Bunuh Mantan Jurnalis dan Mayatnya Dimasukkan dalam Drum, Pelaku Pasangan Suami Istri Divonis Mati
Dua pembunuh mantan jurnalis Dufi divonis hukuman mati setelah jalani sidang terakhir.
Seperti diketahui, pada Selasa (20/11/2018), tersangka M. Nurhadi langsung dibekuk di rumah kontrakannya di Bantargebang, Bekasi, Jawa Barat.
Dari tertangkapnya tersangka, polisi mengamankan barang bukti seperti golok, laptop, tas kamera, STNK Mobil, SIM Korban dan beberapa barang lainnya.
Pembunuhan Dufi diduga dilakukan pada Sabtu (17/11/2018) siang, di rumah kontrakan Kampung Bubulak, Bojongkulur.
Jenazah korban Dufi dimasukkan ke dalam drum dan ditemukan oleh masyarakat, di Klapanunggal, Kabupaten Bogor, pada Minggu (18/11/2018), sekitar pukul 06.30 WIB.
Memiliki Watak Keras
M. Nurhadi menurut tetangga sekitar rumah tinggalnya di Bekasi dikenal memiliki watak yang keras.
Pelaku diketahui sempat tinggal bersama orang tuanya di Jalan Narogong Cantik Raya D140/3 RT01, RW23, Kelurahan Pengasinan, Kecamatan Rawalumbu, Kota Bekasi.
Namun semenjak menikah, pelaku tinggal bersama istrinya, sedangkan rumah tersebut dibiarkan kosong selama lebih dari tiga tahun.
Dodi tetangga sekitar rumah mengatakan, semasa masih tingga di Bekasi, M. Nurhadi memang dikenal memiliki watak keras.
"Dia memang sejak kecil tinggal di sini, dari kecil emang wataknya keras, ponakan saya kebetulan sepantaran dengan dia, teman ngajinya bareng," ungkap Dodi.
Watak keras M. Nurhadi terlihat dari tingkahnya yang menurut pengakuan anak-anak seusianya kala itu kerap melakukan kenalalan-kenalakan dan sulit dinasehati.
"Ponakan saya pernah cerita kenakalan Muh (sapaan akrab M. Nurhadi) waktu dia ngaji bareng, setelah ponakan saya cerita saya sempat laporkan ke orang tuanya, namun saat itu orang tuanya malah tidak percaya dan justru malah marahi saya," ungkap dia.
Hingga beranjak dewasa, aktivitas M. Nurhadi di lingkungan tempat tinggalnya juga tidak begitu aktif. Dia lebih sering bergaul di luar.
"Ya kira-kira SMP, SMA dia udah seringan main ke luar, gak bergaul di lingkungan atau sama remaja-remaja sini," ungkap Dodi.
Anggota keluarga M. Nurhadi pun menurut Dodi hampir sama, mereka tidak terlalu aktif di lingkungan tempat tinggalnya bahkan cenderung tertutup.
"Kalau sama saya dulu waktu dia masih tinggal di sini ya paling sapa saja, gak permah ngobrol banyak, sama keluarganya yang lain juga begitu sama cuma sekedar sapa aja," jelas dia.
Pemberitaan sebelumnya, pelaku ditangkap polisi di sebuah tempat steam motor di Jalan Kampung Pedurenan, RT01, RW10, Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Mustikajaya, Kota Bekasi, Selasa, 20 November 2018 kemarin, sekitar pukul 14.30 WIB.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Istri Nurhadi Turut Diciduk Polisi, Diduga Turut Serta Membunuh Mantan Wartawan dan Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Polisi Kejar Dua Tersangka Lain Kasus Pembunuhan Dufi"