Kapolda Sultra dan Danrem Masih Ikut Berjaga di Lokasi Konflik Buton, Polisi Mulai Buru Provokator

Kapolda Sulawesi Tenggara (Sultra) Brigjen Pol Iriyanto dan Danrem 143 Kolonel Inf Yustinus Nono Yulianto masih ikut berjaga-jaga di lokasi konflik.

Editor: Juang Naibaho
KOMPAS.com/DEFRIATNO NEKE
Sekitar 87 rumah warga Desa Gunung Jaya, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, dibakar sekelompok pemuda dari desa tetangganya, Desa Sampuabalo, Rabu (5/6/2019) sore. Bentrokan susulan kembali terjadi pada Kamis (6/6/2019). 

Pemprov Sultra juga bakal dibantu pihak TNI-Polri guna mendukung upaya tersebut.

"Besok kami akan mengirim tim, membangun kembali rumah yang rusak. Kami kebetulan ada bantuan untuk pembangunan rumah di desa-desa, warga tidak perlu ragu dan khawatir sudah tidak ada tempat tinggal," kata Ali Mazi di rumah jabatannya, Kamis (6/6/2019) malam.

Sekitar 56 rumah warga Desa Gunung Jaya, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, dibakar sekelompok pemuda dari desa tetangganya, Desa Sampuabalo, Rabu (5/6/2019) sore.
Sekitar 78 rumah warga Desa Gunung Jaya, Kecamatan Siotapina, Kabupaten Buton, Sulawesi Tenggara, dibakar sekelompok pemuda dari desa tetangganya, Desa Sampuabalo, Rabu (5/6/2019) sore. (KOMPAS.com/DEFRIATNO NEKE)

Berikut fakta-fakta bentrok warga antardesa di Buton:

1. Gara-gara memainkan gas motor

Menurut keterangan polisi, bentrokan warga Desa Gunung Jaya dengan Desa Sampuabalo diawali aksi ugal-ugalan sekelompok pemuda dari Sampuabalo saat melintasi Desa Gunung Jaya dengan sepeda motor.

“Karena kesalahpahaman antara Desa Gunung Jaya dengan Desa Sampuabalo, yang diawali dari pemuda Sampuabalo yang melintas di Desa Gunung Jaya, karena memainkan gas motor. Masyarakat Gunung Jaya terganggu dan tidak terima sehingga masyarakat mengeluarkan pernyataan yang tidak mengenakan," kata Kapolda Sultra Brigjen Pol Irianto.

Baca: Direktur BPN Sudirman Said Ogah Mudik lewat Jalan Tol Trans Jawa, Dulu Sebut Proyek Ini Dipaksakan

Baca: Bayi Ini Ditemukan Tewas, Tertinggal di Mobil Selama 15 Jam

2. Aksi lempar batu dan bakar rumah

Tidak terima dengan perkataan para warga Desa Gunung Jaya, para pemuda tersebut kembali datang untuk menyerang. 

"Kejadian tersebut berlanjut, tak lama kemudian, masyarakat Sampuabalo tiba-tiba datang ke Gunung Jaya terjadi lemparan batu. Masyarakat Desa Gunung Jaya sangat sedikit penghuninya, sehingga ada pembakaran,” ujar Irianto.

Menurut Bupati Buton, La Bakri, ada sekitar 700 warga Desa Gunung Jaya mengungsi di rumah-rumah warga Desa Laburunci. 

Lalu ada sekitar 87 rumah warga yang dibakar oleh sekelompok pemuda dari Sampuabalo.

Baca: Bradley Cooper dan Supermodel Asal Rusia Irina Shayk Putus

Baca: Dai Kondang Ustaz Syahrul Syah Meninggal saat Salat Tahajud Jelang Jadi Khatib Salat Idul Fitri

3. Ratusan warga ketakutan dan mengungsi

Warga Desa Gunung Jaya terpaksa mengungsi sejak Rabu (5/6/2019) sekitar pukul 14.00 WIB. Pasalnya, rumah mereka dibakar oleh sekelompok pemuda Desa Sampuabalo, Kecamatan Siotapina. 

Saat peristiwa pembakaran terjadi, ratusan warga Desa Gunung Jaya, ketakutan sehingga lari menyelamatkan diri ke dalam hutan.

4. Sempat reda, bentrokan kembali terjadi

Sumber: Kompas.com
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved