KABAR TERKINI GURU YANG Ditantang Siswanya Duel, Nur Kalim tak Mau Diumrohkan - tak Mau Tampil di TV

KABAR TERKINI GURU YANG Ditantang Siswanya Duel, Nur Kalim tak Mau Diumrohkan - tak Mau Tampil di TV

Editor: Tariden Turnip
KOMPAS/ADI SUCIPTO K
KABAR TERKINI GURU YANG Ditantang Siswanya Duel, Nur Kalim tak Mau Diumrohkan - tak Mau Tampil di TV. Nur Kalim (kiri) menerima apresiasi berupa sepeda. Guru di Gresik yang mengalami perlakuam tidak terpuji dari siswanya itu menerima berbagai apresiasi. 

KABAR TERKINI GURU YANG Ditantang Siswanya Duel, Nur Kalim tak Mau Diumrohkan - tak Mau Tampil di TV

TRIBUN-MEDAN.COM - Sikap dan kesabaran Nur Kalim (30), guru honorer di Gresik, Jawa Timur dalam menghadapi ulah tak pantas siswanya, AA, diapreasiasi banyak pihak.

Bukan sekadar empati, tetapi ada yang mengapresiasinya dengan barang, bingkisan hingga tawaran umrah.

Apreasiasi itu  antara lain datang dari Kepala Kepolisian Resor Gresik, Ajun Komisaris Besar Wahyu Sri Bintoro yang menyerahkan bingkisan untuk Kalim, usai upacara bendera Senin (11/2/2019) di SMP PGRI Wringinanom.

Calon anggota legislatif dan calon anggota Dewan Perwakilan Daerah (DPD)  pun ada yang mendatangi rumahnya di Desa Pasinan, Kecamatan Wringinanom.

Tiga orang dari Partai Nasdem menyerahkan bingkisan tanda simpatik.

Sementara, calon anggota DPD, Ahmad Nawardi menyerahkan sepeda.

Kalim juga banjir tawaran diumrahkan baik dari pribadi maupun dari perusahaan.

Ia pun jadi canggung, apalagi banyak yang mendatangi rumahnya.

Ia pun sudah enggan diwawancarai dan tak ingin diekspos lagi.

“Maaf ya, maaf, sudah ya, saya tak ingin terkenal. Saya hanya mau fokus mengajar,” katanya.

Ia sedih karena AA belum masuk sekolah meskipun sudah damai.

Bahkan AA belum mau ikut try out ujian nasional.

Ia berharap AA tetap mau belajar dan masuk sekolah seperti sebelum kasus videonya viral.

Politisi pun mengapresiasi sikap dan kesabaran Nur Kalim (dua dari kanan) menghadapi ulah kurang ajar siswanya/KOMPAS/ADI SUCIPTO K.

Kepada tiga orang dari Partai Nasdem yang ke rumahnya, ia minta maaf. 

“Saya tak bermaksud mengusir atau tak menyambut tamu. Hanya kasihan pada anak anak yang mau les di sini, kok ramai begini,” kata Kalim.

Saat banyak wartawan ke rumahnya pun ia sudah tak mau diwawancara lagi.

Menurut, dia kasus dengan siswanya sudah beres dan berakhir damai.

Ia pun menolak untuk lebih ditonjolkan profilnya.

Ia tidak mengejar tenar, ia hanya ingin mengajar dan bisa mendorong AA kembali belajar dan mau sekolah.

Bahkan ia pun menyatakan menolak untuk mengisi acara talkshow di salah satu televisi di Jakarta.

Ia pun masuk rumah dan menutup pintu.

Sampai akirnya Ahmad  Nawatdi pun yang hendak menyerahkan sepeda melakukan pendekatan khusus.

Setelah berbincang sesaat dalam rumah, Kalim dan Nawardi keluar teras.

Nur Kalim(dua sari kiri)  guru honorer di Gresik Senin (11/2/2019) menolak diwawancara termasuk untuk mengangkat profilnya. Ia tak mau memperpanjang kasus perbuatan tak terpuji siswa terhadapnya/KOMPAS/ADI SUCIPTO K.

Nawardi pun menyerahkan sepeda, ekspresi Kalim datar.

Usai penyerahan Kalim masuk rumah untuk persiapan memberikan bimbingan belajar. Pintu ditutup kembali.

Kalim tak ingin dianggap memanfaatkan peristiwa tak menyenangkan yang menimpanya. 

Tawaran umrah dan tawaran kiriman uang pun ditolaknya.

Tadi beliau sempat menolak, tapi saya paksa menerimanya

Nawardi berharap, sosok guru seperti Nur Kalim bisa menjadi teladan bagi guru di Indonesia lainnya. Kalim mendidik dengan hati, ia menghadapi siswa dengan kasih sayang tanpa pamrih.

“Tadi beliau sempat menolak, tapi saya paksa menerimanya,” kata Nawatdi setelah berhasil membujuk Kalim menerima apresiasi darimya berupa sepeda.

Ia mengikuti video viral  pelecehan terhadap Kalim.

Ia hanya ingin mengapresiasi jiwa besar, sikap penyabarnya menghadapi kenakalan anak bahkan mau berdamai padahal di tempat lain bisa lebih keras perseteruannya hingga proses hukum berlanjut.

Nur Kalim, guru honorer di Greaik Jawa Timur Senin (11/2/2019). Ia juga mengajar privat di rumahnya/KOMPAS/ADI SUCIPTO K.

Tetapi Kalim memilih tak memperpanjang masalah.

Jika sikap siswa tidak dihadapi dengan sabar bisa malah membuat semakin nakal berulah.

Cara Kalim juga menjadi contoh bagaimana pemimpin bersabar dalam menghadapi masalah.

Meskipun banyak simpatik, apresiasi dan empatik tak membuat Kalim mabuk sanjungan dan apresiasi.

Kasus yang menimpa Kalim harus membuka kesadaran bersama, siswa berulah belum tentu murni karena nakal.

Bisa jadi anak anak butuh lebih  banyak perhatiam dari pemerintah dan lingkungan.

Jika ada kasus serupa harusnya tidak serta merta diberi hukuman fisik atau dijauhkan dari lingkungan dengan hukuman sosial.

Siswa juga hatus dirangkul, dibimbing agar potensi percaya diri tumbuh baik.

Sikap sabar Nur Kalim (dua dari kiri) dlguru honorer di Gresik dalam menghadapi ulah nakal siswanya bisa menjadi contoh guru lainnya/KOMPAS/ADI SUCIPTO K.

Guru dengan siswa ibarat bapak dengan anak, kalau ada persoalan  jangsn dibenturkan.

Orangtua  juga harus memahami posisi guru.

Kalau anak yang  nakal dicubit untuk mendidik hendaknya orang tua tidak langsung lapor sebagai tindak pidana.

Polisi juga harus lebih mengedepankan  sisi hukum tidak langsung diproses. 

“Kalau perlu mediasi dulu sampai damai. Penanganan di Gresik ini bisa jadi contoh pula, bagaimana polisi memfasilitasi mediasi agar guru dan siswa yang terlibat masalah damai,” papar Nawatdi.

Wahyu Sri Bintoro menyatakan pihaknya mengapresiasi Kalim karena jiwa besarnya dan kesabarannya menyikapi ulah tak terpuji siswanya. 

Ketegasan sikapnya mengobrak siswa yang membolos dam mengingatkan agar tak merokok bentuk dari membentuk karakter siswa.

ARTIKEL INI SUDAH TAYANG DI KOMPAS.ID BERJUDUL: Guru yang Dilecehkan Siswa Tak Ingin Tenar

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved