Pedagang Pasar Buah Berastagi Tampar Wisatawan, Begini Komentar Sesama Pedagang dan Pengunjung

Pasalnya, beberapa hari lalu seorang wisatawan asal Malaysia diduga mendapatkan pengalaman kurang mengenakkan saat berkunjung ke sana.

Penulis: Muhammad Nasrul |
Facebook.com/Tiktok
Seorang pedagang di Pasar Buah Berastagi, Karo, Sumatera Utara, diduga menampar seorang turis yang batal membeli dagangannya pada Sabtu (3/8/2019) 

TRIBUN-MEDAN.com, BERASTAGI - Kabar kurang sedap datang dari kawasan wisata Pasar Buah, Berastagi.

Pasalnya, beberapa hari lalu seorang wisatawan asal Malaysia diduga mendapatkan pengalaman kurang mengenakkan saat berkunjung ke sana.

Berdasarkan unggahan dari seorang netizen di media sosial, menceritakan jika wisatawan tersebut diduga ditampar oleh seorang oknum pedagang di Pasar Buah.

Menurut informasi, kejadian itu ditenggarai karena persoalan tawar menawar antara pedagang dan wisatawan itu.

Seorang pedagang di sekitar Pasar Buah bermarga Bangun, mengaku memang hal tersebut benar terjadi.

Dirinya mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada Sabtu (3/8/2019) kemarin.

"Iya bang kemarin ku lihat ribut-ribut, terus aku datang katanya ada orang Malaysia yang ditampar. Kejadiannya sekitar habis makan siang gitu lah bang," ujar Bangun, saat ditemui di kawasan Pasar Buah, Jalan Gundaling, Berastagi, Selasa (6/8/2019).

Suasana Pasar Buah, Jalan Gundaling, Berastagi, Selasa (6/8/2019).
Suasana Pasar Buah, Jalan Gundaling, Berastagi, Selasa (6/8/2019). (Tribun Medan / Nasrul)

Bangun mengungkapkan, hal tersebut baru pertama kali terjadi di kawasan Pasar Buah. Dirinya mengaku, tidak mengetahui secara persis awal mula pertikaian antara pedagang dan pengunjung itu.

Namun, menurut pengakuan dari pegangan Bru Tarigan, kejadian tersebut dikarenakan kesalahan pahaman saat tawar menawar.

"Kata ibuk itu (pedagang yang terlibat), pertamanya orang itu tawar-tawaran. Awalnya harganya 150 ribu, terus jadinya 100 ribu, udah dibungkus sama ibuk itu, tapi orang Malaysia itu langsung pergi. Ya kita pun kalau gitu enggak enak juga, sudah deal tapi tiba-tiba ditinggal," ungkapnya.

Bangun menyebutkan, peristiwa tidak menyenangkan itu tidak berlangsung lama. Karena kedua pihak, langsung sama-sama meredam emosi dan saling memaafkan.

"Tapi kemarin sudah selesai, langsung maaf-maafan orang itu," ucapnya.

Menanggapi peristiwa ini, seorang pengunjung bernama Indah mengaku hal tersebut sebenarnya tidak pantas terjadi di lokasi wisata.

Karena, setiap pengunjung yang datang ke tempat wisata pastinya membutuhkan kenyamanan.

"Kalau dibilang itu tidak pantas ya bang, karena gimanapun juga pembeli adalah raja. Mau jadi atau tidak jadi, ya pedagang harus tetap ramah sama pembeli," ucapnya.

Halaman
1234
Sumber: Tribun Medan
Rekomendasi untuk Anda
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved