News Video
[HOAKS] Edy Rahmayadi Ingin Sumpal Mulut Polisi Pakai Granat kerena Bubarkan Takbiran Warga
Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Sumut) menyesalkan adanya media massa yang memuat hoaks atau berita bohong ke publik
"Pak Edy ya harus terima segala konsekuensi menjadi Gubsu itu, jika pak Edy beranggapan masih banyak rakyat Sumut yang tidak mau dipimpin olehnya.
Ya itulah tugas pemimpin untuk bisa merubahnya agar masyarakat Sumut jadi lebih baik.
Jangan sedikit-sedikit baper," katanya.
Terakhir Hasbi berharap Gubsu untuk terus fokus pada kinerja pemerintahan dan tidak lagi melontarkan pernyataan-pernyataan kontroversial yang tidak bermakna dan tidak memberikan semangat masyarakatnya.
"Pak Gubsu fokus pada kinerja pemerintahan saja," tandasnya.
Sebelumnya beberapa kali Gubernur Sumatra Utara, Edy Rahmayadi melontarkan kekecewaannya.
Teranyar kekecewaan Edy meledak saat dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pembangunan Daerah (RKPD) Tahun 2020, Jumat (12/4/2019), karena sejumlah Bupati dan Wali Kota tidak hadir langsung, melainkan diwakilkan.
Bahkan karena tidak hadirnya para kepala daerah tersebut, Edy Rahmayadi sempat ingin meminta Musrenbang ini diulangi kembali.
"Kalau diwakili semua, dibubarkan saja Musrenbang ini, seperti ecek-ecek. Forkopimda diwakili, saya pun kalau diwakili, ajudan saja yang mewakili.
Yang tidak diwakili masuk surga," ujar Edy Rahmayadi, di atas panggung aula, Hotel Santika Dyandra, Jalan Kapten Maulana Lubis, Kota Medan, Jumat (12/4/2019).
Dari sejumlah lembaga daerah atau peserta Musrenbang, hanya sebagian yang menghadiri kegiatan tahunan tersebut.
Sedangkan lainnya hanya diwakili.
Karena itu, Edy pun kecewa dan minta agar Musrenbang tersebut dibubarkan saja.
Kementerian Dalam Negeri dan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional, masing-masing menterinya tidak hadir.
Diwakilkan oleh inspektur jenderal dan deputi. Bupati dan wali kota cuma sedikit yang hadir. Forum Komunikasi Pimpinan Daerah juga demikian.