Penjelasan PLN soal Pemadaman Listrik Massal karena Pohon di Gunung Pati, Jawa Tengah
Pemadaman listrik di sebagian besar Pulau Jawa dan Bali disebut-sebut karena adanya pohon yang diduga melebihi batas ketinggian yang seharusnya.
Penjelasan PLN soal Pemadaman Listrik karena Pohon di Gunung Pati, Jawa Tengah
TRIBUN MEDAN.com - Pemadaman listrik di sebagian besar Pulau Jawa dan Bali disebut-sebut karena adanya pohon yang diduga melebihi batas ketinggian yang seharusnya.
Namun, PT Perusahaan Listrik Negara (Persero) belum bisa memastikan penyebab pemadaman listrik secara luas yang terjadi di wilayah Jabodetabek, Banten, sebagian Jawa Barat, dan sebagian Jawa Tengah, karena pohon tersebut.
“Belum tentu penyebabnya hanya (karena pohon) itu,” ujar Vice President Public Relation PLN Dwi Suryo Abdullah kepada Kompas.com, Selasa (6/8/2019).
Dwi mengatakan, pihaknya masih menunggu hasil investigasi yang dilakukan tim independen untuk mengetahui penyebab pastinya insiden tersebut.
“Masih menunggu hasil asesmen investigasi yang dilakukan tim independen itu,” kata Dwi.
Baca: Pedagang Pasar Buah Berastagi Tampar Wisatawan, Begini Komentar Sesama Pedagang dan Pengunjung
Baca: Manajemen PSMS Protes Gol Kontroversi Babel United, Berharap Komdis PSSI Jatuhkan Sanksi pada Wasit
Baca: Nurdosniriana Raup Rp 270 Juta dari Tipu-tipu Masukkan Warga jadi PNS, Gunakan Seragam saat Beraksi
Sebelumnya, Polda Jawa Tengah sudah mengecek tower transmisi di daerah Gunung Pati, Semarang, Jawa Tengah, sebagai tempat kejadian perkara (TKP) terkait padamnya listrik di hampir seluruh pulau Jawa dan Bali sejak Minggu (4/8/2019) siang.
Hasilnya, kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat (Karo Penmas) Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, ada pohon yang diduga melebihi batas ketinggian yang seharusnya.
"Kerusakan, diduga sementara adanya pohon yang ketinggiannya melebihi batas ROW (right of way) sehingga mengakibatkan flash atau lompatan listrik," ujar Dedi di Gedung Humas Mabes Polri, Jakarta Selatan, Senin (5/9/2019).
Pemadaman listrik secara massal 8-18 jam yang terjadi pada Minggu (4/8/2019) menjadi topik hangat untuk seluruh masyarakat Indonesia, khususnya di wilayah terdampak seperti Banten, DKI Jakarta, dan Jawa Barat.
Pemadaman listrik secara serentak hingga malam hari ini terjadi karena sistem di SUTET Ungaran-Pemalang black out.
Black out-nya SUTET Ungaran-Pemalang membuat aliran listrik di dua sirkuit tersebut turun drastis, yang kerap disebut dengan istilah N minus 2.
Kemudian, turun drastisnya listrik juga memengaruhi sirkuit Depok-Tasikmalaya, sehingga kejadian ini disebut N minus 3. Artinya, terjadi gangguan listrik pada 3 SUTET secara bersamaan.
Inilah yang menyebabkan pemadaman serentak terjadi.
Baca: VIDEO FULL Jokowi Semprot Direksi PLN karena Pemadaman Listrik
Baca: Bertengkar dengan Mertua, Wanita ini Nekat Buang Bayi 10 Bulan ke Sungai
Selain itu, pihak PLN tak mampu memberikan penjelasan pasti kapan listrik kembali menyala.
Mulanya, Plt Direktur Utama PLN Sripeni Inten Cahyani mengatakan listrik akan normal pada Minggu malam pukul 19.27 WIB bila aliran listrik dari Timur berjalan normal.
"Kira-kira mudah-mudahan kalau berjalan baik, sistem di Jawa Barat 3 jam dari pukul 16.27 WIB sudah normal kembali," kata Sripeni Inten Cahyani dalam konferensi pers di Gandul, Cinere, Minggu (4/8/2019).
Ditunggu-tunggu, listrik tak kunjung menyala meski sudah memasuki pukul 20.30 WIB walaupun sebagian wilayah sudah merasakan nyalanya listrik.
Kemudian, PLN memastikan padamnya listrik tak akan sampai Minggu tengah malam.
Rupanya, banyak masyarakat yang mengeluh listrik kembali padam saat malam hingga pagi hari berikutnya.
Bahkan, beberapa wilayah belum teraliri listrik hingga Senin pagi (5/8/2019).
Sripeni mengatakan, pihaknya tengah memaksimalkan pemulihan.
Diperkirakan, hari Senin sekitar pukul 16.00 WIB listrik sudah normal 100 persen.
Ternyata beberapa wilayah seperti sebagian Cibarusah masih saja belum teraliri listrik hingga menjelang pukul 18.00 WIB.
Namun per hari ini, Selasa (6/8/2019) listrik dinyatakan normal kembali 100 persen.
Baca: Wali Kota Siantar Hefriansyah Noor Diperiksa 10 Jam, Ini Sekarang Statusnya
Baca: Geger Penemuan Jasad Pelajar di Tempat Sampah, Polisi Duga Korban Lakalantas
Kompensasi
Imbas pemadaman listrik massal, PLN menyatakan akan mengurangi tagihan kepada pelanggannya. Hal
PLN akan memberikan kompensasi sesuai deklarasi Tingkat Mutu Pelayanan (TMP), dengan Indikator Lama Gangguan. Kompensasi akan diberikan sebesar 35 persen dari biaya beban atau rekening minimum untuk konsumen golongan tarif adjustment.
Kompensasai sebesar 20 persen dari biaya beban atau rekening minimum juga diberikan untuk konsumen pada golongan tarif yang tidak dikenakan penyesesuaian tarif tenaga listrik (Non Adjustment).
Penerapan ini diberlakukan untuk rekening bulan berikutnya.
Khusus untuk prabayar, pengurangan tagihan disetarakan dengan pengurangan tagihan untuk tarif listrik reguler.
Pemberian kompensasi akan diberikan pada saat pelanggan membeli token berikutnya (prabayar).
Saat ini, PLN sedang menghitung besaran kompensasi yang akan diberikan kepada konsumen.
“Kami mohon maaf untuk pemadaman yang terjadi, selain proses penormalan sistem, kami juga sedang menghitung kompensasi bagi para konsumen," ujar Sripeni Inten dalam keterangan tertulisnya, Senin (5/8/2019).(*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Listrik Padam Karena Pohon? Ini Jawaban PLN" dan"Imbas Listrik Padam, PLN Akan Kurangi Tagihan Listrik Pelanggan"