KPK TERKINI Jadi Sorotan soal Penyidik Internal, Pimpinan KPK Angkat Bicara, 3 Sumber Penyidik

BABAK BARU KPK Jadi Sorotan soal Penyidik Internal, Pimpinan KPK Angkat Bicara, 3 Sumber Penyidik

Editor: Salomo Tarigan
KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN
BABAK BARU KPK Jadi Sorotan soal Penyidik Internal, Pimpinan KPK Angkat Bicara, 3 Sumber Penyidik 

TRIBUN-MEDAN.COM - BABAK BARU KPK Jadi Sorotan soal Penyidik Internal, Pimpinan KPK Angkat Bicara, 3 Sumber Penyidik.

//

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Laode M Syarif menegaskan, komposisi penyidik pada Direktorat Penyidikan berasal dari berbagai sumber.

Baca: Terbongkar Sifat Asli Bupati Talaud Sri Wahyumi dari Tetangga dan Kondisi Suami Bupati, Benar Sakit?

Baca: Syahrini Gak Malu Ungkap Malam Pertama dengan Suami Reino Barack, Reaksi Mertua & Tamu Gak Disangka

Hal itu untuk menepis isu yang menyebutkan KPK berupaya menyeragamkan komposisi penyidiknya dan mengesampingkan penyidik dari sumber lainnya.

"Tidak bisa juga kita melupakan sejarah bahwa dulu awal berdirinya KPK itu sebelum ada penyidik direkrut sendiri oleh KPK, semuanya adalah penyidik dari Polri dan bekerja sama juga dengan teman-teman Kejaksaan," kata Laode di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (3/5/2019).

Baca: Mardani Ali Sera Tutup Buku Gerakan #2019GantiPresiden, Siapa pun Presiden 2019 Harus Dihormati

Baca: OTT KPK TERBARU - Hakim Bebaskan Terdakwa Kasus Penipuan Tanah, Penjelasan KPK 5 Orang Diciduk

"Jadi yang dilanjutkan sekarang ini adalah ya sebagian dari legacy yang telah ditanamkan oleh penyidik terdahulu di KPK," kata dia.

Yang terpenting, kata Laode, penyidik-penyidik KPK merupakan orang-orang yang memiliki kemampuan mumpuni, pengetahuan yang kuat dan integritas yang terjaga.

Hal senada juga disampaikan Juru Bicara KPK Febri Diansyah.

Ia menjelaskan, ada tiga sumber perekrutan penyidik KPK, yaitu internal KPK, kepolisian dan penyidik pegawai negeri sipil (PPNS).

Baca: Mardani Ali Sera Tutup Buku Gerakan #2019GantiPresiden, Siapa pun Presiden 2019 Harus Dihormati

"Total seluruh penyidik sampai saat ini adalah 118 orang. Artinya apa? Secara institusional, kerja penanganan perkara di tahap penyidikan dibangun oleh orang-orang dari berbagai unsur ini. Dan KPK memang berasal dari banyak unsur," katanya.

Bahkan, kata Febri, KPK juga sedang menyeleksi calon penyidik muda dan jaksa penuntut umum untuk memperkuat kinerja KPK.

"Calon jaksa penuntut umum itu berasal dari Kejaksaan dan calon penyidik muda yang sedang proses saat ini tinggal tes kesehatan dan tes wawancara, jadi sudah tes assestment itu berasal dari Polri dan juga dapat berasal dari PPNS," kata dia.

Baca: OTT KPK TERBARU - Hakim Bebaskan Terdakwa Kasus Penipuan Tanah, Penjelasan KPK 5 Orang Diciduk

Terkait kewenangan KPK merekrut penyidik dari sumber internal, Febri menegaskan, hal itu sudah dilandasi peraturan perundang-undangan yang berlaku.

"Dan diperkuat dengan putusan Mahkamah Konstitusi. Jadi clear," kata dia.

Putusan yang dimaksud adalah Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 109/PUU-XIII/2015.

Dalam putusannya, hakim MK menyatakan bahwa KPK dapat merekrut penyidik, baik dari instansi lain seperti Kepolisian dan Kejaksaan, serta dapat juga merekrut sendiri sebagaimana ditentukan dalam Pasal 45 ayat (1) UU KPK.

Untuk penyidik dari Kepolisian dan Kejaksaan harus diberhentikan sementara dari instansi asalnya.

Pasal 45 ayat (1) UU KPK berbunyi “Penyidik adalah penyidik pada Komisi Pemberantasan Korupsi yang diangkat dan diberhentikan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi”.

Baca: Syahrini Gak Malu Ungkap Malam Pertama dengan Suami Reino Barack, Reaksi Mertua & Tamu Gak Disangka

Baca: Terbongkar Sifat Asli Bupati Talaud Sri Wahyumi dari Tetangga dan Kondisi Suami Bupati, Benar Sakit?

Abraham Samad Terbaru - Hasil Pertemuan Abraham Samad dkk - Pimpinan KPK, Bahas Kasus Novel Baswedan.    

Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi telah bertemu dengan Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK), Jumat (3/5/2019).

Baca: MENGHARUKAN, Anggota KPPS Meninggal di Atas Meja Tugas, Cerita Keluarga Terima Santunan & Ketua KPU

Baca: Abraham Samad - Masalah Internal KPK & Novel Baswedan, Samad Ingatkan Agar Pimpinan KPK Gak Takut

Salah satu anggota koalisi, mantan Ketua KPK Abraham Samad, menjelaskan, pimpinan KPK menjanjikan akan segera menuntaskan masalah-masalah internal yang ada.

Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Abraham Samad
Mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi, Abraham Samad (TRIBUNNEWS.COM/DANY PERMANA)

"Ada kesepahaman antara teman-teman dari koalisi dan pimpinan (KPK) untuk sesegera mungkin menyelesaikan semua masalah itu," kata Abraham di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat (3/5/2019).

Beberapa masalah yang didiskusikan koalisi dan pimpinan KPK antara lain, dugaan pelanggaran etik yang dilakukan dua deputi di KPK, petisi pegawai KPK soal potensi hambatan penanganan kasus di Kedeputian Penindakan, hingga penuntasan kasus penyiraman air keras ke penyidik KPK, Novel Baswedan.

Baca: Desy Ratnasari Terkini - Artis Idola, Sebagai Pejabat DPR Desy Ratnasari Lapor Harta Miliaran ke KPK

Abraham mengingatkan, apabila pimpinan KPK tak berani mengambil langkah-langkah tegas untuk menyelesaikan masalah-masalah internal, kredibilitas KPK bisa dipertanyakan publik

"Padahal kita tahu kekuatan KPK itu sebenarnya terletak pada kepercayaannya,trust dari masyarakat, oleh karena itu pimpinan KPK seharusnya menjaga marwah KPK agar supaya masyarakat tetap bisa percaya," ujar dia.

Abraham tak ingin masalah-masalah internal di KPK berkembang liar di publik. Hal ini dinilainya bisa mengganggu kinerja KPK dalam memberantas korupsi. Ia menginginkan jajaran KPK untuk menjaga konsentrasi.

Baca juga: Temui Pimpinan KPK, Koalisi Masyarakat Sipil Ingin Bahas Petisi Pegawai hingga Kasus Novel

"Kalau problem ini dibiarkan terus-menerus, dia akan mengganggu kinerja KPK. KPK harus konsentrasi karena koruptor masih banyak di luar, jadi itu yang harus jadi perhatian. Tapi kita paham bahwa itu enggak bisa juga berjalan pemberantasan korupsi secara cepat, kalau gangguan-gangguan internal tetap ada," katanya.

Selain Abraham Samad, koalisi masyarakat sipil ini juga beranggotakan perwakilan Indonesia Corruption Watch (ICW), aktivis Saya Perempuan Antikorupsi Indonesia (SPAK), Lingkar Madani (Lima), Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Jakarta hingga Lembaga Kajian dan Pengembangan SDM Nahdlatul Ulama.

Samad Ingatkan Agar Pimpinan KPK Gak Takut.  

//

Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi ( KPK), Jumat (3/5/2019).

Baca: Kabar Terbaru Polisi Gendong Anak Jaga Kotak Suara, Brigadir Saputra Diundang di Acara Hitam Putih

Baca: Tinggalkan Istri di Medan, Anak Terancam Stop Kuliah, Pembelaan Anggota DPRD Sumut Terdakwa Korupsi

Koalisi ini  menemui Pimpinan KPK.

Salah seorang yang tergabung dalam Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi adalah mantan Ketua KPK Abraham Samad.

Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (3/5/2019). Salah satu yang ikut datang adalah mantan Ketua KPK Abraham Samad.

Koalisi Masyarakat Sipil Antikorupsi mendatangi Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Jumat (3/5/2019). Salah satu yang ikut datang adalah mantan Ketua KPK Abraham Samad.(KOMPAS.com/DYLAN APRIALDO RACHMAN)

Abraham mengatakan, kedatangan Koalisi untuk membahas berbagai masalah yang menyangkut internal KPK.

Beberapa di antaranya seperti petisi pegawai KPK soal potensi hambatan penanganan kasus di Kedeputian Penindakan, dugaan pelanggaran etik yang dilakukan dua deputi di KPK hingga kasus penyiraman air keras ke penyidik senior KPK, Novel Baswedan.

Baca: Prabowo Terbaru - Jadwal Prabowo Hari Ini Berkunjung ke Aceh, Sandiaga Ikut? Berikut Info BPP Aceh

 "Di dalam diskusi nanti kita ingin memberikan support ya, dan sekaligus meminta pimpinan KPK supaya tidak takut dan tidak loyo untuk menyelesaikan masalah-masalah yang sedang terjadi di KPK," kata Abraham di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta, Jumat.  

Abraham mengingatkan, apabila pimpinan KPK tak berani mengambil berbagai langkah tegas untuk menyelesaikan masalah-masalah internal, kredibilitas KPK bisa dipertanyakan publik.

"Padahal kita tahu kekuatan KPK itu sebenarnya terletak pada kepercayaannya, trust dari masyarakat, oleh karena itu pimpinan KPK seharusnya menjaga marwah KPK agar supaya masyarakat tetap bisa percaya," ujar dia.

Baca: Kabar Terbaru Polisi Gendong Anak Jaga Kotak Suara, Brigadir Saputra Diundang di Acara Hitam Putih

Baca: Valentino Rossi Tercatat Pembalap Sukses Sirkuit Jerez, 5 Fakta Menarik Jelang Balap MotoGP Spanyol

Dalam diskusi dengan pimpinan, Abraham bersama koalisi masyarakat sipil akan memberikan berbagai masukan untuk menjaga keberlangsungan KPK ke depan.

Abraham tak ingin KPK terus terganggu dengan masalah-masalah internal.

"Itu akan memengaruhi kinerja KPK itu sendiri. Sebenarnya itu intinya. Oleh karena itu kita mendorong agar permasalahan-permasalahan yang terjadi di internal KPK itu harus segera diselesaikan, tidak boleh dibiarkan berlarut. Kalau dibiarkan saya khawatir agenda pemberantasan korupsi akan terganggu," pungkasnya.

Baca: Mardani Ali Sera Tutup Buku Gerakan #2019GantiPresiden, Siapa pun Presiden 2019 Harus Dihormati

Baca: Sejoli Bukan Suami Istri Digerebek di Kamar Kos-kosan, Operasi Gabungan Jelang Ramadan

BABAK BARU KPK Jadi Sorotan soal Penyidik Internal, Pimpinan KPK Angkat Bicara, 3 Sumber Penyidik

TAUTAN ASAL kompas, Abraham Samad dan  ASAL KOMPAS 2

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved