Mahfud MD Ungkap Sikap Prabowo Berubah, Penyebabnya Kondisi Kubu 02 yang Tidak Solid Lagi
"Tinggal rakyat sekarang menunggu siapa yang menang dari kontestasi politik ini, sudah itu tidak ada pilihan lain, harus rekonsiliasi," ungkapnya.
"Kemudian partai-partai itu kan sudah tidak galak lagi yang gabung di paslon 02, kemudian ada yang terang-terangan mendekat ke paslon 01."
Lantas ia kembali menjelaskan pemerintahan harus tetap berjalan dan tidak dapat dihalangi oleh siapapun.
"Karena apa, pemerintahan harus tetap berjalan dan tidak boleh dihalangi oleh siapapun, kemudian yang realistis adalah rekonsiliasi."
Luhut Minta Prabowo Jangan Dijerumuskan
Menteri Koordinator Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan memberikan kekhawatiran soal calon presiden (capres) 02 Prabowo Subianto yang bisa rusak namanya di dunia Internasional.
Hal itu dikatakan Luhut saat menjadi narasumber di acara Berita Satu, Sabtu (26/5/2019).
Luhut mengatakan dirinya menghormati Prabowo yang mau menempuh jalur konstitusional untuk sengketa pemilu 2019.
Menurutnya, hal itu lebih baik dibanding dengan ajakan demo karena Prabowo kalah dari capres Joko Widodo (Jokowi).
"Pak Prabowo saya lihat dia ingin menghormati hukum, maka Bawaslu ditolak terstruktur sistematis dan masif itu dia maju ke MK, ya silahkan itu saya kira kita hormatilah keputusan itu," ujar Luhut Binsar.
"Daripada ribu-ribut demo-demo di sana sini enggak elok," tambahnya.
Luhut menerangkan demo tersebut bisa menjadi satu di antara dua alasan nama Prabowo rusak di mata internasional.
"Nanti namanya Pak Prabowo itu rusak lho di dunia internasional," kata Luhut.
"Ya nanti dikaitkan 1998 nanti dikaitkan lagi 2019 siapa yang tanggung jawab nanti kalau nama dia rusak."
Menanggapi hal itu, pembawa acara Berita Satu, Claudius Boekan mengatakan bahwa aksi 22 Mei memang lekat dengan nama Prabowo.
"Tapi suka atau tidak suka demo kemarin itu bagi banyak orang dikaitkan dengan nama Pak Prabowo," tanya Claudius.