Anak Durhaka Ini Sewa Pembunuh Bayaran untuk Bunuh Ayah, Ibu dan Adiknya Demi Warisan
Video yang dirilis oleh badan penyelidik negara, memperlihatkan anak yang kejam itu mengelus pisau yang akan digunakan untuk membunuh mereka.
TRIBUN-MEDAN.com - Seorang pria di Rusia tertangkap kamera sedang tertawa cengengesan, saat menyelesaikan alur rencana pembunuhan kedua orangtuadan adik perempuannya yang berusia 10 tahun, demi menguasai harta milik keluarganya.
Dalam video itu, Artyom Tepper duduk di sebuah mobil Mercedes mengatakan bahwa dirinya akan pura-pura menangis histeris setelah kedua orangtuanya itu tewas, untuk menghindari kecurigaan.
Video yang dirilis oleh badan penyelidik negara, memperlihatkan anak yang kejam itu mengelus pisau yang akan digunakan untuk membunuh mereka.
Tapi sayang rencana itu rencana pembunuhan berhasil digagalkan, ketika tanpa sepengetahuannya, pembunuh bayaran yang ia sewa adalah seorang detektif yang menyamar.
Artyom diketahui membayar pembunuh seharga 3.2 juta Rubel (Rp 691 juta) sebagai uang muka. Ia berjanji akan membayar penuh ketika harta warisan sudah jatuh ke tangannya.
Setelah kesepakatan terjadi, pembunuh menjalankan aksinya. Dia mengirimi Artyom foto jenazah ibu dan ayahnya yang sudah berlumuran darah.
Melihat foto tersebut, Artyom baru menyadari betapa mengerikan rencananya ini. Dia pucat dan berteriak.
Polisi langsung datang dan membawa Artyom. Atas tindakannya, Tepper dijatuhi hukuman 6.5 tahun penjara oleh pengadilan Sochi.
Sementara itu, keluarga yang mengetahui tindakan kejam anak itu berjanji untuk menunggu kebebasannya.
Artyom merupakan anak dari Igor Tepper, seorang mantan perwira polisi senior yang sekarang mengelola lembaga pendidikan swasta di Sochi. Igorlah yang melaporkan anaknya itu, steelah melihat keserakahan putranya itu.

Ini bukan percobaan pemnuhan pertama yang dilakukan Artyom, sebelumnya anak itu pernah menjatuhkan pil beracun di ceret minum keluarga, tetapi tertangkap oleh Igor.
Kemudian anak itu juga pernah berencana untuk melepaskan merkuri di mobil mereka, tetapi sekali lagi gagal.
"Aku sudah merencanakannya selama beberapa bulan," akunya setelah penangkapannya.
"Aku sudah lelah. Mereka tidak mengerti aku, jadi aku mencari pembunuh bayaran."
Setelah mengakui kesalahannya, Artyom baru diberi tahu bahwa orangtuanya masih hidup. Dan bahwa jenazah yang di foto merupakan skenario yang dirancang oleh polisi.
Sementara itu sang ibu, meski mengaku terkejut, dirinya tetap memaafkan sang anak dan membantunya untuk bangkit lagi.
(cr12/tribun-medan.com)
Artikel ini sudah terbit di mirror dengan judul Smirking Russian heir plots with hired assassin to kill wealthy parents and sister
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/medan/foto/bank/originals/artyom-tepper.jpg)