News Video

VIDEO: Tangan di Pinggang, Panglima dan Kapolri Sama-sama Ucap Ikrar

Memegang kopel, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian beserta jajaran, menyampaikan ikrar

TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kanan) bersama Panglima TNI Marsekal TNI Hadi Tjahjanto (tengah) dan Kapolda Sumut Irjen Pol Agus Andrianto (kiri) menggelar apel pasukan pengamanan Pemilu 2019 di Medan, Sumatera Utara, Kamis (11/4/2019).TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI 

TRIBUN-MEDAN.COM - Memegang kopel, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Jenderal Tito Karnavian beserta jajaran, menyampaikan ikrar mengamankan Pemilu 2019 di Lapangan Benteng, Kamis (11/4/2019).

Para personel TNI- Polri ini membuat barisan berbentuk segitiga.

Marsekal Hadi dan Jenderal Tito berdiri di barisan paling depan.

Mereka menyampaikan ikrar itu secara bersama-sama.

"TNI- Polri siap amankan pemilu pada hari Rabu, 17 April 2019

Kami menjamin keamanan masyarakat sampai ke TPS

NKRI harga mati," ucap seluruh personel TNI- Polri.

Tonton video;

Ayo subscribe channel YouTube Tribun MedanTV

FOTO-FOTO Kapolri dan Panglima TNI Periksa Kesiapan Pasukan Pengamanan Pemilu 2019 di Medan

VIDEO: Panglima TNI dan Kapolri Sambangi Mapolrestabes Medan

DAFTAR Peluru yang Digunakan TNI untuk Amankan Pemilu 2019, TONTON VIDEONYA. .

APEL PERSIAPAN PEMILU

Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto dan Kapolri Tito Karnavian mengelar Apel Persiapan Personel Pengamanan Pemilu 2019 Sumatera Utara di Lapangan Benteng, Kamis (11/4/2019).

Marsekal Hadi turut memeriksa perlengkapan personel, termasuk peluru yang disiagakan kepada setiap prajurit.

Mantan Kepala Staf TNI AU itu menanyakan peluru apa saja yang digunakan dalam Pilpres 2019 kepada seorang perwira TNI..

"Bekal apa saja yang sudah disiapkan," tanya Marsekal Hadi.

"Siap, bekal lapangan sesuai S3B," jawab perwira TNI.

Pantauan www.tribun-medan.com, Jenderal Tito pun serius mendengarkan.

Tonton videonya;

Ayo subscribe channel YouTube Tribun MedanTV

Kapolri dan Panglima TNI Periksa Kesiapan Personel di Lapangan Benteng Medan Jelang Pemilu

Penjelasan TNI AU setelah JS Prabowo Sebut Tiga Jet Tempur Sukhoi Hadang Pesawat Prabowo Take Off

Berikut perbincangan Marsekal Hadi dan seorang perwira TNI;

Marsekal Hadi (MH) : Amunisi?

Perwira (P) : Siap, sesuai amunisi pokok bekal satu hari

MH : Apa saja jenis amonisi yang dibawa?

P : Siap, a munisi 7.62, 5.56 dan 9 mm

MH : Semuanya tajam?

P : Siap, tajam, hampa dan amunisi karet

MH : Berapa jumlah karet untuk setiap personel?

P : Siap, untuk setiap personel jumlah karet 10, hampa 10, tajam 10

MH: Perintah penggunaan bagaimana?

P :  Siap, Apabila sudah ada situasi hal menonjol dan ada permintaan dari pihak polri

MH : Sesuai dengan SOP, perintah dari komando atas!

P : Siap!

Suara Panglima TNI Meninggi saat Sampaikan Pernyataan tentang Pilpes 17 April 2019, TONTON VIDEO. .

Kronologi Anggota TNI dan Panwaslu Dikeroyok Massa yang Baru Saja Pulang dari Kampanye Jokowi-Maruf

Dalam pengecekan, tampak Panglima TNI sedang berbincang-bincang sembari memberikan semangat kepada para anggota babinsa yang nantinya akan bertugas melakukan pengamanan.

"Apakah semuanya (Babinsa) sudah punya buku netralitas," tanya Panglima TNI kepada seluruh anggota Babinsa yang melaksanakan apel pengamanan Pemilu.

Mendengar pertayaan itu, seluruh Babinsa menunjukkan buku netralitas dihadapan Panglima TNI dan Kapolri serta pejabat tinggi lainnya.

"Siap, sudah ada jenderal," jawab para Babinsa.

Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Agus Sani (kanan) menyerahkan cenderamata kepada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (tengah) bersama Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kiri) usai memberikan kuliah umum kepada para mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Medan, Sumatra Utara, Rabu (13/3/2019). Dalam kuliah umum tersebut Panglima TNI berpesan pada mahasiswa sebagai penerus bangsa untuk selalu menjaga kedaulatan NKRI.TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI
Rektor Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) Agus Sani (kanan) menyerahkan cenderamata kepada Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto (tengah) bersama Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian (kiri) usai memberikan kuliah umum kepada para mahasiswa di Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU), Medan, Sumatra Utara, Rabu (13/3/2019). Dalam kuliah umum tersebut Panglima TNI berpesan pada mahasiswa sebagai penerus bangsa untuk selalu menjaga kedaulatan NKRI.TRIBUN MEDAN/RISKI CAHYADI (TRIBUN MEDAN)

SUARA PANGLIMA MENINGGI

Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Marsekal TNI Hadi Tjahjanto memberikan pernyataannya terkait pelaksanaan Pemilu 2019 yang akan berlangsung pada 17 April 2019.

Video pernyataan sang panglima TNI ini bahkan menjadi viral dan beredar luas di media sosial.

Hal ini lantaran nada suara panglima terdengar meninggi.

Satu yang mengunggah video itu adalah Komandan Korps Marinir TNI Angkatan Laut (AL) Mayjen TNI (Mar) Suhartono melalui akun Instagram @suhartono323, Selasa (9/4/2019) malam.

Tonton video lengkapnya;

Ayo subscribe channel YouTube Tribun MedanTV

Kapal dan Helikopter Malaysia Teror KP Hiu Macan Terjadi di Perairan Medan, Sumatera Utara

Panglima Tentara Revolusi West Papua Dituntut 8 Tahun Penjara, Pengacara Bantah Tuduhan Makar

Anggota TNI dan Panwaslu Luka Serius Dikeroyok Massa Kampanye Akbar Jokowi-Maruf Amin

Dalam video tersebut, Hadi yang didampingi oleh para kepala staf angkatan dan kepala staf pasukan khusus TNI memberikan keterangan terkait pengamanan pemilu.

Dalam pemaparannya, Hadi dan para petinggi TNI itu berpose dan menaruh tangan di pinggang, sementara para staf pasukan khusus mengalungkan senapan mereka.

Hadi menegaskan, pihaknya siap mengamankan Pemilu 2019.

Ia juga menjamin bahwa TNI akan selalu menjaga netralitas dalam kontestasi politik ini.

Hadi juga secara tegas menyatakan, TNI akan berhadapan dengan pihak-pihak yang berani menggangu stabilitas dan keutuhan negeri.

Berikut ini pernyataan lengkap Marsekal Hadi:

"Saya, Panglima TNI, didampingi oleh kepala staf angkatan, dan komandan pasukan khusus TNI, menyatakan bahwa TNI dan jajaran siap mengamankan Pemilihan Legislatif dan Pemilihan Presiden Tahun 2019.

Dan kami menekankan bahwa politik TNI adalah politik negara. TNI netral dalam pelaksanaan Pileg maupun Pilpres 2019.

Dan saya ingin memastikan bahwa jika ada pihak-pihak yang mengganggu stabilitas politik, jalannya demokrasi, mengganggu NKRI, menganggu Pancasila, mengganggu UUD 1945, dan mengganggu Bhinneka Tunggal Ika, maka akan berhadapan dengan TNI.

Saya ulangi, akan berhadapan dengan TNI. Ingat, TNI adalah bentengnya NKRI.

NKRI, harga mati!

Terima kasih, itu pernyataan dari saya. Mudah-mudahan seluruh bangsa Indonesia juga bisa mengerti apa yang disampaikan oleh seluruh prajurit TNI, Terimakasih."

Panglima TNI AD saat tiba di Amuntai menggunakan helikopter. (banjarmasinpost.co.id/reni kurniawati)
Panglima TNI AD saat tiba di Amuntai menggunakan helikopter. (banjarmasinpost.co.id/reni kurniawati) (banjarmasinpost.co.id/reni kurniawati)

Ditemui Panglima TNI dan Kapolri, Syekh H Ali Akbar: Orang Batak tak Cerita Agama Islam atau Kristen

VIDEO: Momen saat Panglima TNI dan Kapolri Berikan Kuliah Umum di UMSU

Pernyataan Marsekal Hadi ini disampaikan seusai latihan penanggulangan terorisme yang dilakukan Tim Satgultor TNI di lingkungan Hotel Mercure Ancol, Jakarta Utara, Selasa (9/4/2019).

Dikutip dari Tribunnews.com, Marsekal Hadi didampingi oleh Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Andika Perkasa, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Siwi Sukma Adji, dan Kepala Staf Angkatan Udara (Kasau) Marsekal TNI Yuyu Sutisna.

Latihan Penanggulangan Terorisme melibatkan sekitar 500 sampai 600 prajurit dari tiga pasukan khusus TNI, terdiri dari Satuan-81 Kopassus TNI AD, Detaseman Jala Mangkara (Denjaka) TNI AL dan Satbravo-90 Paskhas TNI AU.

Latihan juga melibatkan sejumlah alutsista TNI antara lain helikopter Super Puma TNI AU dan heli Bell TNI AD untuk menurunkan pasukan di atas gedung hotel Mercure Ancol.

Selain itu tampak juga sejumlah sea rider dengan senjata lengkap yang digunakan untuk mengejar kapal yang digunakan oleh teroris untuk membawa kabur sandra dalam skenario pembebasan sandra.

Tampak juga sejumlah kendaraan lainnya yang berfungsi untuk menjinakan bom dan satuan K-9.

Mengutip Kompas.com, Mayjen TNI Suhartono menyebutkan, latihan tersebut dilakukan untuk menguji kesiapsiagaan pasukan TNI.

Nantinya, mereka akan diturunkan ke lapangan atas perintah Panglima TNI.

"Pasukan ini akan digerakkan setiap saat atas perintah Panglima TNI apabila ada kasus-kasus yang nyata," ungkap Suhartono.

(hen/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved