pembunuhan

 

Arah yang keliru

Sebelumnya, Prabowo Subianto menuturkan bahwa arah pembangunan Indonesia saat ini menuju ke arah yang keliru.

Kekeliruan arah pembangunan itu disebabkan oleh para elite gagal dalam mengelola negara.

Oleh sebab itu, Prabowo Subianto menilai perubahan atau perbaikan arah pembangunan tidak akan terjadi jika para elite tersebut terus berkuasa.

"Kalau elite-elite sekarang ini terus berkuasa tidak mungkin ada perbaikan bagi Bangsa Indonesia," ujar Prabowo.

Menurut Prabowo Subianto, kekeliruan arah pembangunan Indonesia terjadi sejak puluhan tahun lalu, bahkan saat Orde Baru berkuasa.

Ia mengatakan, persoalan utama Indonesia saat ini adalah kekayaan alam yang tidak dimanfaatkan untuk kepentingan rakyat.

Menurut Prabowo Subianto, hasil pengelolan sumber daya alam justru banyak yang disimpan di luar negeri.

Dengan demikian sebagian besar masyarakat tidak dapat menikmatinya.

"Banyak kekayaan Indonesia dibawa lari ke luar negeri. Itu sudah saya sampaikan dan itu pernah disampaikan oleh Bung Karno," kata dia.

(*)

Baca: Jokowi Otoriter? Jusuf Kalla Blak-blakan Ungkap Sosok Capres No 1, Pujian JK Bandingkan Era Soeharto

Baca: Kekasihnya Ngamuk dan Rusak Sepeda Motor saat Ditilang, Grab Gratiskan Biaya Bagi Perempuan Ini

Jokowi Tantang Prabowo Lapor KPK terkait Anggaran Bocor Rp 500 Triliun, Bukti Bawa Fakta Jangan Asal

TAUTAN: Prabowo Bilang Anggaran Rp 500 Triliun Bocor, Jokowi: Laporin ke KPK, Jangan Asal, 

Sumber: Warta kota
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved