Dirut Krakatau Steel Angkat Bicara soal Isu PHK Ribuan Karyawannya, BUMN Ini Rugi 7 Tahun Berturut
"Saya mengajak seluruh anak usaha KS untuk gotong royong bersama-sama menyelamatkan KS karena ini industri yang strategis," ujarnya.
"Kalau KS tidak bisa kompetitif maka seluruh karyawan akan jadi korban.
Jadi lebih baik saya pilih selamatkan KS daripada 100 persen tidak bekerja," ucapnya.
RESTRUKTURISASI RAMPUNG JUNI
Juni ini restrukturisasi utang PT Krakatau Steel (Persero) Tbk diperkirakan selesai.
Emiten baja pelat merah ini juga optimis kinerja perusahaan akan positif
Belum lama ini perseroan telah meminta izin kepada Kementerian Badan Usaha Milik Negara agar utang dapat direstrukturisasi.
Gayung bersambut, beberapa kreditur perbankan Krakatau Steel saat ini juga tengah menyiapkan strategi restrukturisasi.
Direktur Utama, PT Krakatau Steel (Persero) Tbk Silmy Karim menjelaskan hutang bank Himpunan Bank-bank Milik Negara (Himbara) sudah di tangan.
Baik dari Bank BRI, Mandiri dan juga Bank BNI.
"Sekarang sedang finalisasi dengan swasta nasional maupun asing," kata Silmy, Senin (17/6/2019).
Peresmian Pabrik Krakatau Nippon Steel Sumikin (KNSS)
Menurutnya proses dengan bank swasta belum ada kendala. Tapi sayangnya skema yang ditempuh masih belum dibeberkan. Yang jelas ditargetkan akhir Juni ini sudah dituntaskan.
"Ini soal kepentingan nasional dalam hal industri baja. Ini merupakan bagian yang tidak terpisahkan antara peran pemerintah, perbankan dan juga industri," jelasnya.
Silmy menjelaskan manajemen diminta kreditur untuk mengikutsertakan konsultan internasional agar restrukturisasi berjalan lancar.
Untuk itu emiten berkode saham KRAS ini bekerjasama dengan McKinsey dan juga KPMG dalam upaya merapikan bisnis.