Ngatiyem Ditemukan Telungkup dengan Punggung Berlubang di Kebun Sawit Pondok Afdeling III PTPN IV
Korban yang keseharian bekerja sebagai pedagang kacang ini ditemukan warga dengan punggung berlubang.
Penulis: Tommy Simatupang |
Pertanyaan AS dijawab korban dengan mengatakan itu sudah aturan berlaku.
"AS menanyakan kepada korban, Pak kenapa saya dimangkirkan? dan dijawab korban dengan mengatakan kenapa? memang, itu aturannya, mau cemana lagi," kata korban yang ditirukan Kasat Reskrim.
"Saat itu korban bilang bahwa itu memang aturan berlaku, jadi mau digimanakan lagi?," tambahnya.
Mendapat jawaban itu, AS langsung menusukkan pisau dapur yang dibelinya ke tubuh korban sebanyak empat kali, mengenai bagian tangan, dada kiri dan leher korban.
Demi Dana Kampanye Sandiaga Uno Jual Saham dan Aset, Partai Pendukung Malah Belum Menyumbang
KRONOLOGI Pria Bakar Diri Juga Pacarnya karena Lamaran Ditolak, Keduanya Tewas Mengenaskan

AS pun meninggalkan korban begitu saja, pergi ke warung yang tidak jauh dari TKP, hingga bertemu saksi Monogu Simamora (mandor I Afdeling 2) sedang minum kopi.
Kemudian AS meminta agar diserahkan ke Polsek Padang Tualang, guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.(*)
(tmy/tribun-medan.com).