UPDATE KERUSUHAN PONTIANAK, 3 Polisi Tertembak saat Mengurai Massa, 2 Pos Polisi Dibakar
UPDATE KERUSUHAN PONTIANAK, 3 Polisi Tertembak saat Mengurai Massa, 2 Pos Polisi Dibakar
TRIBUN-MEDAN.COM - UPDATE KERUSUHAN PONTIANAK, 3 Polisi Tertembak saat Mengurai Massa, 2 Pos Polisi Dibakar.
//
Tiga anggota polisi dilaporkan terkena tembakan senja api rakitan jenis lantak saat mengamankan aksi massa yang rusuh di Perempatan Jalan Tanjung Raya I, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Kamis (23/5/2019) dini hari.
Baca: WIRANTO TERBARU - Menkopolhukam Wiranto Ungkap Tokoh Salahkan Aparat, Tahu Dalang Kerusuhan 22 Mei
Baca: LOWONGAN KERJA BUMN Telkom dan PT Taspen, Tata Cara Pendaftaran, Berikut Posisi - Syaratnya
Ketiganya tertembak pada bagian betis dan paha.
Saat ini, mereka sedang menjalani perawatan medis di Rumah Sakit Antoen Soedjarwo Pontianak.
"Kejadian penembakan saat anggota sedang mengurai massa," kata Kabid Humas Polda Kalbar AKBP Donny Charles Go.
Selain luka tembak, sejumlah anggota kepolisian juga ada yang dirawat karena lemparan batu dari peserta aksi.
Saat kericuhan terjadi, dua pos polisi dibakar, halte bus dirusak, serta Jembatan Kapuas I diblokade menggunakan pohon.
Polisi telah mengamankan 68 orang terduga pelaku rusuh dan saat ini mereka sedang menjalani pemeriksaan di Polda Kalbar.
Penangkapan pertama, 38 terduga pelaku kericuhan di Perempatan Jalan Tanjung Raya I, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (22/5/2019).
Dampak dari kericuhan tersebut, dua pos polisi dibakar serta aktivitas warga sempat terhenti akibat ditutupnya akses Jembatan Kapuas I.
"Bukan tersangka, statusnya masih tangkapan polisi," kata Kabid Humas Polda Kalbar AKBP Donny Charles Go, Rabu malam.
Donny menjelaskan, hingga saat ini kepolisian masih melakukan pemeriksaan terhadap 38 orang tersebut untuk mengetahui motifnya.
"Kepada seluruh masyarakat Kalbar diharap tenang. Jangan terpengaruh kabar bohong," ucapnya
Penangkapan kedua dilakukan karena mereka masih berkumpul di perempatan dengan membakar ban petasan dan petasan.
Pos Polisi Lalu Lintas Perempatan Jalan Tanjung Raya, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (22/5/2019), dibakar massa tak dikenal.(Istimewa)
Rabu pukul 21.30 WIB, massa juga dikabarkan akan merangsek ke Jalan Tanjungpura dan Gajahmada serta Mapolsek Pontianak Timur.
Namun aksi massa tersebut berhasil dihalau petugas gabungan TNI-Polri.
"Dalam aksi itu, ada sedikitnya 30 orang diamankan aparat," kata Donny, Kamis pagi.
Untuk meredam massa, kepolisian bersama TNI bernegosiasi dengan tokoh-tokoh masyarakat setempat. Diantaranya dengan Sultan Pontianak Syarif Mahmud Melvin Alkadrie, yang kemudian bersama-sama meminta massa membubarkan diri.
"Sekitar pukul 02.30 WIB negosiasi selesai.
Dengan kesepakatan untuk kembali menggelar pertemuan pada Kamis hari ini," ucapnya.
Usai kesepakatan tersebut, perlahan-laham massa membubarkan diri. Arus lalu lintas di Jembatan Kapuas I kembali dibuka.
Sebelumnya, Gubernur Kalimantan Barat Sutarmidji menilai kericuhan yang terjadi di Kota Pontianak, Rabu (22/5/2019) pagi, akibat adanya provokasi dari kejadian di Jakarta.
"Orang demo menyampaikan hal itu wajar. Namun saya berharap kita harus menjaga keadaan Kota Pontianak dan Kalbar agar tetap kondusif," kata Midji, Rabu (22/5/2019) sore.
Suasa aksi massa membakar ban bekas di Perempatan Jalan Tanjung Raya I, Kecamatan Pontianak Timur, Kota Pontianak, Kalimantan Barat, Rabu (22/5/2019) (Istimewa)
Baca: LOWONGAN KERJA BUMN Telkom dan PT Taspen, Tata Cara Pendaftaran, Berikut Posisi - Syaratnya
Baca: CEK FAKTA TERBARU Ambulans Gerindra Berisi Batu, Pengakuan Sopir? Imbauan Jokowi dan Prabowo
Menurutnya menyampaikan kecurangan pemilu sebenarnya sah-sah saja, sepanjang berada dalam koridor yang benar.
"Kalau ada kecurangan saya setuju silakan laporkan ke MK. Kita lihat prosesnya.
Kita hormati keputusan apapun, hanya disampaikan dengan hal yang baik," ujarnya.
Terkait dengan aksi pembakaram pos polisi, Midji menyerahkan sepenuhnya kepada kepolisian untuk proses hukum lebih lanjut.
"Saya berharap kita harus melihat ke depan bahwa kepentingan daerah yang lebih penting," ujarnya.
Baca: WHATSAPP TERBARU - Gangguan Layanan Media Sosial dan Bahaya Akses Virtual Private Network (VPN)
Baca: TERBONGKAR Rencana Perusuh Serang Jokowi, Wiranto Ungkap Dalang Aksi Brutal dan Rekaman Pertemuan
UPDATE KERUSUHAN PONTIANAK, 3 Polisi Tertembak saat Mengurai Massa, 2 Pos Polisi Dibakar