Laporkan Pelecehan yang Dilakukan Kepsek, Siswi Ini Dibakar, Pemakamannya Dihadiri Ribuan Orang
Laporkan Pelecehan yang Dilakukan Kepsek, Siswi Ini Dibakar, Pemakamannya Dihadiri Ribuan Orang
Laporkan Pelecehan yang Dilakukan Kepsek, Siswi Ini Dibakar, Pemakamannya Dihadiri Ribuan Orang
Kepala sekolah memanggil ke kantornya dan berulang kali menyentuhnya dengan cara yang tidak pantas.
TRIBUN-MEDAN.com - Nusrat Jahan Rafi secara brutal disiram dengan minyak tanah dan dibakar hidup-hidup di sekolahnya, Bangladesh.
Dua minggu sebelumnya, Nusrat Jahan Rafi telah mengajukan keluhan pelecehan seksual terhadap kepala sekolahnya.
Dejavu Pertarungan Jokowi vs Prabowo, Inilah Perbandingan Hasil Quick Qount Pilpres 2014 dengan 2019
Menang versi Quick Count, Ini Daftar 10 Janji Jokowi saat Kampanye bila Nanti Terpilih Jadi Presiden
Ibu Guru Bermaksud Kirim Foto Bugil pada Kekasih tapi Tak Sengaja Nyasar ke Murid, Dipecat Sekolah
Hindari Membawa Pulang Sabun dan Sampo yang Ada di Kamar Hotel, Ini Alasannya
Demokrat Bereaksi Menyasar Rumor SBY Menarik Semua Kadernya dari BPN Prabowo-Sandiaga
Menilik Gestur Sandiaga Uno tatkala Prabowo Deklarasikan Kemenangan sebagai Presiden dan Wapres
Karangan Bunga di Deklarasi Kedua Kemenangan Prabowo-Sandi, Begini Tulisan yang Tersemat di Papan
Kisah 3 Pasien yang Terbangun di tengah Proses Operasi, Ada yang Syok saat Matanya Dicabut
Nusrat Jahan Rafi, yang berusia 19 tahun, berasal dari Feni, sebuah kota kecil di selatan Dhaka.
Pada 27 Maret 2019, dia mengatakan kepala sekolah memanggil ke kantornya dan berulang kali menyentuhnya dengan cara yang tidak pantas.
Banyak anak perempuan muda di Bangladesh memilih untuk merahasiakan pengalaman mereka tentang pelecehan seksual yang mereka alami karena takut dipermalukan oleh masyarakat atau keluarga mereka.
Viral Kocaknya Bayi Kembar Seolah Adu Jotos saat USG, Lihat Videonya di Sini
LINK RESMI REAL COUNT untuk Mengecek Hasil Pilpres dan Pemilu, Anda Bisa Memantaunya di Sini
Perusahaan Krosia Bikin Perlombaan Menebak Ending Game of Thrones, Berikan Hadiah Liburan Mewah
Viral Kisah Pria yang Pertama Kalinya Tak Mau Terima Serangan Fajar, Padahal Dulu Tak Pernah Menolak
Viral Murid SD Dibully hingga Sepatunya Dirusak, Tak Disangka Penggalangan Dana Sampai Rp 55 Juta
Penumpang Bus Tewas seusai Ditarik Calo Terminal dari Luar Bus, Jatuh ke Aspal dan Ditabrak Taksi
Detik-detik Prabowo Subianto Sujud Syukur setelah Klaim Menang Pilpres 62 Persen, Ini Videonya
Hasil Quick Qount Indobarometer - Prabowo Subianto Menang di 19 Provinsi, Jokowi 13 Provinsi
Namun Nusrat Jahan berbeda, dia tidak hanya berani berbicara - dia pergi ke polisi dengan bantuan keluarganya pada hari dugaan pelecehan itu terjadi.
Di kantor polisi setempat dia memberikan pernyataan.
Dia seharusnya diberikan lingkungan yang aman atas pengalaman traumatisnya.
Sebaliknya, dia difilmkan oleh petugas yang bertanggung jawab saat dia menggambarkan cobaan itu.
Dalam video itu, Nusrat tampak tertekan dan berusaha menyembunyikan wajah dengan tangannya.
Polisi kemudian mengatakan "bukan masalah besar" dan menyuruhnya untuk memindahkan tangan dari wajahnya.
FAKTA TERBARU Guru Budi Dimutilasi - Cinta Bertepuk Sebelah Tangan hingga Alasan Penggal Kepala
Via Vallen Risau saat Seorang Pria Datangi Kediamannya dan Ngotot Ajak Menikah, Ngamuk saat Ditolak
Pria Ini Ciptakan Lagu untuk Mantan Kekasih, Liriknya Kocak dan Jadi Viral, Lihat Videonya di Sini
Viral Video Seorang Model Berusia 3 Tahun Ditendang Sang Ibu karena Menolak Lakukan Pemotretan
Viral Detik-detik Ahok Marah-marah tatkala Mencoblos di Jepang, Terungkap Fakta di Baliknya
Detik-detik Istri Menangkap Basah Suaminya sedang Berindehoy dengan Tetangga, Hunjamkan Gunting
Viral Seorang Ibu Aniaya Anaknya yang Tak Mau Makan, Pukul dan Bekap Sang Bocah dengan Bantal
Liburan di Kapal Pesiar, Gadis 17 Tahun Diperkosa, Mirisnya Pelaku Malah Dibebaskan
Visual audio itu kemudian bocor ke media sosial.
Pada 27 Maret, setelah dia pergi ke kantor polisi, kepala sekolah akhirnya ditangkap.
Segalanya menjadi lebih buruk bagi Nusrat.
Sekelompok orang berkumpul di jalan menuntut pembebasannya.

Protes telah diatur oleh dua siswa laki-laki dan politisi lokal yang diduga hadir.
Orang-orang mulai menyalahkan Nusrat.
Keluarganya mengatakan mereka mulai khawatir tentang keselamatannya.
Pada 6 April, 11 hari setelah dugaan kekerasan seksual, Nusrat pergi ke sekolahnya untuk mengikuti ujian terakhirnya.
"Saya mencoba membawa adik perempuan saya ke sekolah dan mencoba memasuki tempat itu, tetapi saya dihentikan dan tidak diizinkan masuk," kata saudara laki-laki Nusrat, Mahmudul Hasan Noman.
"Jika saya tidak dihentikan, hal seperti ini tidak akan terjadi pada saudara perempuanku," katanya.
Menurut sebuah pernyataan yang diberikan oleh Nusrat, seorang siswa perempuan membawanya ke atap sekolah, mengatakan bahwa salah seorang temannya dipukuli.
Ketika Nusrat mencapai atap, ada empat atau lima orang mengenakan burqa, mengelilinginya dan diduga menekannya untuk menarik kasus pelecehan seksual kepala sekolah.
Ketika dia menolak, mereka membakarnya.
Kepala Biro Investigasi Polisi Banaj Kumar Majumder mengatakan para pembunuh itu ingin "membuatnya terlihat seperti bunuh diri".
Rencana mereka gagal ketika Nusrat diselamatkan setelah para pelaku melarikan diri dari tempat kejadian.
Nusrat akhirnya memberikan pernyataan sebelum dia meninggal.
"Salah satu pembunuh itu memegangi kepalanya dengan tangan, jadi minyak tanah tidak dituangkan kepala dan itu sebabnya kepalanya tidak terbakar," kata Majumder kepada BBC.
Tetapi ketika Nusrat dibawa ke rumah sakit setempat, dokter menemukan luka bakar yang menutupi 80% tubuhnya.
Tidak dapat mengobati luka bakar, mereka mengirimnya ke Rumah Sakit Medical College Dhaka.
Di ambulans, takut dia tidak akan selamat, dia mencatat pernyataan di ponsel kakaknya.
"Guru itu menyentuhku, saya akan memerangi kejahatan ini sampai napas terakhirku," tulisnya.
Dia juga mengidentifikasi beberapa penyerang sebagai murid di madrasah.
Berita kesehatan Nusrat mendominasi media Bangladesh.
Pada 10 April, dia meninggal.

Ribuan orang menghadiri pemakamannya di Feni.
Polisi sejak itu menangkap 15 orang, tujuh dari mereka diduga terlibat dalam pembunuhan itu.
Di antara mereka yang ditangkap adalah dua siswa laki-laki yang mengorganisir protes untuk mendukung kepala sekolah.
Kepala sekolah sendiri tetap ditahan.
Polisi yang memfilmkan pengaduan pelecehan seksual Nusrat telah dicopot dari jabatannya dan dipindahkan ke departemen lain.
Perdana Menteri Sheikh Hasina bertemu keluarga Nusrat di Dhaka dan berjanji bahwa setiap orang yang terlibat dalam pembunuhan akan diadili.
(Adrie P. Saputra/Suar.ID)
#Laporkan Pelecehan yang Dilakukan Kepsek, Siswi Ini Dibakar, Pemakamannya Dihadiri Ribuan Orang
Berita ini sebelumnya telah tayang di Suar.ID dengan judul "Seorang Siswi Dibakar Hidup-hidup di Sekolah setelah Melaporkan Dugaan Pelecehan Seksual oleh Kepsek"