Dua Pria Tewas Setelah Dihajar Satpam Unimed, Begini Komentar Pihak Kampus Unimed
Video pengeroyokan kepada dua orang ini pun tersebar di media sosial. Ada tiga video. Tampak keduanya sudah sekarat dihajar massa.
"RIP..Turut berdukacita buat anak kami Friezcapoernama Sariie Cie Labano, yang tabah ya nang harus kuat dengan cobaan ini, ingat si Jason masih butuh kasih sayang & calon debay-nya. Gk percaya rasanya secepat ini dia dipanggil," tulis akun Facebook Sakti Silaban.
Tiadak hanya itu seorang kerabat Friska yaitu Nova Helena Sinaga mengungkapkan kekesalanya kepada orang-orang yang mengeroyok Joni Fernando dan temannya hingga tewas.
"..Ito tidak bersalah..kalau ke adilan tidak ada buat kami kluarga yg kau tinggalkan..tenanglah ito..UNIMeD yg akan kami bakar bila perlu karena satpam nya berani2 mengatakan "perkataan yg memang tidak benar adanya"
Kkuarga satpam nya harus mendapat yg SETIMPAL. nyawa dibayar nyawa," tulisnya.
Friska Sari belum memberikan tanggapan apapun di media sosialnya soal kematian suaminya tersebut. Namun dari beberapa unggahanya ia dan keluarganya kerap menghabiskan waktu bersama.
Potret momen kehamilannya bersama suaminya dan anaknya pun turut diunggahnya di media sosialnya.
Dalam foto Friska mengenakan kebaya dan perutnya tampak buncit.
Sedangkan sang suami mengenakan stelan jas, di lengan sebelah kananya tersemat ulos batak, dan tangan kirinya menggendong anaknya.
Potret momen kebersamaanya bersama suami dan anaknya juga dibagikan dalam bentuk video, seperti ketika hendak menidurkan anaknya dan juga ketika sedang melakukan piknik keluarga.
Penjelasan Pihak Kampus Unimed

Humas Unimed M Surip membenarkan bahwa ada dua orang pria tewas dikeroyok di Kampus Unimed, kedua pria tersebut menurut Surip adalah maling.
"Mereka satu harian sudah diintai oleh petugas keamanan dan beberapa mahasiswa. Memang mereka tertangkap tangan mengambil helm dan sepeda motor," kata Surip.
"Jadi di pintu keluar, mereka ditangkap oleh petugas keamanan. Diteriaki maling dan langsung banyak mahasiswa berdatangan," sambungnya.
Surip menjelaskan bahwa selama ini di dalam kampus memang sudah sering terjadi kehilangan sepeda motor baik milik pegawai maupun mahasiswa. Saat terjadi kehilangan, satpam kampuslah yang kerap disalahkan.
Menurut Surip sebelum kejadian, kedua pelaku memang sudah diintai selama seminggu terakhir. Keduanya disebut sering masuk kampus sore-sore.
" Terkadang hilang kadang datang, begitu terus berulang. Makanya kita intai dan kedapatan dan dihakimi massa di pintu keluar," ungkap Surip.