News Video
Sudah 50 Tahun Ratusan Warga di Asahan Ini tak Teraliri Listrik PLN
Sudah 50 tahun ratusan warga di Dusun III Bukit Kijang, Kecamatan Rahuning, Kabupaten Asahan, belum masuk jaringan listrik PLN.
TRIBUN-MEDAN.com, KISARAN - Sudah 50 tahun ratusan warga di Dusun III Bukit Kijang, Kecamatan Rahuning, Kabupaten Asahan, belum masuk jaringan listrik PLN.
Jaringan listrik kali pertama dirasakan warga pada 2010.
Saat itu ada mesin genset berkapasitas besar melalui Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM).
Namun mesin genset hanya bertahan dua tahun.
Pada 2012 mesin tak bisa lagi difungsikan.
"Tahun 2010 ada pengadaan mesin genset bantuan PNPM, sejak saat itu listrik bisa masuk ke rumah-rumah warga. Setiap hari habiskan solar 25 liter, swadaya dari masyarakat. Beberapa kali rusak, diperbaiki, sampai tahun 2012 rusak total," kata Kepala Desa Gunung Melayu, Syaiful Amri, Senin (5/8/2019).
Tonton video di Dusun III Bukit Kijang;
Ayo subscirbe channel YouTube Tribun MedanTV
Jokowi Datangi PLN, Marahi Bos PLN, Semprot Plt Dirut PLN: Penjelasannya Panjang Sekali!
Listrik Padam di Ibukota, Pulau Jawa dan Bali, Presiden Jokowi Sambangi Kantor PLN Pagi Hari Ini
Berbagai upaya telah dilakukan pemerintah desa bersama masyarakat agar jaringan listrik milik PLN bisa masuk ke Dusun III Bukit Kijang.
Terlebih satu-satunya akses untuk bisa menuju ke permukiman warga tersebut harus melintasi perkebunan sawit milik PT Lonsum yang berada di Kecamatan Gunung Melayu.
"Sebelum saya menjabat sebagai kades, pemerintah desa dan masyarakat sudah pernah juga mengajukan ke pihak PLN, pemerintah (Pemkab Asahan) dan DPRD. Sampai saya menjabat sebagai kades selama 2,5 tahun terakhir. Kami selalu mengawal dan memfasilitasi pertemuan mulai dari kecamatan hingga kabupaten," ungkap Syaiful.
Untuk penerangan saban harinya warga menggunakan genset pribadi yang biaya operasionalnya jauh lebih mahal dari tarif PLN.
Mesin genset itu, hanya difungsikan warga menjelang malam hingga pukul 22.00 WIB.
Selebihnya warga hidup tanpa aliran listrik.
Keterbatasan biaya untuk membeli solar yang membuat warga tak bisa mengoperasikan mesin genset sepanjang waktu.