Guru Honorer Ini Tinggal di WC Sekolah Bersama Suami dan 2 Anaknya, Gaji Rp350 Ribu per Bulan
Awalnya, pihak sekolah sempat melarang, tetapi akhirnya mengizinkan lantaran tidak ada lagi tempat untuk Nining dan keluarga tinggal.
Sayangnya, tahun demi tahun berlalu, status Nining belum naik juga. Berbagai upaya sudah dilakukan, termasuk kuliah lagi untuk mendapatkan gelar sarjana.
Nining mengaku sempat merasa putus asa dan menyerah. Apalagi usianya saat ini sudah melebihi batas ambang persyaratan menjadi PNS. Sempat pula tebersit niat untuk berhenti mengajar, tapi urung mengingat salah satu anaknya masih perlu biaya sekolah.
"Anak saya yang kedua sekarang masih sekolah di pesantren, tiap bulan butuh biaya," kata dia.
Cita-cita Nining
Sebelum tinggal di toilet sekolah, Nining tinggal di sebuah rumah petak di dekat sekolah. Namun, dua tahun lalu rumah tersebut roboh lantaran sudah lapuk.
Keinginan Nining kini hanya satu, dia bisa punya tempat tinggal sendiri yang layak sehingga bisa ditinggali oleh keluarga kecilnya.
Sekretaris Camat Kecamatan Cigeulis Encep Hadikusuma mengaku prihatin dengan keadaan Nining yang tinggal di sekolah. Dia mengatakan, pihaknya sudah mengupayakan akan memindahkan Nining ke tempat yang layak.
"Kami sudah sepakat dari pihak kecamatan dan guru-guru untuk membuatkan rumah, secepatnya akan dibangun," kata dia. (Acep Nazmudin)