Penyebar Video Display SPBU Marelan yang Menghina Jokowi dan Megawati Diciduk Polres Belawan
Kapolres Pelabuhan Belawan AKBP Ikhwan Lubis mengatakan benar seorang pelaku yang diduga melakukan atau memviralkan video dugaan kebencian
Lebih lanjut dijelaskan Kapolres Pelabuhan Belawan, dari hasil Lidik, diketahui satu nama akun @tama black yang diduga sebagai orang yang memviralkan, merekam kejadian tersebut.
Baca: Peserta JKN-KIS yang Mudik bisa Dapat Manfaatkan Faskes di Luar Kota, Catat Tanggalnya
Baca: Tetapkan 6 Tersangka, Polri Rinci 4 Senjata Api Milik Dalang Kerusuhan Penunggang Aksi 22 Mei
"Irianto Pratama Tinambunan alias Tama (20) warga Jalan Indragiri berhasil kami amankan.
Dari pengakuannya bahwa ia mengakui sebagai perekam dan memviralkan video tersebut ke sosial media dan mengirim ke grup WhatsApp.
Ia juga tidak mengetahui siapa yang menghacker tulisan pada running text tersebut," jelasnya.
Saat ini pelaku yang diduga sebagai penyebar video dugaan ujar kebencian masih menjalani proses hukum.
Petugas juga mengamankan satu unit hp yang diduga digunakan pelaku untuk menyebar video tersebut.
Baca: Mudik Pakai Transportasi Darat Meningkat, Jasa Raharja Siapkan Rp 172 Miliar untuk Korban Lakalantas
Baca: VIDEO: Puluhan Mahasiswa di Sekitar Unimed Blokir Jalan dan Sandera 3 Truk
Saat disinggung terkait pelaku utama yang diduga menulis teks berjalan tersebut, Kapolres Pelabuhan Belawan mengatakan masih mendalami kasus tersebut.
"Untuk pelaku yang diduga hacker masih kami dalami," pungkasnya.
Jericho mengatakan, papan display pada totem SBPBU tersebut langsung dimatikan setelah diketahui satpam sekitar satu menit kemudian.
"Ini dugaan orang lain di luar SPBU. Karena papan videotronnya itu kemarin kami cek dengan teknisi IT dari Pertamina bisa diubah dengan HP bagi yang tahu," katanya.
Sementara itu di lapangan, Sabtu, tak satu pun pegawai SPBU yang mau memberikan tanggapan ketika hendak dikonfirmasi.
Seorang petugas keamanan mengatakan bahwa supervisor masih sibuk dengan dokumen dan belum bisa ditemui.
Kepala MOR 1 Pertamina UPMS 1 Medan Robby Hervindo mengatakan, saat ini pihaknya fokus meningkatkan keamanan sistem display di setiap totem SPBU di Medan dengan melibatkan tim keamanan IT.
"Kalau kemungkinan, di tempat lain bisa saja kalau kemungkinan bisa terjadi. Kalau bicara kemungkinan. Tapi kita berupaya untuk pengamanan. Nah, ini SPBU kan jadi korban. Ya, kan sekarang situasinya lagi begini," katanya, Sabtu.
Papan informasi milik SPBU Pertamina diretas dan munculkan kalimat ujaran kebencian.