Buya Yahya Beri Tips Cara Taubat Seusai Lakukan Fitnah, Makian, dan Pergunjingan di Pilpres 2019

Ustaz Yahya Zainal Maarif atau akrab disapa Buya Yahya memberikan pencerahan agar masyarakat yang terlibat fitnah-memfitnah pada perhelatan Pilpres.

Editor: Juang Naibaho
KOMPAS.COM/ FABIAN JANUARIUS KUWADO
Jokowi dan Prabowo 

Itulah salah satu cara jika kita sering menggujing seseorang tapi kita tidak sempat meminta maaf langsung," ujarnya.

Baca: Plaza Medan Fair Berikan 600 Kuota Hadiah untuk Anak Berprestasi

Baca: Polda Sumut Terjunkan Personel Cari PNS Dispenda Kota Medan Erlina Habehan yang Hilang Belasan Hari

Dahnil Anzar Minta Maaf

Sebelumnya, Koordinator Juru Bicara Kampanye Prabowo Subianto - Sandiaga Uno, Dahnil Anzar Simanjuntak kembali berkicau soal Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019.

Dahnil menyebutkan persaingan Pilpres 2019 telah usai setelah Mahkamah Konstitusi (MK) ketuk palu pada Kamis lalu.

Dahnil pun minta maaf atas kesalahannya selama Pilpres 2019.

“Saya atas nama pribadi mohon maaf dengan sangat kepada seluruh pendukung @prabowo @sandiuno bila ada kata dan laku yg mengecewakan,” kata Dahnil lewat akun twitternya @DahnilAnzar pada Jumat (28/6/2019).

“Pun, demikian dengan para pendukung dan timses 01 bila ada kata dan laku yang tak berkenan saya mohon maaf,” imbuhnya.

Baca: Gaji Ke 13 PNS dan TNI- Polri Cair, Mulai dari Rp 2,6 Juta - Rp 5,9 Juta, Berikut Rinciannya. .

Baca: PNS Dispenda Medan Erlina Habeahan 15 Hari Menghilang, Mencuat Soal Tunggakan Cicilan Mobil

Juru bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) itu juga meminta para pendukung Prabowo-Sandi untuk tidak berputus asa.

“Dalam musyawarah koalisi parpol pendukung Pak @prabowo sore tadi, beliau menyampaikam pesan agar para pendukung,khususnya emak-emak dan elemen lainnya tak perlu bersedih,” kata Dahnil.

Sebab kata Dahnil, perjuangan politik Prabowo Sandi tidak berhenti di Pilpres 2019.

“Perjuangan politik kita msh panjang, ini bukan akhiran namun jalan yg diberikan Allah SWT agar kita terus berjuang,” tandasnya.

Selain itu, seperti dikutip TribunSolo, Dahnil menilai calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto dan calon presiden nomor urut 01 Joko Widodo tak perlu melakukan rekonsiliasi.

Sebab, menurut dia, rekonsiliasi hanya dilakukan untuk pihak yang berkonflik.

"Rekonsiliasi emang ada apa? Sejak awal kan keterangan saya tidak perlu ada rekonsiliasi, karena nggak ada yang konflik," kata Dahnil saat ditemui di Jalan Kertanegara, Jakarta, Kamis (27/6/2019).

Baca: Brasil Kalahkan Argentina 2-0, Lolos ke Final Copa America Tanpa Kebobolan

Baca: Viral Harimau Mengejar Pengendara Motor, Ternyata Penjaga Hutan yang Mengecek Laporan Warga

Dahnil mengatakan, dalam konteks Prabowo Subianto dan Joko Widodo tentu hanya perlu melakukan silaturahmi.

Sumber: Warta kota
Halaman 2 dari 3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved