Rektor Universitas Panca Budi Bantah Mahasiswanya Usir Menteri Luhut: Mereka Tidak Pakai Dresscode
Hendy mengatakan sebenarnya kehadiran Luhut dalam kapasitas sebagai menteri yang memberikan kuliah umum dan tidak ada unsur berkonotasi pada politik.
Penulis: M.Andimaz Kahfi |
"Mereka teriak Prabowo, Prabowo. Saya bilang enggak apa-apa, kami toss, toss, begitu. Begitu terus, saya jalan sampai ke mobil. Saya toss dan banyak yang selfie sama saya. Itu sudah jam 10 kurang sedikit. Kalau mereka mahasiswa yang masih muda begitu kan sah-sah saja. Jadi kalau ada yang bilang saya diusir, saya enggak merasa diusir. Sudah selesai semua," urainya.
Luhut mengaku bahwa dirinya tidak merasa di usir.
LUNA MAYA TERBARU - Terkuak Sifat Asli Luna Maya, Tetangga dan Sekuriti Perumahan Ungkap Hal Ini
Calon Legislatif Evi Yanti Bantah Gelapkan Uang Rp 54 Juta untuk Pindahkan WBP:Sudah Saya Kembalikan
"Kalau saya diusir, buat apa saya jalan di tengah-tengah mereka. Saya hampiri mereka sambil jalan ke jalan besar. Ada yang teriak-teriak “Jokowi lagi, Jokowi lagi” ada pula yang teriak “Prabowo, Prabowo” . Tidak apa-apa kan, demokrasi. Asalkan tidak sampai berkelahi, bermusuhan. Dan kalau sudah selesai mencoblos nanti ya sudah selesai, siapa pun yang menang ya itulah Indonesia," ujarnya.
Lanjut, Luhut merasa tidak masalah dirinya mengajak untuk melihat histori dimanapun dia berbicara. Luhut akui selalu mengajak semua untuk dewasa berdemokrasi, jangan percaya berita-berita fitnah.
"Yang saya luruskan adalah, tidak benar Presiden itu tidak memperhatikan umat Islam, kriminalisasi ulama. Lalu tidak benar Presiden terindikasi PKI. Presiden pada saat apel Danrem/Dandim pada bulan Desember 2018, telah memerintahkan untuk meneliti gerakan-gerakan komunis di Indonesia dan pada bulan Januari nya sudah ada laporannya secara berjenjang dari KASAD sampai Panglima TNI. Saya juga di cc kan. Hasilnya tidak ditemukan itu," katanya.
"Kemudian mengenai tenaga kerja asing yang katanya ratusan ribu, tidak ditemukan juga. Saya mau tanya, dimana itu? Kemudian dikatakan juga negara kita punya banyak utang, tidak benar. Hutang kita rendah kok. Utang kita hanya 29,6 persen dari PDB padahal utang itu boleh hingga 60 persen dari PDB. Lalu banyak lagi. Hal-hal semacam ini, berita-berita hoax ini, jangan dijadikan referensi untuk menentukan pilihan," tuturnya.
Lebih lanjut, Luhut berharap para mahasiswa jangan ribut karena berita-berita hoax. Karena yang akan mengawaki bangsa ini ke depan adalah mereka.
"Sekali lagi, saya tidak merasa di usir. Kalau diusir kenapa saya hampiri mereka. Ada yang ajak toss, selfie," ucapnya.
Luhut mengaku kejadian pengusiran ini baru pertama kali dialaminya.
"Iya tapi it’s OK, ini namanya demokrasi, asal jangan sampai terjadi kekerasan," pungkas Luhut.
Untuk diketahui, dalam peristiwa itu ratusan mahasiswa yang memakai almamater kuning di kampus Pancabudi Medan berteriak "Prabowo" dan mengacungkan dua jari menyerupai simbol calon presiden 02 saat Luhut Binsar Panjaitan atau LBP sedang melintas, Jumat (12/4/2019) malam.
MENTERI LUHUT Angkat Bicara, Video Penolakan Dirinya di Kampus Panca Budi Medan Viral di Medsos
Dalam video berdurasi 29 detik tersebut terlihat Luhut Binsar Panjaitan (LBP) yang mengenakan baju putih dan celana hitam melintas di tengah kerumunan mahasiswa dengan penjagaan dari beberapa orang.
"Prabowo..Prabowo..Prabowo," teriak ratusan massa yang didominasi memakai Almamater berwarna kuning.
Mendengar teriakan massa itu kemudian dibalas oleh Luhut dengan lambaian tangan dan melempar senyuman kearah mahasiswa.
Selain meneriaki nama Prabowo, ratusan mahasiswa itu juga menyayikan lagu yang bermakna mendukung Prabowo.
"Naik, naik Prabowo Sandi... Turun turun Jokowi...," ucap mahasiswa itu kompak.
Dalam video terlihat mahasiswa memadati halaman kampus Universitas Panca Budi (UNPAB) Medan sambil merekam dengan menggunakan handphone seluler mereka.
(mak/tribun-medan.com)