News Video

Driver Ojol Rebut Kursi DPRD Medan, Kisahnya Buat Haru karena Ibunda Wafat setelah Memberkati. .

Erwin Siahaan, seorang pengemudi ojek online ini berhasil meraih satu kursi DPRD Medan

Tribun Medan/ Istimewa
Caleg PSI, Erwin Siahaan         

Pemilik akun instagram @erwinsiahaanpsi ini menerangkan setiap hari ia bertolak dari rumah pukul 08.00 WIB hingga 23.00 WIB dan mendapatkan paling tidak 25 penumpang per harinya.

"Terkadang di perjalanan saya berdiskusi dengan penumpang saya, membahas isu terkini kota Medan," ungkapnya.

Menurut Erwin langkah taktisnya menjadi caleg semakin mantap melihat keadaan wilayahnya yang menurutnya tidak mengalami perubahan.

"Saya ingin mengabdi melalui peran saya sebagai wakil rakyat nanti dapat menyuarakan apa yang terjadi selama ini. Saya tidak takut melawan para pemain lama yang sudah terjun ke politik duluan," katanya.

Bagi pria yang mencalonkan dari Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dari dapil 5 Kota Medan ini, kehadiran PSI merupakan fenomena politik yang jarang terjadi.

"PSI memberikan kesempatan bagi kami anak muda untuk membuktikan diri dan menga di untuk negeri," katanya.

Terkait dana kampanye, Erwin mengaku tak menyiapkan pundi-pundi terlalu banyak. Ia berencana mengandalkan tabungan pribadi, kontribusi teman dan rekan-rekannya.

Hal senada juga disampaikan pengemudi online lainnya yang juga menjadi caleg, Lincoln Bellvicro Napitupulu. Menurut warga Jalan Sembada no. 13 ini, ia menjadi caleg karena panggilan nurani.

"Saya melihat banyak kejadian yang tidak beres di Sumatera Utara ini. Kaum muda perlu turun tangan,oleh karenanya saya memantapkan diri menjadi caleg," katanya.

Lincoln mengaku banyak komentar sinis yang datang kepadanya tatkala dirinya memutuskan terjun menjadi seorang caleg.

"Ada yang menanyakan saya sudah punya uang berapa, namun saya katakan bahwa saya tidak akan melakukan money politics. Saya akan melakukan kontrak politik kepada masyarakat tanpa embel-embel apapun,"ucapnya.

Menurut Lincoln kesehariannya menjadi pengemudi transportasi online tak akan terpengaruh dengan langkahnya menjadi seorang caleg.

"Saya professional, ketika saya bekerja saya tidak akan kampanye. Saya akan menyisihkan satu atau dua hari dari hari kerja saya untuk dapat bersosialisasi di masyarakat," ungkapnya.

Lincoln mengaku mendapatkan orderan hingga tujuh pesanan di daerah seantero Medan dan Deli Serdang per harinya. Namun saat mengantar sang penumpang, ia menolak mensosialisasikan dirinya sebagai seorang caleg.

"Saya sudah hampir setahun menjadi pengemudi transportasi online ini, dan saya tidak mau mencampur adukkan profesi saya dengan kegiatan politik saya," katanya.

Pria yang terjun di Dapil Sumut 3 DPRD Provinsi Sumatera Utara ini yakin, masyarakat telah bijak memilih caleg yang memiliki integritas dan kapabilitas.

"Partai Solidaritas Indonesia (PSI) partai yang mengusung saya menetapkan tidak ada mahar serupiah pun. Saya yakin PSI menawarkan orang-orang terbaik untuk bangsa," katanya.

Lincoln mengatakan pengalamannya bergabung di LSM Fajar Keadilan Yayasan Peduli Pemulung Sejahtera membuat dirinya sangat hafal realitas yang terjadi di masyarakat.

"Saya aktif mengawal masyarakat melalui Yayasan Peduli Pemukung Sejahtera terkait masyarakat kelas bawah yang mengalami keterbatasan biaya dalam perawatan kesehatan, mengurus administrasi kependudukan dan lainnya," imbuhnya.

Pemilik akun twitter @LBellvicro ini berharap dengan langkahnya menjadi caleg membuat segenap pihak khususnya anak muda dan masyarakat kelas bawah untuk tidaak apatis dalam berpolitik.

"Keputusan politiklah yang menentukan masa depan kita," pungkasnya.

(gov/tribun-medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved