Bukti Kecurangan Pilpres, BPN Putar Sidak Minurlin Lubis Istri Mantan Danjen Kopassus ke Gudang KPU
"Malam-malam jam 01.30 memastikan bahwa kedaulatannya tidak dirampok. Datang memastikan kotak suaranya tidak dipindahkan tanpa seizin petugas pemilu.'
Minurlin merupakan istri dari Letnan Jenderal (Purn) Agus Sutomo.
Agus merupakan mantan Komandan Jenderal Kopassus pada periode 2012-2014.
Ia juga pernah menjabat sebagai Komandan Paspampres dan Panglima Kodam Jaya.
Sebelum pensiun, Agus sempat menjabat sebagai Irjen Kementerian Pertahanan RI pada 2017-2018.
Calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyatakan akan menolak hasil penghitungan suara Pemilu 2019 yang dilakukan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Pasalnya, Prabowo menganggap telah terjadi kecurangan selama penyelenggaraan pemilu, dari mulai masa kampanye hingga proses rekapitulasi hasil perolehan suara yang saat ini masih berjalan.
"Saya akan menolak hasil penghitungan suara pemilu, hasil penghitungan yang curang," ujar Prabowo saat berbicara dalam acara 'Mengungkap Fakta-Fakta Kecurangan Pilpres 2019' di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (14/5/2019).
Prabowo mengatakan, selama ini pihak Badan Pemenangan Nasional (BPN) telah mengumpulkan bukti terkait dugaan kecurangan yang terjadi.
Dalam acara tersebut, tim teknis BPN menyampaikan pemaparan mengenai berbagai kecurangan yang terjadi sebelum, saat pemungutan suara, dan sesudahnya.
Baca: Whatsapp Terkini, WA Diserang Virus Spyware lewat Missed Call, 1,5 Juta User Diminta Update Aplikasi
Baca: Vanessa Angel Laporkan 7 Penyidik ke Mabes Polri, Yakin Kasus Asusila Rp 80 Juta Penuh Rekayasa
Di antaranya adalah permasalahan daftar pemilih tetap fiktif, politik uang, penggunaan aparat, surat suara tercoblos hingga salah hitung di website KPU.
"Kami tidak bisa menerima ketidakadilan dan ketidakjujuran," kata Prabowo.
Hal senada juga diungkapkan oleh Ketua BPN Djoko Santoso.
Menurut dia, dugaan kecurangan itu sudah dilaporkan oleh BPN sejak awal, namun tak pernah ditindaklanjuti.
"Beberapa waktu lalu kami sudah kirim surat ke KPU, tentang audit terhadap IT KPU, meminta dan mendesak di hentikan sistem penghitungan suara di KPU yang curang, terstruktur dan sistematis," kata Djoko.
KLAIM MENANG 54,28 PERSEN