4 Tahun Bekerja, Sopir Pribadi Ini Rampok Majikannya Bos SPBU Hartono Sugimin hingga Berdarah-darah
Sunarno melancarkan aksinya sesaat setelah korban menerima uang setoran dari stafnya pada Kamis (16/8/2018) malam.
Sunarno mengaku mengetahui jika Hartono korban kerap menerima uang setoran pukul 20.00 hingga 21.00 di rumahnya yang berkawasan di Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.
"Tersangka sudah mengetahui korban setiap hari menerima setoran hasil penjualan BBM yang penerimaannya di rumahnya," kata Ade.
Dia pun menyiapkan potongan besi untuk memukul korban dan merampok uang setoran penjualan SPBU.
Besi tersebut rupanya sudah disiapkan di rumah korban.
"Sebelumnya tersangka menempatkan sebatang besi disela tiang di rumah korban," ucap Ade.
Sunarno juga sempat memotong kabel kamera pengawas CCTV yang terpasang di rumah bos SPBU itu.
Alhasil, Sunarno melancarkan aksinya sesaat setelah korban menerima uang setoran dari stafnya pada Kamis (16/8/2018) malam.
Sunarno merampas uang senilai hingga Rp 70 juta milik korban.
Ade mengemukan motif perampokan yang dilakukan Sunarno terhadap majikanya Hartono karena tersangka terjerat utang.
Tersangka ternyata terlilit hutan sebesar Rp 25 juta di sebuah bank dan koperasi.
"Tersangka memiliki hutang dengan bank dan koperasi sebesar Rp 25 juta," kata Ade.
Sunarno juga kesulitan biaya untuk menyekolahkan anaknya.
Ade memastikan tidak ada permasalahan dengan Sunarno selama bekerja sebagai sopir korban.
"Sudah empat tahun berkerja, hubungan dengan korban juga baik. Jadi motifnya karena terjerat utang," kata dia.
Akibat perbuatannya tersangka dijerat dengan Pasal 365 KUHP tentang pencurian dengan kekerasan dan diancam hukum penjara 9 tahun.
Hartono pemilik sebuah SPBU di Jalan Hang Tuah Raya, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, dirampok orang tak dikenal pada Kamis (16/5/2019) sekitar pukul 21.00.
Perampok itu mengambil uang hasil setoran SPBU senilai Rp 70 juta.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono mengatakan, aksi perampokan itu terjadi setelah pegawai SPBU berinisial DP (26) menyetor uang kepada Hartono.
"DP menyerahkan uang hasil penjualan dari SPBU ke rumah HS menggunakan sepeda motor. Setibanya di rumah Hartono, ia memberikan uang hasil setoran melalui pintu kecil di gerbang rumah HS," kata Argo dalam keterangan tertulis, Jumat (17/5/2019).
Setelah menyerahkan uang tersebut, DP kembali ke SPBU untuk bekerja.
Setiba di SPBU, DP dihubungi Hartono untuk menginformasikan aksi perampokan yang baru dialaminya.
"DP ditelepon HS untuk kembali ke rumahnya minta diantarkan ke rumah sakit karena baru saja mengalami perampokan," ujarnya.
Hartono mengalami luka pada telinga bagian kanan dan kepala.
Selanjutnya, DP membawa HS ke Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP).
Artikel ini dikompilasi dari Kompas.com dengan judul ''Perampokan Bos SPBU di Kebayoran Sudah Direncanakan Sopirnya", "S Nekat Rampok Bos SPBU karena Terlilit Utang"
Penulis : Walda Marison
