Orangtua Gadis Ini Tolak Donorkan Ginjal untuk Anaknya yang Sekarat karena Dia Perempuan
Remaja satu ini jatuh sakit parah dua bulan lalu dan dilarikan ke rumah sakit setelah mengeluh sakit yang hebat di bagian perut dan punggungnya.
Lilitan hutang antara lain di koperasi. Karena kalut dan pikiran kosong dililit utang, dia sampai di sebuah rumah sakit (RS) di Kota Malang.
Awalnya dia hanya menunggu temannya yang sakit. Setelah temannya pulang, dia bingung pulang karena masih ada masalah utang.
"Saya tidak berani pulang ke rumah," jelas Ita.
Karena khawatir keluarganya terganggu, dia bertahan di musala RS bersama pengunjung lain.
Tidak lama kemudian dia kenal staf dan perawat di RS itu.
Dia pun menceritakan bebannya.
Suatu hari ada staf yang mengajaknya ke ruang Hemodialisa(HD).
Staf itu menyatakan, "Daripada hidup ibu putus asa, lebih baik berguna buat orang lain."
Beberapa hari kemudian dia dipertemukan dengan dr R.
Setelah itu ditemukan dengan Erwin. Setelah beberapa proses, akhirnya cocok dilakukan transplantasi ginjal.
Dia dipanggil dan bertemu dr R, Erwin dan istrinya sepekan kemudian.
"Sebenarnya orang di RS sudah mengingatkan saya agar ada hitam di atas putih. Saya ingin bapak (Erwin) sehat. Namun saya juga ingin masalah saya diselesaikan bapak," kata Ita kepada istri Erwin.
Istri Erwin menyatakan tidak akan menutup mata pada kebutuhan itu. Setelah itu dilakukan operasi.
"Saya hanya tanda tangan sekali," jelas Ita Diana.
Dia tidak ingat detail perjanjian itu.