2 Mahasiswa Menyerah Bertahan Hidup di Hutan, Kerap Pingsan karena Kelaparan hingga Tertebas Parang
Dua orang sahabat di universitas ini memutuskan untuk menghabiskan tiga minggu di hutan Malaysia, telanjang dan tanpa makanan
Keduanya bahkan tak jarang pingsan karena kelaparan.
Selama di hutan, mereka hanya memanfaatkan persediaan yang mereka bawa yakni, batu batu, parang, kelambu, panci air dari logam dan peralatan P3K.
Suatu hari, saat hendak memotong daun besar untuk digunakan sebagai pakaian pelindung, Daniel Olifi tak sengaja menggores tangannya dengan parang.
Dia mencoba menggunakan lem untuk menutup lukanya dan mencegah bakteri memasuki aliran darahnya, tetapi hari berikutnya tangannya terasa lebih buruk dan sudah mulai berbau seperti daging busuk.
Mereka memutuskan untuk memotong perjalanan berkemah ekstrim mereka lebih awal dan kembali ke kehidupan nyata.
Sekembalinya di Kuala Lumpur, keduanya menghabiskan beberapa hari untuk pulih dan memakan camilan berkalori tinggi seperti burger, pizza, dan kue, sebelum terbang kembali ke Inggris.
Terlepas dari semua kesulitan yang mereka hadapi, termasuk kedinginan, gigitan nyamuk dan kelaparan, keduanya ini masih berpikir bahwa petualangan mereka tidak sia-sia.
“Semua orang akan menghadapi tantangan hidup, dan juga kematian.
Tapi tak satupun dari mereka merencanakan semua itu, seperti ini," kata James Moynihan.
"Aku sudah, dan aku bisa memberitahumu bahwa Malaysia adalah tempat bertaruh hidup yang sangat berharga yang pernah aku lakukan.
Sekarang aku bisa mengatakan aku sudah merasakan bagaimana rasanya hidup," tambahnya.
(cr12/tribun-medan.com)
Artikel ini sudah terbit di dailymail dengan judul Two university friends braved the Malaysian jungle stark NAKED as they battled machete wounds, hypothermia and thunderstorms for three weeks