Ramadhan 1440 H
Edy Rahmayadi Ultimatum Oknum yang Manfaatkan Momentum Lebaran untuk Mengedarkan Daging Celeng
Untuk mengantisipasi pengedaran daging ilegal ini, Edy sudah memerintahkan jajarannya untuk segera mengecek seluruh pasar
Penulis: Satia |
Mulkan mengatakan, bahwa bakteri ini bukan hanya ditularkan oleh hewan ternak, bahkan manusia juga bisa terjangkit.

"Bukan hanya hewan, dari manusia juga bisa ke hewan penularan bakteri ini," jelasnya.
Pihaknya sudah mengimbau seluruh jajaran Dinas Peternakan di Sumut untuk dapat memastikan daging-daging hewan ternak yang dipaparkan terjamin kesehatannya.
"Kami sudah mengimbau seluruh jajaran untuk memastikan bahwa daging yang beredar di pasaran nanti kesehatannya diutamakan," jelasnya.
Baca: Terungkap Alasan Sandiaga dan Prabowo ke Luar Negeri hingga Tidak Datang Ke Pemakaman Ani Yudhoyono
Kebanyakan kasus antraks terjadi pada hewan ternak, misalnya sapi, domba, kuda, atau kambing.
Spora antraks di tanah bisa menginfeksi hewan ternak yang memakan tanaman yang tumbuh di tanah tersebut.
Dirinya menjelaskan, bakteri ini berkembang di tanah, dan dapat bertahan hidup puluhan tahun.
"Hewan ternak biasanya makan rumput, nah di rumput itu biasanya bakteri dapat berkembang dengan cepat apabila dimakan oleh hewan terbaru," jelasnya.
Kata dia, biasanya hewan ternak ini tidak langsung diketahui terinfeksi bakteri tersebut. Karena beberapa hari ke depan baru bisa dilihat akibatnya.
"Biasanya begitu terkena bakteri ini, hewan tersebut tidak langsung sakit atau mati, biasanya perlahan-lahan merusak sistem dalam tubuh hewan," jelasnya.
(cr19/Tribun-Medan.com)