4 Pelaku Pengeroyokan Joni dan Stefan hingga Tewas di Kampus Unimed Dikabarkan Ditangkap Polisi
informasi yang dihimpun bahwa pelaku pengeroyokan sudah berhasil diamankan polisi.
TRIBUN-MEDAN.COM, MEDAN - Terkait berita dugaan penganiayaan yang dilakukan massa dan satpam, informasi yang dihimpun bahwa pelaku sudah berhasil diamankan polisi.
"Sudah kita amankan. Tunggu saja, nanti release bersama Bapak Kapolrestabes Medan Kombes Dadang Hartanto," ujar Kasatreskrim Polrestabes Medan AKBP Putu Yudha Prawira di grub WhatsApp milik wartawan, Kamis (21/2/2019).
Namun, AKBP Putu Yudha Prawira belum bersedia membeberkan nama-nama terduga prlelaku yang diamankan oleh pihaknya.
Ia hanya mengatakan agar menunggu pernyataan resmi dari Kapolrestabes Medan Kombes Dadang Hartanto.
Hal itu juga disampaikan oleh Febe Sihombing, sepupu Stefanus saat menanggapi komentar netizen di media sosial yang menyebutkan bahwa antara pelaku dan korban sama-sama bersalah.
“Yang jelas sudah ditangkap 4 pelaku walau yang lain belum dapat. Lagi diproses. Jadi kamu jangan menyimpulkan dengan mudahnya. Gampang sekali ya bicara begitu sementara 2 nyawa hilang,” tulis Febe Sihombing.
Baca: KISAH NYATA - Kakek 62 Tahun Nikahi Gadis 19 Tahun, Pacaran 1 Tahun dari Medsos, Berikut Ceritanya!
Baca: BERIKUT Dampaknya Pipis (Buang Air Kecil) Sebelum dan Sesudah Melakukan Hubungan Intim
Sebelumnya, Warga sekitar kawasan Universitas Negeri Medan (Unimed) Jalan Williem Iskandar, Medan Estate dihebohkan dengan massa yang menganiaya dua pria hingga dikabarkan tewas di tempat pada Selasa (19/2/2019) lalu.
Amukan massa pun direkam oleh warga net dan mendapat respons yang cukup cepat sehingga video tersebut viral.
Pantauan Tribun Medan pada video tersebut, terlihat sejumlah warga dan beberapa oknum yang diduga petugas keamanan kampus turut serta melakukan penganiayaan.
Kedua pria yang menjadi korban penganiayaan berujung maut tersebut yakni, Stefan Sihombing (21) dan Jhony Fernando Silalahi (30).
Keduanya dikabarkan meninggal di tempat meski salah seorang dari korban sempat dirujuk ke RS terdekat, namun nyawanya enggan tertolong.
Baca: Ayah Stefan Tak Terima Anaknya Tewas Dikeroyok di Unimed: Kalau Bisa Nyawa Tukar Nyawa
Baca: Tewas Dikeroyok Satpam Unimed, Stefan Sihombing Ternyata Bercita-cita Jadi Tentara
Atas peristiwa main hakim sendiri, kedua pihak korban yang ditemui Tribun Medan secara terpisah telah membuat laporan kepada pihak kepolisian Polsek Percutseituan.
Seperti pengakuan Poltak Sihombing (62) yang merupakan pensiun Polisi dengan pangkat terakhir Aiptu, mengatakan bahwa dirinya tidak terima adas dugaan yang disangkakan kepada anaknya yakni Stefan Sihombing.
"Tidak betul itu anak saya dituduh mencuri kereta maupun helm. Anak saya itu anak baik-baik. Sebelum ke Unimed, anak ku itu minta uang kepada ku untuk berenang di sana. Setahu saya ia pergi dengan temannya naik sepeda motor. Untuk laporan atas penganiayaan anak saya sudah saya buat di Polsek Percutseituan," ucap pria yang menggunakan kedua tongkat untuk dapat berjalan, Kamis (21/2/2019).
Meski dengan kondisi mata berkaca-kaca, ia menceritakan kepada Tribun Medan tentang keseharian anak ketiga sebelum menghembuskan nafas terakhir.
Baca: Joni dan Stefan Dianiaya hingga Tewas di Unimed, ternyata Tauke Bawang dan Anak Pensiunan Polisi
Baca: Poltak Sihombing Menangis saat Ceritakan Kematian Anaknya di Unimed karena Dituduh Mencuri Helm. .