Kadis Penanaman Modal Arief Trinugroho Sebut Bekas Bawahannya Anthony Sinaga Memutarbalikkan Fakta

Arief menegaskan dirinya tentu mencari orang-orang yang bisa mencapai visi-misi Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur Musa Rajekshah.

Penulis: Satia |
TRIBUN MEDAN/HO
Kepala Dinas Penanaman Modal Perijinan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera Utara, Arief Trinugroho (paling kiri) usai dilantik bersama beberapa kepala dinas lainnya oleh Pj Gubernur Sumut Eko Subowo di Kantor Gubernur Sumut, waktu lalu. 

TRIBUN MEDAN.COM, MEDAN - Kepala Dinas Penanaman Modal Perijinan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera Utara, Arief Trinugroho angkat bicara terkait keterangan yang dibeberkan mantan Kepala Bidang (Kabid) Perijinan Infrastruktur, Ekonomi dan Sosial, Anthony Sinaga kepada wartawan.

Arief mengatakan, tidak ada melakukan pencopotan terhadap jabatan yang diemban oleh Anthony Sinaga.

Ia menyebut mutasi adalah hal yang biasa dilakukan pada lembaga pemerintahan.

"Saya tidak mencopot, karena saya tidak memiliki hak untuk mencopot. Dia digantikan, kemudian dia ditugaskan kemana saya tidak tahu ya. Mutasi ini adalah hal yang biasa," kata Arief Trinugroho melalui sambungan telepon genggam, Kamis (4/7/2019) malam.

Mutasi itu, kata dia adalah hak dari Gubernur Sumatera Utara yang melakukannya. 

Arief menegaskan dirinya tentu mencari orang-orang yang bisa mencapai visi-misi Gubernur Sumut Edy Rahmayadi dan Wakil Gubernur Musa Rajekshah.

"Alasan saya ya demi membentuk team work di institusi yang saya pimpin, saya tentu membutuhkan orang-orang terbaik dari yang baik. Karakter dan kinerjanya harus yang terbaik, yang tidak baik harus diperbaiki.
Saya pilihlah orang-orang yang bisa mendukung visi-misinya Pak Gubernur. Apalagi jabatan adalah amanah dari pimpinan. Seperti saya sendiri pun juga diamanahkan oleh Pak Gubernur memimpin di dinas ini (Dinas Penanaman Modal Perijinan Terpadu Satu Pintu)," jelasnya.

Seperti diberitakan, mantan Kepala Bidang Perijinan Infrastruktur, Ekonomi dan Sosial pada Dinas Penanaman Modal Perijinan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera Utara, Anthony Sinaga mengancam akan menggugat Pemerintah terkait pencopotan dirinya. Ia dimutasi menjadi staf fungsional umum di Badan Kesbangpolinmas Sumut.

Antony Sinaga protes dan menanyakan alasan pencopotan jabatannya. Ia merasa tidak ada melakukan kesalahan.

"Soal menggugat itu hak dia, saya mau digugat dasarnya apa?," kata Arief Trinugroho.

Menurut Arief, Anthony Sinaga pascadinonjobkan banyak sekali membuat pengaduan tidak benar. Bahkan, kata Arief, bekas bawahnya itu menyampaikan informasi bohong.

"Dia (Anthony Sinaga) sudah membuat banyak sekali pengaduan, dan tidak benar sama sekali. Saya dituduh mengangkat barang-barang miliknya secara paksa lah dan sebagainya. Padahal cerita sebenarnya tidak begitu. Ada pemutarbalikan fakta," jelasnya panjang lebar.

Anthony Sinaga sempat mengatakan, tidak diperbolehkan masuk oleh satpam, sehingga tidak ada serah terima jabatan dengan pejabat baru. Bahkan untuk mengambil barang pribadinya saja tidak diperkenankan. Mereka justru mengkirim semua barangnya ke rumahnya melalui petugas sekuriti.

Mendengar pertanyaan ini, Arief Trinugroho langsung berang terhadap Anthony Sinaga. Lantaran, pihaknya tidak ada mengangkat atau menurunkan secara paksa barang-barang miliknya kalau tidak ada permintaan dari Anthony sendiri. Bahkan, kata dia, Anthony Sinaga sempat mengancam pegawai lain untuk tidak ada yang masuk ke ruang kerjanya itu.

"Yang benar adalah dia (Anthony Sinaga) setelah dimutasi, saya dapat info dari staf, dia bilang jangan ada yang masuk ke ruangan saya, karena ada barang pribadi saya. Banyak sekali kata-kata tidak benar," jelasnya.

Setelah mengetahui Anthony Sinaga mengatakan itu, Arief Trinugroho sempat hendak akan memerintahkan bawahan untuk menyuratinya mengambil barang-barang pribadinya, karena ruangan ada yang mau ditempati.

Tetapi, ujar Arief, belum sempat mengirimkan surat, Anthony Sinaga menelpon Pelaksana Tugas Kasubag Umum untuk dapat mengirimkan sisa-sisa barangnya ke rumah. Setelah sampai barangnya di rumah, Anthony Sinaga juga menyampaikan akan memulangkan kendaraan dinas yang dirinya kendarai.

Lalu, Arief Trinugroho juga berani membuktikan ucapannya ini, lataran sebelum mengemas barang-barang pribadi milik Anthony Sinaga, staffnya membuat video dokumentasi.

"Kami kirmkan surat kepadanya untuk mengambil barang-barang miliknya. tapi pas mau kirim, saya diinfokan oleh pelaksana kasubag umum saya, dia telpon dia bilang tolong berekan barang-barang pribadi saya dan antarkan ke rumah. Dan ada saksi dan ada juga videonya. Dan dia serahkan mob dinas," ucapnya.

"Sekarang kok diputar balikan seperti itu. Saya dituduh melecehkan simbol negara dengan menurunkan gambar Pancasila dan Gubernur Sumatera Utara dan wakil gubernur lah. Padahal itu adalah barang pribadinya," jelasnya.

"Jadi dia yang meminta sendiri untuk membereskan barang-barang pribadinya, bukan karena kami yang memulangkan secara paksa," tegasnya lagi.

Baca: Ancam Menggugat, Antony Sinaga Pertanyakan Pencopotan Jabatannya pada Gubernur Sumut

Anthony Sinaga keberatan atas pencopotan jabatan dirinya sebagai Kepala Bidang Perijinan Infrastruktur, Ekonomi dan Sosial pada Dinas Penanaman Modal Perijinan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera Utara.
Anthony Sinaga keberatan atas pencopotan jabatan dirinya sebagai Kepala Bidang Perijinan Infrastruktur, Ekonomi dan Sosial pada Dinas Penanaman Modal Perijinan Terpadu Satu Pintu Provinsi Sumatera Utara. (TRIBUN MEDAN/SATIA)

Terkait Anthony Sinaga yang mendapat rekomendasinya ikut lelang eselon II Pemprov Sumut, Arief menjelaskan tak mungkin menghambat seseorang yang ingin berkarir.

"Memang benar saya berikan rekomendasi untuk ikut lelang jabatan eselon II, kan tak boleh kita menghambat orang untuk berkarir. Sedangkan saya yang memberikan rekomendasi aja masih dikabar-kabarkan entah apa-apa, konon lagi tidak saya berikan rekomendasi?. Jadi berbeda itu. Untuk kebutuhan di dinas yang saya pimpin saya tentu mencari team work yang terbaik di antara yang baik. Sedangkan jika dia mau berkarir di tempat lain itu tak boleh dihalang-halangi," pungkas Arief.

Arief menyebut ke depan dinas yang ia pimpin akan terus berbenah lebih baik dalam melayani masyarakat Sumatera Utara. 

"Tak ada lagi pungli-pungli, apalagi menyangkut perijinan, pelayanan harus cepat dan baik sesuai visi-misi Pak Gubernur dan Wakil Gubernur Sumut," ucapnya mengakhiri.

(cr19/Tribun-Medan.com)

Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved