Mantri Patra Tulis Surat Sebelum Temui Ajal di Pedalaman Papua, Kehabisan Obat dan Tak Ada Jemputan

Mantri Patra meninggalkan surat yang ditulis saat dia berkelut dengan sakit sebelum meninggal dunia di pedalaman Papua

Grid Hot/Grid.ID
Pesan terakhir Mantri Patra sebelum meninggal dunia karena sakit keras gara-gara malaria di pedalaman Papua Barat. 

Tomas Waropen, Kepala Puskesmas Naikere, menyatakan nyawa Patra mungkin bisa tertolong jika pihak Dinas Kesehatan maupun instansi terkait lain cepat merespons laporannya terkait kondisi Patra dan meminta segera dikirim helikopter.

"Kami sudah rapat sampai tiga kali dengan Dinas Kesehatan, Kesra, dan Pak Sekda, tapi tetap tidak ada jalan. Sampai akhimya dia sudah meninggal, baru helikopter bisa naik," ujar Waropen.

Bagi Waropen, Patra adalah pahlawan kemanusiaan.

Dia rela mendedikasikan hidupnya untuk kebaikan masyarakat di pedalaman Naikere tanpa banyak mengeluh dan menuntut.

Tindakan mulia yang justru selalu dihindari banyak petugas medis lain.

"Patra adalah pahlawan bagi masyarakat di pedalaman Mairasi (nama suku di pedalaman Naikere). Sementara kami anak-anak negeri ini banyak yang jadi Yudas (murid yang mengkhianati Yesus)," kata Tomas Waropen.

Tokoh pemekaran Teluk Wondama, Hendrik Mambor, juga turut menyampaikan rasa duka mendalam atas kepergian almarhum.

Melalui pernyataannya yang kami kutip dari akun Facebook-nya, mantan Kepala Bappeda Wondama ini memberikan penghargaan dan rasa terima kasih yang tinggi atas pengabdian Patra selama hidup.

"Mewakili Lembaga Masyarakat Adat Teluk Wondama dan seluruh pejuang pemekaran Kabupaten Teluk Wondama, kami hanya bisa mengucapkan penghargaan atas dedikasimu dan jerih lelahmu bagi masyarakat, khususnya masyarakat di pedalaman Udik Simo, Kampung Oya. Kami tidak mampu membalas jasa baikmu," tulis Mambor.

Doa Terakhir Mantri Patra yang Dia Tulis Menjelang Ajal Menjemput

Ternyata, sebelum ajal menjemput, dalam keadaan sakit, Mantri Patramenyempatkan diri menulis doa.

Doa yang dia tulis dengan tangan itu begitu getir, penuh harap, dan tentu saja sangat mengharukan.

Dalam doanya itu, dia menyinggung tentang pekerjaannya, tentang orang-orang yang dia temui, dan lain sebagainya.

Hal ini seperti dikutip GridHot.ID dari unggahan akun Twitter @jayapuraupdate pada 23 Juni 2019.

Dalam salah satu tulisan tangannya, Mantri Patra tetap berharap bisa mengabdi, mengobati masyarakat di sekitarnya, meski dirinya sendiri terbaring sakit keras.

Halaman
1234
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved