Pagi-pagi Buta dan Kondisi Hujan, 20 Orang Anggota KKB Papua Serang Pos TNI, Darah Berceceran
TNI Terlibat Kontak Senjata Dengan 20 Orang Kelompok Separatis di Papua, Kapendam: Ditemukan Ceceran Darah.
"Belum dapat dipastikan apakah ada korban jiwa dari KSB karena tidak ditemukan mayatnya. Pengejaran tidak dilanjutlan karena faktor keamanan," ujar dia.
Sampai laporan ini diterima, lanjut Aidi, pasukan TNI masih bertahan melaksanakan pengamanan di sekitar honai tempat ditemukannya barang bukti.
"Hujan turun cukup deras. Namun, di laporkan bahwa seluruh personel dalam keadaan selamat, sehat walafiat, baik yang melaksanakan pengamanan di pos mau pun yang melaksanakan pengejaran," ujar dia.(*)
Baca: Viral Bunyi Curhatan Oksana, Miss Moscow Usai Diceraikan Eks Raja Malaysia, Anak Masih Usia 2 Bulan
Baca: Wanita Thailand Selingkuhan Pablo Mendadak Muncul, Ini Jeritan Hatinya hingga Terpisah dari Anaknya
Prada Usman Gugur
Sebelumnya, Prada Usaman Hambelo, seorang anggota TNI yang bertugas untuk pengamanan pembangunan Jalan Trans Papua gugur seusai diserang Kelompok Separatis Bersenjata (KSB) di wilayah Kabupaten Nduga, Papua, Sabtu (20/7/2019).
Lokasi penyerangan terhadap personel TNI berada di lokasi pembangunan Jembatan Yuguru-Kenyam, Distrik Yuguru, Kabupaten Nduga, yang merupakan proyek strategis pemerintah pusat, yakni Pembangunan JaLan Trans Papua.
Kepala Penerangan Kodam XVII/Cendrawasih, Kolonel Inf M Aidi mengatakan, Prada Asuman Hambelo gugur akibat luka tembak di bagian pinggang.
Waktu istirahat
Aidi menjelaskan, peristiwa penemabakan itu terjadi ketika pasukan TNI yang mengawal pembangunan Jalan Trans Papua sedang beristirahat dan melaksanakan ibadah shalat.
Secara tiba-tiba, para personel TNI diserang oleh kelompok separatis dari arah semak belukar.
Menurut Aidi, pelaku penembakan hanya berjarak sekitar 300 meter dari lokasi para prajurit TNI beristirahat.
Pasukan TNI berusaha membalas tembakan dan melakukan pengejaran.
Namun, baku tembak antara anggota TNI dan kelompok separatis terjadi cukup singkat.
"Namun dengan pertimbangan keamanan, karena medan belukar yang sangat tertutup dan banyak jurang yang curam, maka pengejaran dihentikan," ujar Aidi.
Kemudian, seusai pasukan memukul mundur kelompok separatis, baru diketahui ada satu orang anggota TNI yang terkena tembakan.