News Video
VIDEO: Kejuaraan Renang pada Porwil Kota Medan Ke-5
Hari kelima perhelatan Pekan Olahraga wilayah (Porwil) Medan Ke-V tahun 2019 mempertandingkan cabang olahraga renang, Rabu (27/3/2019)
Penulis: Chandra Simarmata | Editor: Hendrik Naipospos
TRIBUN-MEDAN.com, MEDAN - Hari kelima perhelatan Pekan Olahraga wilayah (Porwil) Medan Ke-V tahun 2019 mempertandingkan cabang olahraga renang, Rabu (27/3/2019).
Bertempat di kolam renang Karos Jalan Kelambir V Komplek Mas Residence Medan, cabor renang diikuti 7 kecamatan dari wilayah II yakni Medan Baru, Johor, Polonia, Selayang, Sunggal, Petisah dan Tuntungan.
Sekretaris umum (Sekum) Pengcab Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) kota Medan Reza Pahlevi mengatakan ada 28 nomor yang dipertandingkan untuk cabor renang.
Seluruh nomor pertandingan tersebut diikuti lebih dari seratusan atlet muda baik putra maupun putri.
"Atlet yang ikut 107 orang, terdiri dari 28 nomor pertandingan. Nomor 50, 100, 200 meter gaya kupu, gaya punggung, gaya dada, dan gaya bebas untuk masing-masing putra-putri. Terus gaya ganti 4x50 meter putra-putri, dan gaya ganti 4x100 meter putra-putri," ujar Reza kepada Tribun Medan, Rabu (27/3/2019).
Tonton videonya;
Ayo subscribe channel YouTube Tribun MedanTV
Kabar Ani Yudhoyono Terkini di Singapura, Lagu Ani Rhoma Irama Bikin SBY Terharu, Sebut Sahabat
Laporkan PSMS Soal Tunggakan Gaji, Shih Hyun Joon: Nanti Akan Dipanggil Manajernya
Sosok Wanita Berparas Cantik di Balik Speaker Lampu Merah: Makan Dulu Es Krimnya ya Bang. .
Reza menjelaskan salah satu yang menjadi tugas utama PRSI kota Medan adalah untuk pembinaan prestasi atlet usia dini terkhususnya para atlet yang juga tergabung dalam klub renang.
Oleh karena itu Pengcab PRSI Medan lebih fokus pada pembibitan atlet usia dini yang dalam kelompok umur (KU) masuk ke dalam kelompok umur 5, 4, dan 3 (tingkat SD dan SMP).
"Kalau kelompok umur 2 dan 1 itu lebih cenderung ke provinsi. Kalau 2 dan 1 itu kita katakan lah SMA, karena di provinsi adalah menitik beratkan untuk prestasi di provinsi ataupun nasional. Jadi kalau untuk program pembinaan jangka panjangnya di kota Medan," terangnya.
Lebih lanjut kata Reza, pada porwil Medan V tahun ini selain diikuti atlet SD dan SMP juga diikuti oleh beberapa atlet SMA dan atlet untuk eksibisi.
Namun sambung Reza, para atlet SMA yang ikut bukan menjadi bagian dari program pembibitan atlet, melainkan hanya sebagai peserta tambahan agar atlet tersebut memiliki jam bertanding dikarenakan belum mampu mendapat tempat untuk tingkat provinsi.
Begitu juga dengan atlet yang ikut eksibisi umumnya karena sudah lolos di Selekda provinsi namun ingin bertanding meningkatkan jam terbang sekaligus untuk menyemangati juniornya. Karena itu atlet eksibisi tidak mendapatkan medali.
"SMA ada juga beberapa tapi tidak difokuskan. Ini untuk mengambil bibit-bibit atlet yang ada di kelompok 5,4 dan 3. Nah kalau SMA dia duduk di provinsi artinya kekuatan-kejuaraan provinsi dan nasional. Nah Kalau dia ikut di sini (porwil Medan) kemampuannya berarti kecil, berarti pelatih atau klub belum berbuat untuk atletnya. Adek-adeknya yang kecil inilah yang dilawannya, berarti dia mentoknya di tingkat kota Medan," jelasnya lagi.
Reza pun berharap, lewat event porwil Medan tahun ini akan terjaring atlet potensial dan mampu berprestasi di masa mendatang hingga menggantikan seniornya yang sudah bermain ditingkat nasional maupun provinsi.
Hal ini menurutnya sesuai dengan slogan dan cita-cita KONI kota Medan untuk menjadikan kota ini sebagai kota atlet.
"Kami sebagai PRSI kota Medan sebagai panitia pelaksana untuk melaksanakan kegiatan ini setahun sekali porwil dan setahun sekali Porkot. Harapan nantinya atlet-atlet kita ini bisa menggantikan atlet senior yang sudah bermain di tingkat provinsi ataupun nasional. Mulai dari 3-5 tahun yang lalu pun sebenarnya sudah mulai berbuat dan ini salah satu implementasinya dari KONI untuk memperbanyak prestasi atlet di kota Medan," pungkasnya.
(cr11/tribun-medan.com)