Detik-detik Video TNI-Polri Dihujani Tembakan KKB Papua: 'Tolong Jemput Kami dan Kotak Suara'
Inilah detik-detik saat aparat kemanan TNI-Polri dan penyelenggara pemilu yang berlindung di bawah sekolah saat mendapat serangan KKB
"Tembakan, ada gangguan tembakan namun anggota kita sempat memberikan balasan dan pada saat kontak tembak itu tidak ada korban," kata Letkol Nainggolan.
"Kita perlu mengucap syukur puji Tuhan tidak ada korban," tambah Letkol Nainggolan.
Setelah serangan dari KKB Papua tersebut, anggota KPPS dan aparat langsung dievakuasi ke tempat yang aman.
Diketahui, tim pegawal hasil hitung suara tersebut terdiri dari 6 penyelenggara pemilu, dua personel Kodim, 7 personel Brimob, 13 personel Polres Mimika dan satu pihak perusahaan distribusi logistik pemilu.
Siapa Itu KKB Papua?
KKB Papua adalah kelompok kriminal yang mulai ramai dibicarakan publik setelah menyerang pekerja jembatan di Nduga Papua.
Dikutip dari Kompas.com, Kodam XVII/Cenderawasih menegaskan bahwa KKB di Kabupaten Nduga bertanggungjawab atas pembantaian pekerja pembangunan jembatan di Kali Yigi-Kali Aurak, Distrik Yigi Kabupaten Nduga, Papua.
Hal tersebut diungkapkan oleh Wakapendam XVII/Cenderawasih Letkol Inf Dax Sianturi.
Menurut keterangannya, kelompok tersebut dipimpin oleh Egianus Kogoya.
"Selama ini kami sudah memetakan kekuatan KKSB. Kelompok yang selama ini beroperasi di Kabupaten Nduga adalah kelompok KKB pimpinan Egianus Kogoya," ujar Letkol Sianturi, 4 Desember 2018.

Egianus Kogoya selama ini mempunyai catatan rapor merah oleh aparat Kepolisian dan TNI lantaran melakukan serangkaian aksi penembakan.
Ia juga menjelaskan bahwa setidaknya kelompok tersebut memiliki 20 hingga 25 senjata api berstandar militer yang diduga hasil rampasan dari anggota TNI dan Polri secara paksa. (*)