UPDATE Korban Bom Gereja Momen Paskah Melonjak Jadi 137 Tewas, 400 Orang Terluka
Korban tewas melonjak menjadi 129 orang. Sedangkan korban luka tercatat sebanyak lebih dari 400 orang.
TRIBUN MEDAN.com - Korban tewas akibat ledakan bom di hotel-hotel dan gereja-gereja di Sri Lanka, Minggu (21/4/2019 ) pagi, terus bertambah.
Dikutip dari Dailymail.co.uk, korban tewas melonjak menjadi 137 orang. Sedangkan korban luka tercatat sebanyak lebih dari 400 orang.
Diperkirakan korban meninggal akan terus bertambah. Sebab, banyak korban yang mengalami luka berat.
Ledakan bom di tiga gereja terjadi saat ratusan orang mengikuti kebaktian Paskah.
Baca: VIDEO: Ledakkan di 3 Gereja saat Jemaat Rayakan Paskah, Lebih dari 50 Orang Dikabarkan Tewas
Baca: Tiga Gereja dan Tiga Hotel Kena Bom Saat Perayaan Paskah, Setidaknya 50 0rang Tewas
Baca: Tiga Gereja Kena Bom Saat Rayakan Paskah, Sedikitnya 50 Orang Tewas, 250 Orang Terluka
Tiga gereja yang menjadi sasaran bom adalah Gereja St Anthony di dekat ibu kota Sri Lanka, Gereja St Sebastian di Katuwapitiya, utara Kolombo, dan Gereja Zion di Batticaloa di bagian timur Sri Lanka.
Sedangkan tiga hotel yang terkena ledakan berada di ibu kota Kolombo, yakni Hotel Shangri-La, Kingsbury Hotel, dan Cinnamon Grand.

Seorang pejabat keamanan Sri Lanka, dikutip dari Daylimail.co.uk, menyebutkan korban tewas setidaknya 137 orang dan 400 orang terluka dalam insiden enam ledakan yang terjadi dalam waktu hampir bersamaan.
“Dua dari ledakan itu diduga dilakukan oleh pelaku bom bunuh diri,” ucap pejabat keamanan tersebut.
Seorang pejabat di rumah sakit Batticaloa mengatakan 300 orang telah dirawat dengan luka-luka setelah ledakan di sana.
Sementara itu, Perdana Menteri Sri Lanka, Ranil Wickremesinghe, telah mengadakan pertemuan darurat dengan dewan keamanan nasional setelah terjadinya ledakan tersebut.
Ledakan pertama dilaporkan terjadi di Gereja St Anthony di Colombo dan St Sebastian di kota Negombo di luar ibu kota. Gereja lainnya yang jadi sasaran bom adalah Gereja Zion di kota Batticaloa di bagian timur.
Ledakan itu merusak atap dan merobohkan pintu dan jendela di St. Sebastian's. Jemaat yang sedang mengikuti misa Paskah langsung panik dan berlarian ke luar gereja.
Sementara sejumlah jemaat lainnya terlihat membawa sejumlah korban luka-luka ke luar gereja.
Para pejabat keamanan Sri Lanka mengatakan sedang melakukan penyelidikan.
Polisi pun sudah menutup area tersebut.
KORBAN TEWAS JADI 156 ORANG
Laporan terkini korban tewas dalam serangkaian ledakan di Sri Lanka pada Minggu (21/4/2019) bertambah mejadi 156 orang.
Polisi mengatakan, 500 orang juga terluka dalam enam ledakan yang hampir bersamaaan mengguncang gereja dan hotel. Sementara, korban tewas termasuk 35 orang asing.
Diwartakan Daily Mirror, sebanyak tiga gereja dan tiga hotel diguncang ledakan.
Hotel tersebut antara lain Kingsbury, Shangri-La, dan Cinnamon Grand, yang semuanya terletak di ibu kota Sri Lanka, Colombo.
Dua gereja yang dilanda ledakan selama perayaan Paskah berada di Kolombo, dan satu lagi terletak di Negombo.
Sejauh ini, belum ada klaim dari pelaku yang atas ledakan tersebut.
BBC melaporkan, pemerintah belum memiliki petunjuk apa pun soal siapa yang berada di balik serangan itu.
Badan intelijen negara hanya menduga sebuah organisasi internasional atau keagamaan kemungkinan sebagai dalang dari teror di Hari Paskah tersebut.
Kepala Polisi Sri Lanka Pujuth Jayasundara pernah mengeluarkan peringatan nasional pada 10 hari sebelum serangan pada Minggu terjadi.
Menurutnya, pelaku bom bunuh diri telah merencanakan serangan pada gereja-gereja utama.
"Sebuah agen intelijen asing melaporkan, NTJ (National Thowheeth Jama'ath) berencana melakukan seranga bunuh diri menargetkan gereja terkemuka dan komisi tinggi India di Colombo," demikian bunyi peringatan itu.
NTJ merupakan kelompo radikal di Sri Lanka yang dikaitkan dengan vandalisasi patung Buddha pada tahun lalu.
(*)
Artikel ini telah tayang di Dailymail.co.uk dengan judul Hundreds Hurt Blasts Hit Sri Lanka Churches Hotels