Harimau Masuk Kampung di Desa Pagaran Bira Jae Padang Lawas, Mangsa Seekor Monyet Milik Warga
Satwa dilindungi tersebut masuk ke perkampungan warga di Desa Pagaran Bira Jae, Kecamatan Sosopan, Kabupaten Palas.
Penulis: M.Andimaz Kahfi |
Harimau Masuk Kampung di Desa Pagaran Bira Jae Padang Lawas, Mangsa Seekor Monyet Milik Warga
TRIBUN-MEDAN.com- Kasus harimau masuk ke perkampungan warga kembali terulang. Kali ini terjadi di Padang Lawas (Palas), Sumatera Utara.
Satwa dilindungi tersebut masuk ke perkampungan warga di Desa Pagaran Bira Jae, Kecamatan Sosopan, Kabupaten Palas.
Hewan buas yang diduga kelaparan itu, kemudian memangsa seekor monyet yang dipelihara warga.
Pihak BBKSDA Sumatera Utara sendiri langsung merespon informasi ini dan sudah menurunkan personel mereka ke lokasi untuk mencegah terjadinya konflik antara harimau dengan warga.
"Saat ini tim masih di lapangan. Terkait keberadaan harimau, kita menunggu hasil yang diperoleh tim di lapangan," kata Kepala Bidang Konservasi Wilayah III Padangsidimpuan, Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) Sumut, Gunawan Alza, Sabtu (13/7/2019).
Disebutkan Gunawan, berdasarkan laporan awal yang diterima, harimau itu masuk ke perkampungan pada Rabu (10/7/2019) malam.
Namun belum didapatkan informasi detail bagaimana harimau itu kemudian memangsa monyet atau beruk di sana.
Baca: Doyan Minum Teh Pagi Hari? Simak 7 Manfaatnya Mulai dari Cegah Kanker hingga Lumerkan Kolesterol
Baca: Kesal Kerap Diintip saat Bersetubuh, Tamba Nasution Habisi Nyawa Adik Iparnya Rinto Harahap
Baca: Supermodel Kimmy Jayanti Lahirkan Anak Pertamanya dengan Greg Nwokolo, Ini Arti Nama Sang Putri
Ini merupakan kasus kedua harimau memasuki kampung tersebut sepanjang 2019. Sebelumnya harimau juga memasuki kawasan itu pada 25 Mei 2019 lalu dan menerkam seorang warga hingga menderita luka berat.
"Belum bisa dipastikan apakah itu harimau yang sama. Tetapi memang daerah itu merupakan lintasan harimau," ujar Gunawan.
Baca: Penyerang Napoli Diamuk Sang Istri di Depan Umum Gara-gara Bicara Soal Payudara
Baca: 6 Tips dan Trik Backpakeran ke Jepang, Cara Ampuh Nikmati Pelesiran yang Hemat dan Murah
Baca: PRABOWO Ungkap Kenapa Baru Ucapkan Selamat pada Jokowi setelah dalam Pertemuan di MRT
Sebelumnya, konflik harimau dan manusia juga terjadi di Padang Lawas pada Kamis (16/5/2019). Seorang warga tewas diterkam harimau saat sedang bekerja di kebun karet miliknya di Desa Siraisan, Kecamatan Ulu Barumun.
"Perubahan fungsi hutan karena berbagai sebab, membuat ruang jelajah harimau menjadi berkurang, dan sumber makanannya juga berkurang," urai Gunawan.
"Hal inilah yang disinyalir menjadi penyebab harimau tersebut masuk ke perkampungan warga," tutup Gunawan.
Baca: Batal Nikah Setelah Dapat Video Intim Tunangan,Padahal Sudah Bikin Baju Pengantin dan Sebar Undangan
Baca: YUSRIL Ihza Mahendra Mencecar Kuasa Hukum Prabowo-Sandi terkait Gugatan Sengketa ke MA
Baca: Pablo Putra Benua Tak Cuma Bermasalah Kasus Ikan Asin, Tersandung pula Penggelapan Kredit Mobil
Baca: Temuan Mayat Pria Bertato Bintang dalam Karung di Kawasan Hutan Jati, Ada Bekas Cekikan di Leher
Jumpa Harimau saat Bertani, Tiga Warga Mandailing Natal Trauma
Akibat adanya teror hewan buas Harimau, warga di Desa Sibaruang, Kecamatan Siabu, Kabupaten Mandailing Natal (Madina) takut untuk bepergian ke kebun.
Dari informasi yang himpun, sudah 45 hari terakhir masyarakat tidak berani pergi ke kebun untuk mengurus kebun, lantaran adanya Harimau yang sering berkeliaran di desa.
Kepala Desa Sibaruang, Nasron Efendi mengatakan bahwa setidaknya sudah tiga orang petani yang berpapasan langsung dengan Harimau tersebut.
Nasron menambahkan bahwa awalnya mereka menemukan jejak tapak kaki Harimau di dekat perkebunan warga yang berada di Tor Nahambat di Desa Sibaruang.
"Saat mereka berada disitu, ternyata Harimau itu hanya berjarak 2-3 meter dari posisi mereka berdiri," ujarnya.
Melihat keberadaan si Harimau, lanjut Nasron para warga seperti Kakmat dan Antoni mencoba menyelamatkan diri dengan melompat ke jurang. Sementara, rekannya Almin menyelamatkan diri lari masuk ke dalam hutan.
"Kakmat dan Anyoni memutuskan untuk lompat ke jurang. Mereka ditemukan selamat. Nasib baik juga masih menyertai Almin, ia ditemukan selamat setelah dijemput warga ke dalam hutan," urai Nasron.
Nasron menjelaskan bahwa keberadaan Harimau ini berbeda dengan penemuan yang sebelumnya. Dimana, Harimau ini mau mendekati warga. Para petani sudah tidak heran lagi dengan jejak Harimau yang berada di hutan ini.
Lebih lanjut, kawanan Harimau ini biasanya kalau berjumpa dengan manusia langsung pergi, namun kali ini Harimau yang di temukan ketiga petani tersebut malah mendekati warga dan tidak melakukan perlawanan kepada petani.
Demi menyelamatkan warganya dari hal-hal yang tidak inginkan terjadi, Nasron meminta bantuan kepada pihak Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam (BBKSDA) dan Taman Nasional Batang Gadis (TNBG) untuk melakukan tindakan.
(mak/tribun-medan.com)