Grand Opening Enspire School of Digital Art (ESDA) M3DAN dan Seminar 3D Animasi bersama Andre Surya
Di Kota Medan kini hadir kursus 3D animasi, yakni Enspire School of Digital Art (ESDA) yang beralamat di Jalan Aipda K S Tubun/ Sumatra nomor 6, Medan
Penulis: Septrina Ayu Simanjorang |
TRIBUN-MEDAN.com-Perkembangan industri kreatif semakin berkembang pesat. Meski industri sekarang erat kaitannya dengan teknologi, sumber daya manusia tetaplah diperlukan.
Namun sayangnya perkembangan ini tidak diikuti oleh tenaga-tenaga berkualitas, termasuk dalam bidang 3D animasi.
Di Kota Medan kini hadir kursus 3D animasi, yakni Enspire School of Digital Art (ESDA) yang beralamat di Jalan Aipda K S Tubun/ Sumatra nomor 6, Medan.
ESDA didirikan oleh Andre Surya, seorang visual effects (VFX) artist yang pernah terlibat dalam pembuatan 10 film box office Hollywood : Iron Man 1 dan 2, Star Trek, Terminator Salvation, Indiana Jones, Transformers Revenge of the Fallen, The last Airbender, dan Rango.
Bersama dengan pemilik sekaligus Director of ESDA M3DAN, Djoki Soedewo dan Founder ESDA Andre Surya terlihat menggunting pita tanda kursus 3D Animasi ini resmi dibuka, Sabtu (2/3/2019). Setelah pengguntingan pita dilanjutkan acara pemotongan tumpeng dan pelepasan balon ke angkasa.
Para tamu yang hadir dalam acara Grand Opening kemudian diajak masuk dan melihat-lihat ruangan belajar siswa-siswi di ESDA M3DAN. Setelah acara Grand Opening selesai, lalu digelar Seminar 3D Animasi pkl. 13.00-17.00 di Lucky King Restaurant, Medan dengan Andre Surya sebagai pembicaranya.
Lagi, 37 Unit Papan Reklame Bermasalah Ditumbangkan
Juergen Klopp Kembali Salahkan Angin setelah Liverpool Ditahan Everton 0-0 di Laga Derbi Merseyside
Eldin: Pemko Medan dan Seluruh ASN Dipastikan Netral
Jadwal Piala Presiden Hari Ini, Duel Grup E, Arema FC vs Barito Putera dan Persela vs Persita
"Melalui seminar ini kita ingin mengedukasi masyarakat tentang dunia digital yang bukan akan terjadi tetapi sesungguhnya sudah terjadi saat ini. Dunia digital ini akan terus berkembang dan banyak peluang karir tersedia di perkembangan teknologi zaman now," kata Djoki Soedewo
Andre berbagi bagaimana awalnya ia bisa mendirikan ESDA. Ia mengatakan dulunya ia adalah seorang pecandu games animasi. Karena sering bermain games ia akhirnya berkenalan dengan software 3D animasi.
"Secara tidak sengaja saya mengenal software 3D dan akhirnya kecanduan pada 3D bukan kecanduan games lagi. Saya melihat sekarang main games itu sudah jauh lebih mudah tidak seperti zaman dulu harus pakai PlayStation-PS (Super Nintendo) atau komputer, kalau anak sekarang tinggal pencet saja, hanya dalam 5 detik sudah bisa mengakses game," kata Andre
Namun kemudahan ini membuat anak terjebak, tak jarang ia melihat banyak anak-anak kecanduan dan marah saat gadgetnya diambil. Andre memandang ini bisa menjadi bom waktu bila hoby ini tidak dikelola dengan baik. Jadi dari pada anak kebanyakan bermain gadget, lebih baik dialihkan pada suatu kegiatan yang produktif dan bisa berkarya seperti Andre dulu.
"Kita mengangkat tagline "Ubah Kebiasaan Main Gadget pada Anak". Banyak sekali orang tua yang sudah kewalahan dengan kondisi ini pada anak-anak mereka. Jadi kita bisa kembangkan hal ini berdasarkan pengalaman saya agar anak tertarik dengan karya 3D animasi-nya, hal ini akan lebih bermanfaat," tambah Andre.
Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Asia U-23, Latihan Perdana TC Dimulai Hari Ini
Ini Dia Postingan Perdana Syahrini setelah Lama Bungkam soal Pernikahannya dengan Reino Barack
Dalam seminar tersebut Andre Surya banyak menyingkap stigma-stigma orang tua terhadap dunia design. Dia mengungkapkan banyak fakta tentang dunia 3D animasi ini.
"Dulu waktu saya mau ambil sekolah design orang tua saya protes 'kamu mau makan apa!'. Tetapi sekarang kalau kita lihat, film semakin hari semakin kompleks sehingga harus memerlukan visual effect. Seperti film Aquaman yang settingnya di dalam laut, itu kan tidak mungkin shooting, itu komputer semua yang bisa melakukannya," ujarnya.
Selain di dunia perfilman industri lain yang memakai 3D animasi ini adalah VFX, TV series, iklan, games, arsitektur atau interior design, music video, presentasi kesehatan, dan sebagainya.
"Semakin kompleks nya industri ini, otomatis lapangan pekerjaannya semakin luas. Sebagai perbandingan, dulu game Mario Bros dikerjakan 10 orang, sedangkan game GTA saat ini dikerjakan 500-an orang. Jadi perbandingan lapangan pekerjaannya sudah 50 kali lipat," kata Andre Surya.