Kapolda Angkat Bicara, Siswa Taruna Kritis di RS Korban Dugaan Kekerasan Masa Orientasi Sekolah (MOS

Kapolda Angkat Bicara, Siswa Taruna Kritis di RS Korban dugaan Kekerasan Masa Orientasi Sekolah (MOS

Editor: Salomo Tarigan
sripo/mgs
Kapolda Angkat Bicara, Siswa Taruna Kritis di RS Korban dugaan Kekerasan Masa Orientasi Sekolah (MOS). Foto:Kapolda Sumsel Irjen Pol Firli 

Di ruang perawatan, tubuh siswa ini sudah dipasangi alat-alat yang dipasang ke dada.

Nampak orangtua Wiko tak henti terus mendampingi korban yang tengah kritis tersebut.

Baca: SIARAN LANGSUNG Link Live Streaming Indonesia Open 2019, Duel Tim Indonesia Jonatan Christie dkk

Orangtua Wiko, Suwito didampingi Firli Darta, SH menceritakan pada saat hari Sabtu, (13/7/2019) sekitar pukul dua siang, Suwito mendapatkan telepon dari pihak sekolah mengabarkan kalau anaknya masuk rumah sakit.

"Saya dapat telepon dari pihak sekolah katanya anak saya sakit panas tinggi dan sudah ada di rumah sakit Karya Asih Charitas," ujarnya.

Mendengar kabar tersebut, ia pun terkejut dan langsung bergegas menuju rumah sakit.

Satu jam kemudian, saat tiba di rumah sakit ia melihat anaknya sudah dalam kondisi tak sadarkan diri.

"Saat sampai di rumah sakit anak saya sudah di IGD tengah ditangani dokter. Ia tak sadarkan diri dan ngigau terus "ampun komandan, jangan pukul lagi," ujar Suwito menceritakan kepada Tribunsumsel.com dengan menahan air mata.

Setelah diperiksa dokter dan dironsen, didapatkan bahwa anaknya mengalami usus terlilit sehingga harus dilakukan tindakan cepat untuk dioperasi.

"Saya lihat perut anak saya itu bengkak mba besar sekali. Jadi jam 9 malam itu langsung diambil tindak operasi dan selesai jam 12 malam hingga sekarang tak sadarkan diri," jelasnya.

Suwito mengatakan sebelum dioperasi anaknya sempat masuk kamar dan melihat tubuh di bagian belakang anaknya lebam-lebam seperti habis kena pukulan.

"Kami belum sempat bertanya karena anak saya itu ngigau terus tak terhitung lagi," ungkap dia.

Kata Suwito, sejak pasca operasi pihak sekolah yang mengantarkan anaknya ke rumah sakit hingga saat ini tidak datang lagi kesini.

"Saat datang pertama ke rumah sakit ada dua orang dari pihak sekolah lalu pulang dan habis magrib pada hari pertama masuk itu datang lagi namun sampai sekarang tidak ada kabar lagi," bebernya.

Suwito sempat bertanya kepada teman anaknya yang mengantar kalau sang anak hanya sakit demam panas saja.

"Saya sempat curiga kok demam panas tinggi sampai begini. Memang anak saya suka ngingau kalau sakit demam tinggi tapi gak sampai seperti ini ngingaunya berkali-kali," ungkap dia.

Sumber: Tribun Sumsel
Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved