News Video
Basuki: Rp 2,5 Triliun hanya untuk Pembangunan Infrastruktur di Kawasan Danau Toba
Seluruh lingkar luar Danau Toba akan terhubung akses darat, saat ini ada 21 KM yang belum terhubung
Penulis: Arjuna Bakkara | Editor: Hendrik Naipospos
Basuki: Rp 2,5 Triliun hanya untuk Pembangunan Infrastruktur di Kawasan Danau Toba
TRIBUN-MEDAN.COM - Danau Toba masuk dalam destinasi wisata super prioritas.
Berbeda dengan Labuhanbajo, pengerjaan pembangunan di Tanah Batak ini lebih sulit.
Ke depan, seluruh lingkar luar Danau Toba akan terhubung akses darat.
Diwawancarai www.tribun-medan.com, Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono mengakui sudah mengelilingi Danau Toba.
Hasilnya, ada 21 kilometer lingkar Danau Toba belum terhubung.
"KDT (kawasan Danau Toba) ini berbeda dengan Labuhanbajo yang dua hari sudah selesai di desa. Semua infrastruktur (KDT) kita benahi. 21 kilometer yang belum selesai," katanya di sela-sela kegiatan mendampingi Presiden Jokowi, Rabu (31/7/2109).
Hanya untuk infrastruktur, dana yang dikucurkan pemerintah pusat tidak sedikit, mencapai Rp 2,5 triliun.
Anggaran itu akan memperbaiki seluruh jalan berstatus nasional dan situs-situs budaya.
Video wawancara dengan Basuki;
Ayo subscribe channel YouTube Tribun MedanTV
Jokowi Perintahkan Menteri Basuki Menata Kampung Ulos Hutaraja Pangururan untuk Wisata Budaya
Stefany Siallagan Menangis Terisak-isak usai Bertemu Presiden Jokowi
Nasib perusahaan perusak lingkungan
Pemerintah pusat sedang serius menata Danau Toba, uang Rp 3,5 triliun akan digelontorkan untuk melakukan pengembangan daerah wisata Tanah Batak.
Teranyar, Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan menyebut tidak akan memperpancang izin perusahaan perusak lingkungan.
Kepada wartawan www.tribun-medan.com, Luhut bahkan blak-blakan menyebut nama perusahaan yang mendapat lampu merah.
Menko Maritim Luhut Binsar Panjaitan memastikan akan mengkosongkan keramba jaring apung (KJA) perusahaan yang berada di perairan Danau Toba.
"Presiden sudah sampaikan. Tidak bagus untuk pariwisata, kita kosongkan," ujarnya di sela-sela kegiatan mendampingi Presiden Jokowi meninjau Tano Ponggol di Kabupaten Samosir, Rabu (31/7/2019).
Izin perusahaan yang tak diperpanjang PT Aquafarm Nusantara atau yang sudah berganti nama menjadi Regal Springs Indonesia, Japfa, PT Toba Pulp Lestari (TPL) dan Alegrindo.
Ia mengatakan berdasarkan hasil kajian ahli dari Finlandia semua perusahaan itu dapat mencemari Danau Toba dan mengurangi keindahan Danau Toba.
"Hasil studinya ada profesor dari Finlandia. Pokoknya kita gak ada urusan sama siapa pun. Sudah 40 tahun mereka bermain di sini. Sudah cukuplah. Ini kan pariwisata. Kalau pariwisata gak bersih gimana orang mau datang," katanya.
Video kondisi di dasar Danau Toba;
Ayo subscirbe channel YouTube Tribun MedanTV
Menko Luhut Minta Aquafarm Nusantara, Alegrindo dan TPL Angkat Kaki dari Danau Toba: Sudah Cukuplah
Jokowi Perintahkan Menteri Basuki Menata Kampung Ulos Hutaraja Pangururan untuk Wisata Budaya
Lagu Unik Inang-inang untuk Jokowi: Asal Ma Hu Ida Bohi Mi, Nunga Tung Sonang Rohaki, Pak Jokowi
Seperti diketahui, Presiden Joko Widodo meninjau pembangunan Kawasan Danau Toba sebagai satu dari lima lokasi wisata super prioritas.
Jokowi berada di KDT selama tiga hari yakni Senin (29/7/2019) hingga Rabu (31/7/2019).
Presiden telah singgah di Geosite Sipinsur, Dermaga Muara, Salib Kasih, Pasar Siborongborong, Geopark Sibisa, Tomok, Tano Ponggol, dan Makam Raja Sisingamangaraja.
(jun-tribun-medan.com)