Intelijen Amerika Menyadap Putra Mahkota Arab Saudi Menguak Fakta Terbaru Pembunuhan Jamal Khashoggi

Kasus menggemparkan pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi yang menyeret keterlibatan putra mahkota Arab Saudi memasuki babak baru.

Editor: Salomo Tarigan
egypttoday.com
Intelijen Amerika Menyadap Putra Mahkota Arab Saudi Menguak Fakta Terbaru Pembunuhan Jamal Khashoggi 

FAKTA BARU Pembunuhan Wartawan Jamal Khashoggi, Pejabat PBB Ungkap Bukti Brutal Pejabat Saudi

Pejabat Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang bertugas memimpin penyelidikan internasional terkait kasus pembunuhan jurnalis Arab Saudi Jamal Khashoggi memaparkan temuannya.

Agnes Callamard, Pelapor PBB untuk Eksekusi Ekstrayudisial, Arbitrase, dan Ringkasan melakukan investigasi di Turki pada pekan lalu.

Mereka mengunjungi sejumlah tempat yang dianggap berhubungan dengan kematian kolumnis media Amerika Serikat (AS) The Washington Post itu.

Baca: Tes Kejiwaan Ayah Tiri dan Ibu Tega tak Senonoh Libatkan Anak Gadisnya, Polisi Libatkan Psikolog

Baca: RATNA SARUMPAET - Kejutan Menurut Pengamat, Prabowo Subianto dan Kubu Gerindra Harus Siap Bersaksi

Demonstran menggelar aksi protes menuntut di luar Kedutaan Besar Arab Saudi di Washington DC, 10 Oktober 2018. Mereka menuntut keadilan untuk wartawan Saudi, Jamal Khashoggi, yang hilang setelah masuk ke Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki.
Demonstran menggelar aksi protes menuntut di luar Kedutaan Besar Arab Saudi di Washington DC, 10 Oktober 2018. Mereka menuntut keadilan untuk wartawan Saudi, Jamal Khashoggi, yang hilang setelah masuk ke Konsulat Arab Saudi di Istanbul, Turki. ()

Baca: Viral Lagi di Medsos Mulan Jameela, 7 Korban Tewas Kecelakaan Dul Jaelani dan Ngaku Keluarga Korban

Berdasarkan pernyataan Callamard yang dirilis PBB, dia telah mengumpulkan berbagai bukti selama menjalankan misinya di Turki.

"Bukti awal menunjukkan Khashoggi adalah korban pembunuhan brutal dan terencana dari pejabat Saudi," ucap Callamard dilansir AFP Kamis (7/2/2019).

Jamal Khashoggi
Jamal Khashoggi (daily mail)

Laporan lengkap Callamard dijadwalkan bakal dipaparkan di hadapan Dewan HAM PBB di Jenewa Juni mendatang.

Namun publikasinya bisa terjadi pada Mei.

Dalam laporan tersebut, Callamard bakal memberikan sejumlah rekomendasi yang sifatnya tidak mengikat.

Dia berkata mendapat izin Turki guna menggelar investigasi.

Jamal Khashoggi, Jurnalis The Washington Post asal Arab Saudi yang menghilang sejak 2 Oktober 2018. (Al Jazeera)
Jamal Khashoggi, Jurnalis The Washington Post asal Arab Saudi yang menghilang sejak 2 Oktober 2018. (Al Jazeera) (Al Jazeera)

Bertemu dengan kepala jaksa penuntut maupun kepala intelijen Turki, Callamard berujar dia sudah mendapat akses ke "informasi krusial" pembunuhan.

Di antaranya adalah akses menuju bukti rekaman pembunuhan yang diperoleh penyelidik Turki yang dideskripsikan "sangat, sangat mengerikan".

Meski begitu, Callamard mengakui timnya tidak mempunyai kesempatan untuk membuktikan rekaman pembunuhan tersebut asli.

Callamard melanjutkan, dia mempunyai perhatian besar terhadap peradilan yang dilakukan pemerintah Saudi kepada terduga pelaku pembunuhan.

Baca: RATNA SARUMPAET - Kejutan Menurut Pengamat, Prabowo Subianto dan Kubu Gerindra Harus Siap Bersaksi

Jamal Khashoggi
Jamal Khashoggi (theaustralian.com.au)

Pada Desember 2018, Riyadh menuntut 11 orang sebagai pelaku yang mengeksekusi pembunuhan tersebut, dengan lima di antaranya dituntut hukuman mati.

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved