News Video
Mitos Gunung Tangkuban Parahu yang Erupsi, Asap Hitam Membubung Tinggi, Wisatawan Panik. .
Gunung Tangkuban Parahu terlihat seperti perahu raksasa yang tertelungkup. Kenapa disebut Gunung Tangkuban Parahu?
Mitos Gunung Tangkuban Parahu yang Erupsi, Asap Hitam Membubung Tinggi, Wisatawan Panik. .
TRIBUN-MEDAN.COM - Gunung Tangkuban Parahu di Jawa Barat mengalami erupsi pada Jumat (26/7/2019) pukul 15.48 WIB.
Dari akun Twitter resmi BNPB Indonesia @BNPB_Indonesia, tinggi kolom abu teramati lebih kurang 200 meter di atas puncak atau lebih kurang 2.284 meter di atas permukaan laut.
Pada unggahan BNPB tersebut tampak kolom abu yang membumbung tinggi.
Wisatawan panik, rekaman amatir dari ponsel warga beredar di linimasa media sosial.
Tonton videonya;
Ayo subscribe channel YouTube Tribun MedanTV
BERITA KESEHATAN: Ulik Penyebab Gangguan Ginjal, 7 Kebiasaan Salah, Selain Merokok dan Minuman
Atta Halilintar- Harta Kekayaan Atta Halilintar, Penghasilan Rp 2 Miliar dari Kanal Youtube?Videonya
Legenda dan Mitos
Gunung Tangkuban Parahu terlihat seperti perahu raksasa yang tertelungkup.
Kenapa disebut Gunung Tangkuban Parahu?
Dikutip dari laman Kompas.com berjudul Mengapa Dinamakan Tangkuban Parahu? pada 12 Desember 2013, Geografiwan sekaligus Pengamat dan Pecinta Lingkungan, T. Bachtiar menjelaskan soal gunung yang dikenal dengan nama Gunung Tangkuban Parahu itu.
Menurutnya, gunung tersebut terlihat bentuknya seperti perahu terbalik karena ada dua kawah yang berdampingan antara arah barat dan timur.
Artinya, gunung tersebut hanya terlihat seperti perahu terbalik dari arah selatan (Lembang) saja.
"Karena ada dua kawah yang berdampingan dengan arah barat dan timur. Jadi, terlihat gunung itu dari arah selatan seperti perahu terbalik. Itu sebabnya mengapa Gunung Tangkuban Parahu, bentuknya terlihat seperti perahu yang terbalik. Jadi hanya orang yang melihat dari arah selatan yang melihat gunung itu seperti perahu yang terbalik," kata Bachtiar di Bandung, Rabu (11/12/2013).

Bachtiar mengatakan, jika dilihat dari arah timur, barat dan utara, sama sekali gunung tersebut tidak terlihat seperti perahu terbalik, melainkan gunung biasa saja.