Titiek Soeharto Mengaku Loncat Pagar demi Sambangi Massa Aksi di Bawaslu

Ribuan orang melakukan aksi demonstrasi di kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat.

Editor: Juang Naibaho
KOMPAS.COM/ TATANG GURITNO
Titiek Soeharto menyambangi massa aksi di depan kantor Bawaslu, Jakarta Pusat, Selasa (21/5/2019) sore. 

Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono juga memantau langsung aksi unjuk rasa di depan Gedung Bawaslu, sekitar pukul 14.50 WIB.

Baca: Akhirnya PAN Terima Kemenangan Jokowi-Maruf dalam Pilpres

Baca: Dewi Budiati Tak Penuhi Panggilan Polisi Terkait Kasus Dugaan Makar

Irjen Gatot sempat menemui massa yang mengatasnamakan diri sebagai Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR). Tampak pula beberapa pejabat Polda Metro Jaya yang mengiringinya.

Ia berkomunikasi dengan Kapolres Jakarta Pusat Kombes Harry Kurniawan yang sempat terlibat negosiasi dengan komando massa GNKR, Ustaz Bernard, dan Jumhur Hidayat dari atas mobil raisa (pengurai massa) polisi.

Saat itu, massa mendesak agar bisa mendekat ke Gedung Bawaslu.

Namun, ruas jalan di depan Bawaslu telah dibentengi pagar kawat berduri dua lapis.

Baca: MAYOR Jenderal Purn Soenarko, Eks Danjen Kopassus Ditahan, Ini Penjelasan Kapuspen TNI dan Moeldoko

Baca: Djoko Setiadi Mendadak Dicopot, Hinsa Siburian Dilantik Presiden Jokowi Jadi Kepala BSSN

Massa juga memprotes keberadaan pasukan Brimob yang dianggap mengepung mereka dari jarak dekat.

"Saudara, izin kita demo di depan Bawaslu. Tempat kita menyatakan pendapat sudah disetujui polisi, harusnya polisi kan kasih kita tempat depan Bawaslu, tetapi pak polisi kok di sini? Mau sama-sama demo sama kita apa bagaimana?" kata Ustaz Bernard dari atas mobil komando massa.

Setelah satu jam lebih tarik-ulur, akhirnya massa dan Kapolres Jakarta Pusat bersepakat agar melebarkan area aksi.

Pasukan Brimob mundur sehingga massa dapat sedikit melebar menjauhi Gedung Bawaslu dan terkonsentrasi di Jalan Wahid Hasyim.

Baca: Real Madrid Segera Datangkan Pemain yang Miliki Permainan yang Identik dengan Messi

Baca: Kisah Prabowo saat Pangkostrad hingga Diganti, Habibie Tulis Detik-detik Menentukan . . .

Massa GNKR yang semakin bertambah jumlahnya pada Selasa sore sempat meminta polisi yang berjaga di depan Gedung Bawaslu RI, di Jalan MH Thamrin untuk mundur.

Polisi tetap berjaga agar massa tidak menerobos.

Massa aksi yang mengatasnamakan diri sebagai Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat mulai mendekati pagar berduri yang mengepung Bawaslu, Selasa (21/5/2019).

Namun, massa tetap memaksa dan terjadi dorong-dorongan antara massa dan aparat kepolisian pukul 16.30.

Massa yang tak terima pun melemparkan berbagai macam bunga, khususnya bunga melati putih ke arah polisi.

Baca: Kunci Sukses Sofyan Tan Melenggang Lagi ke Senayan, Jalankan Undang-Undang dan Maintenance Pendukung

Baca: Eldin Serap Masukan Warga Medan Tembung Melalui Safari Subuh

"Ayo pak polisi mundur, tadi sudah janji mau mundur," kata orator dari atas mobil komando.

Sementara itu, di tengah massa yang berdorongan dengan polisi, Neno Warisman mengajak massa untuk bernyanyi Indonesia Tanah Air Beta.

Dorong-dorongan terjadi sekita lima menit dan akhirnya suasana kembali kondusif. Sebab, massa akan melakukan salat berjamaah.(*)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Titiek Soeharto Sambangi Pengunjuk Rasa di Depan Kantor Bawaslu"

Sumber: Kompas.com
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved