Detik-detik Video TNI-Polri Dihujani Tembakan KKB Papua: 'Tolong Jemput Kami dan Kotak Suara'
Inilah detik-detik saat aparat kemanan TNI-Polri dan penyelenggara pemilu yang berlindung di bawah sekolah saat mendapat serangan KKB
TRIBUN-MEDAN.com - Inilah detik-detik saat aparat kemanan TNI-Polri dan penyelenggara pemilu yang berlindung di bawah sekolah saat mendapat serangan dari kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Distrik Alama, Mimika, Papua.
Peristiwa itu terjadi pada Kamis (18/4) pagi di saat mereka sedang menanti jemputan dari Timika menggunakan helikopter untuk mengawal kembali logistik pemilu.
Tim penyelenggara pemilu dan aparat keamanan harus bertaruh nyawa mengamankan dokumen C1 plano hasil perhitungan suara di wilayah Distrik Alama untuk selanjutnya dievakuasi dengan menggunakan dua helikopter.
"Tolong jemput kami dengan kotak suara. Kami Brimob dan anggota Polres-Kodim," ujar suara seorang pria yang tengah berlindung dari tembakan seperti yang terdengar dalam video yang dibagikan akun instagram Warung Jurnalis.
Tidak mudah tugas dan perjuangan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) dalam pelaksanaan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019 di Papua.
Sebab, tugas tambahan dan ini tugas yang teramat berat yakni mengamankan kotak suara hasil hitung Pemilu 2019 dari serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Papua.
Serangan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) Papua terbaru, pada Kamis (18/4/2019) lalu terhadap KPPS dan TNI-Polri yang memberikan tugas pengamanan.
Video detik-detik aksi KKB menambaki TNI-Polri dan angoota KPPS turut direkam oleh seseorang dan beredar di media.
Serangan KKB Papua tersebut terjadi pada Kamis (18/4/2019) di Distrik Alama, Mimika Papua.
Dikutip dari channel YouTube Kompas TV, Senin (22/4/2019), tampak anggota KPPS beserta TNI-Polri telungkup dan merayap di bawah kolong bangunan demi menghindari tembakan.
Dihujani Tembakan
Ada lebih dari lima orang yang hanya bisa terdiam karena dihujani tembakan bertubi-tubi dari anggota KKB Papua.
Diketahui, serangan KKB Papua tersebut terjadi saat mereka sedang menunggu jemputan helikopter dari Timika untuk kembali mengawal logistik pemilu.
Diketahui, saat serangan KKB terjadi, anggota KPPS dan aparat keamanan sedang bertugas mengamankan dokumen C1 plano hasil perhitungan suara di wilayah Distrik Alama, sebelum dievakuasi dengan helikopter.
Dandim 1719 Mimika, Letkol (inf) Pio L Nainggolan saat dimintai keterangan juga membenarkan adanya serangan dari KKP Papua terhadap anggotanya.