ABG Perempuan Tak Bisa Buang Air Besar karena Anus dan Perutnya Penuh dengan Bubble Tea
Meski terasa nikmat, para ahli menyebutkan bahwa mengonsumsi bubble tea memberi efek tidak baik bagi kesehatan jika dikonsumsi dalam jumlah banyak.
Sedangkan pada versi Chun Shui Tang, disebutkan jika sang pendiri Lin Xiuhui pada 1987, melakukan eksperimen sepulang dari pasar.
Ia membuat teh susu es, teh hitam lemon, dan mutiara dari tepung beras berwarna merah muda. Lantas jadilah bubble tea.
"Dari Taiwan ini kemudian bubble tea atau kami sebut zhenzhu naicha ini menyebar ke China daratan, lalu menyebar terus sampai ke luar negeri," kata John.
Sangat mudah menemukan gerai bubble tea di Taiwan.
Memasuki kota besar, biasanya selalu ada gerai bubble tea dengan aneka merek.
Uniknya, tidak ada merek bubble tea yang dijual di Indonesia.
"Kami lumayan sering minum bubble tea.
Tidak sehat sih kami sadar, tapi orang-orang kan suka makan yang tidak sehat," canda John.
Sedangkan tour leader kami, Vivian mengatakan dia jarang minum bubble tea.
Kalaupun minum, ia pasti mengurangi persentase gula sampai 30 persen saja.
"Buat diet, tidak minum yang manis-manis," canda Vivian.
Ia memberi tips jika ingin minum bubble tea yang sehat, pilihlah dari susu segar buka susu manis.
Namun rasa bubble tea dari susu segar tidak seenak yang susu manis.
ABG Perempuan Tak Bisa Buang Air Besar karena Anus dan Perutnya Penuh dengan Bubble Tea
(cr12/tribun-medan.com)
Artikel ini sudah terbit di worldofbuzz dengan judul Doctors Shocked to Discover 14yo Girl Has Hundreds of Bubble Tea Pearls Lining Her Stomach