Pembunuhan Sadis
Yuda Lesmana Simpan Dendam 5 Tahun, Habisi Nyawa Fitri Suryanti dengan Sayatan Pisau Buah
Bekas sayatan senjata tajam juga terlihat dari leher Fitri yang membuat dirinya akhirnya meregang nyawa lantaran kehabisan darah.
"Dia mau beli 15 tabung, dengan harga Rp 150 ribu. Saya bilang tak bisa, segitu harganya Rp200 ribuan. Gas sekarang susah," kata Ameng.

Dari penuturan Ameng tersebut, pihak kepolisian akhirnya melakukan penyelidikan lanjutan untuk menemukan pelaku yang membunuh Fitri.
Meskipun sempat bertemu dengan pelaku, Ameng mengaku tak mengenal sosok YL.
"Saya tak tahu ternyata orangnya itu. Memang polisi ada tanya saya. Saya bilang hari itu ada yang mau beli gas. Orangnya kecil-kecil. Saya tak kenal. Tapi kalau dilihatkan orangnya, tahulah," ujarnya.
Sebelum pelaku pembunuh Fitri ditemukan, Ameng mengaku pernah ditanyai oleh polisi soal kecurigaan polisi pada pacar Fitri yakni Anton.
Namun secara tegas, Ameng menjelaskan bahwa tidak mungkin Anton yang membunuh anaknya itu.
Ia juga turut menjelaskan kepada kepolisian bahwa Anton adalah sosok yang baik.
"Bukan dia pak. Dia anak baik-baik," kata Ameng menceritakan kembali percakapannya dengan polisi.
Menurut Ameng, Anton dan Fitri juga jarang bertengkar selama berhubungan.
Kronologi Pembunuhan Fitri
Fitri pertama kali ditemukan tewas setelah seorang tetangganya tak mendapatkan tanggapan saat hendak membeli gas di kediaman Fitri Senin (11/2/2019).
Seorang warga, Robert menjelaskan bahwa dirinya bingung saat membeli gas namun tidak mendapatkan jawaban.
Robert juga mengaku beberapa kali memanggil Fitri dan hanya terdengar suara TV menyala tanpa ada jawaban dari korban.
"Saya cuma dengar suara TV dari luar rumah, saya gak masuk karena tidak ada yang keluar saat saya panggil," sebut Robert Senin (11/2/2019).
Tak mendapatkan jawaban, Robert akhirnya memutuskan untuk pulang dan meminta sang ibu menelepon korban.