Intelijen Amerika Menyadap Putra Mahkota Arab Saudi Menguak Fakta Terbaru Pembunuhan Jamal Khashoggi
Kasus menggemparkan pembunuhan wartawan Jamal Khashoggi yang menyeret keterlibatan putra mahkota Arab Saudi memasuki babak baru.
Callamard mengatakan dia ingin mengunjungi Saudi sebelum mempresentasikan laporan akhir.
"Saya khawatir mereka tidak mendapat hukum yang adil," terangnya dikutip Sky News.
Khashoggi dibunuh oleh tim beranggotakan 15 orang di konsulat Istanbul tatkala mengurus dokumen pernikahan dengan tunangannya, Hatice Cengiz.
Berdasarkan rekaman pembunuhan yang dikumpulkan, Khashoggi tewas setelah dicekik oleh tim itu, dan jenazahnya kemudian dimutilasi.
Baca: RATNA SARUMPAET - Kejutan Menurut Pengamat, Prabowo Subianto dan Kubu Gerindra Harus Siap Bersaksi
Kasus tersebut menjadi sorotan negara Barat dengan Senat maupun intelijen AS menduga Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS) berada di balik pembunuhan tersebut.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menuduh Washington tetap diam karena adanya kekejaman dalam tewasnya jurnalis 59 tahun tersebut.
"Kasus pembunuhan Khashoggi bukanlah kasus biasa," tegas Erdogan dalam wawancara dengan kanal televisi pemerintah TRT.
Baca: Viral Lagi di Medsos Mulan Jameela, 7 Korban Tewas Kecelakaan Dul Jaelani dan Ngaku Keluarga Korban
Baca: Diduga Diterkam Buaya, 2 Orang Hilang di Sungai hingga Warga Temukan Potongan Tubuh Mengenaskan
Baca: Link sscasn.bkn.go.id, Beda CPNS: Pendaftaran PPPK Pegawai Kontrak Pemerintah, Syarat & Update BKN
Fakta Baru Intelijen Amerika Menyadap Putra Mahkota Arab Saudi Menguak Pembunuhan Jamal Khashoggi
TAUTAN: "PBB: Pembunuhan Brutal Jamal Khashoggi Dilakukan oleh Saudi" dan "Kepada Ajudannya, MBS Berkata Ingin Gunakan "Peluru" kepada Khashoggi"