Perang Suku di Papua Nugini Tewaskan 2 Ibu Hamil dan 8 Bocah, Serangan 30 Menit Renggut 24 Nyawa
Insiden berdarah terjadi di wilayah yang pernah menjadi bagian dari RI. Suku-suku di Papua Nugini, terlibat perang yang merenggut puluhan nyawa
Marape pun mengingatkan bahwa hukuman mati sudah resmi berlaku di Papua Nugini.
Baca: AHOK TERBARU - Vlog Ahok (BTP) Coba MRT, Berdiri di antara Penumpang, Harapannya pada Pemprov DKI
Baca: 12 Tahun Tak Bisa Bicara, Ternyata Ada Koin yang Tersangkut di Tenggorokan Wanita ini tanpa Disadari
Baca: UPDATE Kasus Novel Baswedan - Jenderal Bintang 3 Diperiksa, Tim Pencari Fakta Sambangi Malang
Belum jelas apa yang memicu penyerangan di dua desa itu, namun banyak yang menduga hal itu dipicu perseteruan lama yang didorong oleh tindakan pemerkosaan, pencurian, atau sengketa batas wilayah.
Di Provinsi Enga, gelombang kekerasan serupa telah mendorong pembentukan garnisun militer darurat dan pengerahan sekitar 100 tentara pemerintah di bawah komando seorang mayor lulusan akademi militer Inggris.
Marapa belum memberi rincian sebaran pasukan keamanan. Ia tampak kecewa dengan sumber daya yang ada saat ini.
"Bagaimana bisa sebuah provinsi berpenduduk 400.000 orang dapat bekerja dengan hukum dan ketertiban di bawah 60 personel polisi, dan sesekali militer yang tak lebih untuk pemeliharaan," kata Marape.(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Konflik Antar-Suku Tewaskan 24 Orang, Termasuk Dua Wanita Hamil"